"Seungjinnnn" Hyojun sudah sangat kesal sekali melihat adiknya menghancurkan istana yang ia bangun. Tidak hanya sekali namun ini sudah yang ketiga kalinya.
"Buat lagi kan bisa sih, lagipula sesuatu dibangun untuk dihancurkan" Hyojun semakin kesal mendengar alasan yang tidak jelas dari Seungjin, ia akhirnya menangis begitu saja meratapi istananya yang hancur berantakan.
"Loh he jangan nangis Jun, aku bantuin nih" Seungjin panik dong melihat kakaknya nangis. Ia mengusap air mata Hyojun dengan tangannya lalu mengajaknya juga untuk memperbaiki istana lego yang barusan dihancurkan nya.
"Ini gimana masangnya? Hyojun sayangku berhenti nangis dong. Ini aku berusaha untuk membangun istana kita kembali" Mendengar kata 'Kita' dari Seungjin, Hyojun pun menghentikan tangisannya dan melihat buku petunjuk untuk memasang kembali istananya.
"Ini begini Jin"
"Ihh salah itu makanya gak bisa masuk"
"Ke kanan bukan ke kiri"
Seungjin sih nurut aja sama Hyojun, daripada nangis lagi ini kakaknya. Bisa dimarahin Mommy nya nanti. Oh iya twins lagi libur karena hari ini Minggu, Seungjun lagi berkebun di belakang rumah dan Hyojin jadi asisten nya.
"Sudah selesaiii" Seungjin terkapar di lantai, ternyata se lelah ini membangun istana tadi. Pantas saja kakaknya menangis.
"Terimakasih adikku sayang" Hyojun membawa istana yang sudah jadi tadi ke tempat lemari khusus tempat penyimpanan semua lego-lego milik twins.
"Hyojun" panggil Seungjin pelan.
"Apa?" Hyojun kembali duduk di samping Seungjin yang rebahan di karpet kamar mereka.
"Makan es krim yuk" Hyojun menimang ajakan Seungjin. Tetapi mereka ini gak boleh makan es krim sama Seungjun soalnya baru sembuh dari flu kemarin. Bolehnya hari Senin.
"Nanti dimarahin Mommy gimana? Mommy kalau marah udah kayak guguk liar yang lepas" Seungjin terduduk sambil tertawa karena pernyataan Hyojun yang sayangnya itu benar.
"Ya jangan bilang Mommy, kan Mom sama Dad lagi berkebun. Sekarang aja yuk Jun, sebelum mereka selesai" Seungjin menarik Hyojun ke dapur, tapi ya gitu pelan-pelan sekali jalannya.
Setelah sampai di dapur, Seungjin mendorong kursi untuk ia naik agar bisa menjangkau freezer.
"Bantuin napa sih?" Seungjin kesal melihat kakaknya hanya diam saja melihatnya kesulitan.
"Iya-iya" Hyojun membantu Seungjin mendorong kursi dan akhirnya sampai juga di depan kulkas.
"Kakakku Hyojun, kamu mau rasa apa?" Tanya Seungjin yang telah berada diatas kursi dan udah milih-milih es krim.
"Rasa vanilla" Padahal loh di kulkas itu emang es krim nya rasa vanilla semua. Cuman Seungjin aja pengen bohongin Hyojun sapa tahu kakaknya pengen rasa lain.
"Nih" Seungjin turun dari atas kursi dan memberikan es krim pada Hyojun. Mereka berdua berjalan kearah ruang tamu berpegangan tangan sambil makan es krim.
Enak banget mereka makan es krim sambil lihat kartun di televisi ruang tamu. Gak perlu waktu lama untuk mereka menghabiskan es krim nya.
"TWINS"
Si twins saling bertatapan setelah mendengar teriakan Mommy nya. "Jin, aku takut"
"Sama"
Twins berjalan ragu-ragu kearah dapur untuk menemui Seungjun yang memanggil mereka.
"Kalau kalian sakit lagi, urus aja diri kalian sendiri. Mommy kan udah bilang jangan makan es krim dulu, dan kamu Hyojun, seharusnya kamu bisa mencegah adikmu. Udah tahu kan kamu kalau ini bukan hal yang benar?"
Tadi Seungjun ini mau ngambil minum untuk Hyojin, lah kok dia menemukan kursi di depan kulkas dan dua bungkus es krim di lantai. Siapa lagi jika bukan ulah twins.
"Mommy gak marah ke kalian, hanya saja Mom kecewa sama kalian, terlebih lagi sama Hyojun" Seungjun mengambil satu botol air putih dan kembali pada Hyojin.
Hyojun yang murung karena Seungjun kecewa padanya melepaskan genggaman tangan Seungjin dan berjalan pelan ke arah kamar, pengen nangis aja rasanya dia tuh kalau udah lihat Mommy nya kecewa apalagi gara-gara dia.
"Hyojun tunggu" Seungjin mengikuti langkah kakaknya ke kamar juga.
Setelah sampai di kamar, Hyojun ini melamun aja liatin jendela.
"Hyojun, maafkan aku ya. Gara-gara aku, kamu dimarahin sama Mom" Seungjin memeluk kakaknya dari samping.
"Seharusnya aku bisa mencegah kamu tadi, tapi aku malah ikutan" Jawab Hyojun lesu.
"Kamu pasti kasihan kan lihat aku kecapekan tadi habis bikin istana makanya kamu bolehin aku makan es krim?"
Hyojun terkejut, kenapa Seungjin bisa mengetahui nya?
"Hiks" Hyojun terkejut lagi karena isakan adiknya. Lah ini preman daycare kenapa nangis?
"Kamu adalah kakak terbaik yang ada di dunia. Kamu rela dimarahin Mommy demi akuu" Hyojun membalas pelukan Seungjin yang menangis semakin keras. Seriusan ya dia itu sebenarnya pengen makan es krim juga tadi, tapi pernyataan Seungjin emang bener karena dia kasihan lihat adiknya kecapekan.
"Iyaa Seungjin. Nanti kalau kita sakit lagi gimana ya? Mommy udah gak mau ngurus kita" Seungjin mengusap air matanya kasar dan melepaskan pelukannya.
"Minta diurus Daddy aja, kan Daddy sayang kita"
"Oh iya ya, benar juga"
Hyojin memutar bola matanya malas, ia menguping tadi karena Seungjun memberitahu bahwa twins makan es krim.
"Aman Jun, katanya mereka kalau sakit mau diurus gw aja soalnya lu marah" Hyojin udah balik lagi ke kebun ini.
"Semoga aja mereka gak sakit lagi, rewel banget apalagi Seungjin"
Sementara twins di kamar...
"SERANG DIAAAA" Teriak Seungjin pada Hyojun. Mereka bermain perang-perangan melawan robot jahat karena udah menculik bebek mandi kesayangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[II] Twins
FanfictionRandom daily activity nya twins Sekuel dari Why buat ginian soalnya kangen Twins :')) Slow update(?)