Lisa tidak tau kesalahan apa yang dia perbuat sampai orang tuanya menjodohkan dia dengan anak sahabatnya. Padahal umurnya masih 25? Oke, mungkin agak tua untuk ukuran seorang gadis yang belum menikah. Tapi kan, ah udahlah.
"Lisa, kamu mau ke mana?" mamanya yang sedang di dapur menegur.
"Club" jawabnya cuek, bergegas turun dari tangga dengan terburu-buru.
"Mama kan udang bilang kalo calon suami kamu mau ke sini. Kenapa kamu malah pergi!!" bentak mamanya.
Lisa yang mendengarnya terus berjalan keluar, tidak peduli mamanya yang berteriak memperingati. Toh dia juga gak setuju sama perjodohan yang di lakukan orang tuanya.
Sebelum membuka pintu depan, Lisa berhenti sejenak. Mengatakan apa yang di pikirannya.
"Aku gak peduli"
Brak
Setelahnya Lisa membanting pintu
"LISA!!"
****
"Kenapa lo? Mukanya kusut amat?" Rose yang lagi duduk sambil muter-muter gelas berisi brendy bertanya.
"Gue di jodohin" ucapnya cuek. Kemudian memanggil bartender di depannya memesan cocktail.
Rose yang denger hampir tersedak brendy "What! you're serious?"
Lisa mengedikan bahunya acuh.
"Wah!! Daebak!! seorang Lalisa yang terkenal playgirl di jodohin?" tanya Rose remeh. Tidak menyangka kalo sahabatnya ini yang terkenal sekali dengan namanya memainkan perasaan cowok di jodohkan.
"Berisik! Gue juga gak mau sialan" decak Lisa memutar bola matanya kesal. Memilih meminum cocktail yang sudah di tangannya.
"Eh lis, tapi gue penasaran siapa cowok yang bakal rugi gara-gara di jodohin sama lo?" Bukannya maksud ngeledek. Rose cuma kasian aja sama cowok yang udah pasti jadi bahan mainan buat Lisa.
"Sialan! lo kalo ngomong suka bener" Lisa terkekeh mendengar ucapan Rose yang ada benarnya.
Ya, siapa sih yang kenal seorang Lalisa. Cewek cantik dengan muka barbie yang hobinya mainin perasaan cowok.
"Gila!! ganteng banget!!"
"Shit! Mukanya kayak dewa Yunani"
"Oh, rasanya gue rela kalo tidur sama dia"
"Hay ganteng"
"Fuck me please..."
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan tidak senonoh yang mengarah pada cowok itu. Atau lebih tepatnya cowok yang barusan masuk ke dalam Club.
Lisa dan Rose yang mendengar keributan dari arah belakang (Dance floor) hanya menyerit bingung. Siapa kiranya orang yang membuat huru-hara di club ini jadi begitu ramai.
"Ada apaan si?? rame banget" Rose yang baru menghabiskan minumannya bertanya.
"Gue juga gak tau? Paling cowok ganteng lewat" Lisa kembali membalik tubuhnya, mencoba untuk tidak peduli sama keadaan di belakang.
"Eh-eh Lis. Kayaknya cowok yang tadi buat keributan ke sini deh? Gila ganteng banget" Rose menepuk-nepuk tangan Lisa sambil berdecak kagum melihat fitur wajah dari cowok yang tadi buat keributan di dance floor.
Lisa menyerit "Ngapain?" sambil memegangi gelasnya.
"Gue juga–"
"Lisa, benar kan?"
Tiba-tiba ada suara cowok di belakang tubuhnya.
Lisa yang mendengar namanya di sebut membalikan tubuhnya "Maaf?" tanyanya menaikan sebelah alis memandang cowok itu.
"Ikut saya" tanpa aba-aba cowok itu langsung menarik tangan Lisa dan membawanya keluar.
Lisa yang kaget memberontak "Lo apa-apaan si!!" teriaknya marah. Menatap nyalang cowok di depannya.
Rose yang dari tadi diam akhirnya sadar "Eh temen gue mau lo bawa kemana?" ucapnya tidak terima.
Tapi cowok yang masih menarik tangan Lisa itu menatap Rose tajam. Memperingati cewek itu agar tidak mencampuri urusannya.
Sementara Rose yang di tatap seperti itu diam tak berkutik. Aura yang di keluarkan cowok itu terlalu dominan, hingga membuat Rose bungkam.
"Rose bantuin gue" teriak Lisa masih berusaha buat melepas cekalan ditangannya.
"Sorry Lis. Kali ini gue gak bisa bantu" sesal Rose yang masih memperhatikan raut wajah cowok itu.
"Apa!!" Lisa melotot tidak percaya. Kenapa tiba-tiba sahabatnya ini jadi lemah tidak berdaya.
"Lepasin gue sialan!!" pekik Lisa marah "Lo siapa hah!!"
"Diam"
Setelahnya mereka berdua keluar dari dalam club yang tiba-tiba jadi bahan ajang tontonan.
****
"Lepas!!"
Akhirnya cowok itu melepas cekalan tangannya dari Lisa.
"Fuck!! tangan gue" gerutu Lisa waktu liat tangannya merah.
"Lo siapa sih?"
Cowok itu atau lebih tepatnya bernama Jaehyun diam. Lalu,
"Jaehyun, calon suami mu"
Lisa yang mendengarnya terdiam, menerjapkan matanya tidak percaya. Apa!! Jadi cowok yang dari tadi narik dia itu calon suaminya?? Sialan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please, baru kali ini aku nulis yang kata-katanya agak kasar😫
