Missing

13 4 6
                                    

"Makan dulu yuk sayangnya Mommy" Hyojun menggeleng pelan.

Si Kakak lagi sakit nih, biasalah kalau ditinggal Daddy nya lama banget tiba-tiba aja jadi sakit. Hanya demam sih untungnya. Udah 2 hari sakitnya.

"Mau Daddy" Seungjun sih gak tau ya cara menolaknya ini bagaimana, karena Hyojin nya ini masih rapat katanya dan akan video call duluan kalau udah selesai.

"Hyojun, makan dulu yuk sama aku. Kita disuapi Mommy" Ajak Seungjin bersemangat.

"Gak mau, aku mau Daddy"

"Tunggu sebentar" Seungjun meninggalkan twins dan menuju ruang laundry.

Setelah selesai dengan urusannya, Seungjun kembali ke kamar twins serta membawa 2 mangkok bubur ayam kesukaan Hyojun.

"Mau peluk?" Hyojun mengangguk dan merentangkan tangannya untuk memeluk Seungjun.

Sebelum memeluk Hyojun, Seungjun meletakkan mangkok bubur ke nakas di samping kasur twins.

"Nih cium nih bau Daddy kamu" Seungjun tadi ke ruang laundry untuk mengambil kemeja Hyojin yang sengaja tidak ia cuci agar Hyojun bisa mencium aroma Daddy nya. Dan sekarang ia memakainya.

"Sambil makan ya?" Hyojun mengangguk setuju.

"Punya Seungjin ayamnya kok sedikit sekali sih?" Seungjun terkekeh, sadar sekali si adik saat ia diperlakukan tidak adil.

"Ambil sendiri bisa? Ada di meja makan sayang"

"Bisaaa, Seungjin ambil bubur nya lagi ya. Yang banyak soalnya aku mau suapin Mommy juga" Seungjin turun dari kasur dan pergi ke dapur.

"Daddy pulangnya kapan Mom?" Harusnya sih Hyojin pulang hari ini karena udah 1 Minggu keluar kota. Tapi karena ada rapat dadakan jadi pulangnya diundur besok.

"Besok udah pulang kok. Makan yang banyak dan minum obat biar besok sehat dan bisa main sama Daddy" Hyojun juga hanya mengangguk, sesekali ia mendusalkan wajahnya pada dada Seungjun yang ia peluk untuk menghirup aroma Hyojin.

"Mommy" Panggil Seungjin pelan sambil membawa mangkoknya hati-hati. Ia mengambil meja kecilnya untuk membawa mangkoknya ke atas kasur.

"Pwanas bwanget lwoh inwih" Hal itu sukses membuat Hyojun tertawa karena Seungjin ngomongnya lucu banget sambil menye-menye.

"Hehe, Hyojun ketawa" Dan mereka bertiga ketawa bareng-bareng. Mood maker sekali si adik ini.

Drrt drrt~

Handphone Seungjun berdering dan langsung saja sama Seungjun diangkat. Sebelum itu ia meletakkan mangkok bubur yang dibawanya ke meja kecil Seungjin.

"DADDY CEPAT PULANG, HYOJUN SUDAH SANGAT MEMBUTUHKAN DADDY"

"Seungjunie, gw pulang nanti siang bisa kok. Gw udah bilang kalau anak gw sakit dan butuh gw. Sebagai bapak yang baik gw diberi dispensasi"

"Daddy" Hyojun menyambar handphone Seungjun agar puas melihat Hyojin. Karena tangannya bisa memegang mangkok lagi, Seungjun kembali menyuapi Hyojun, mumpung mau nih soalnya ada Hyojin.

"Utututu anak gw kasihan ya. Bentar lagi Daddy pulang nih" Hyojin nampaknya sedang berjalan terburu-buru entah kemana.

"DADDY, SEUNGJIN KOK DIABAIKAN SIH?" Seungjin duduk disamping Hyojun dan memaksa masuk kamera biar kelihatan.

"Kan yang sakit Kakakmu bukan kamu. Ngapain Daddy peduli sama kamu?"

Seungjin udah mau nangis ini, lagi-lagi pilih kasih.

"HYOJIN JANGAN MULAI" Teriak Seungjun yang mendengar candaan Hyojin yang terdengar bukan candaan untuk putrinya.

"Asik banget loh jahilin Seungjin, enggak kok Jin. Daddy sayang kamu juga. Oh iya Daddy udah bawa oleh-oleh ini untuk kalian-"

Pip

Lah dimatikan sepihak oleh Hyojun.

"Daddy jahat ya udah bikin Seungjin menangis" Hyojun mengembalikan handphone pada pemiliknya dan menghapus air mata adiknya.

"Hanya sebentar saja? Tidak ingin berbicara lebih dengan Daddy?" Biasanya video call paling sebentar antara Daddy-anak ini ya 30 menit.

"Nanti kan Daddy pulang, Hyojun sudah habis buburnya jadi udah ngomongnya. Mau tidur Mommy, masih pusing" Seungjun mengambil obat dan meminumkannya kepada Hyojun agar bisa segera tidur. Maklum tidur soalnya semalam Hyojun rewel banget jadi tidurnya gak nyenyak.

Seungjin juga buru-buru menghabiskan buburnya, dia mau ikut kakaknya tidur soalnya sama semalam gak bisa tidur.

"Sebentar ya, Mommy cuci dulu ini mangkoknya"

Setelah selesai mencuci mangkok, Seungjun menggendong twins dan berjalan kearah kamarnya untuk tidur.

"Kita skin to skin seperti semalam ya" Ya soalnya Hyojun ini gak mau dipakaikan kompres jadinya Seungjun gituin aja.

Seungjun melepaskan baju atasannya dan tidur memeluk Hyojun yang gak pakai baju juga. Sementara di sisi lain Hyojun ada Seungjin yang juga tidur memeluknya.

...

Hyojin masuk ke rumah yang keadaannya hening. Ia membawa satu plastik besar yang isinya kejutan. 3 jam perjalanan cukup membuat dirinya lelah, mending tidur aja.

Waww, pemandangan apa ini yang ia dapatkan. Seungjun tidur shirtless Hahah. Hyojin mendekatkan dirinya pada Seungjun dengan perlahan agar twins tidak terbangun.

"Jangan gigit gw Hyojinie, kecup saja" Seungjun berbisik sambil memejamkan matanya. Insting Seungjun memang sangat kuat sekali apalagi menyangkut suaminya.

"Padahal gw mau teriak di telinga lu, siapa juga yang mau gigit? Tapi kalau lu maksa buat dikecup ya gak apa sih"

Cup

"Hyojun, Daddy sudah pulang nih" Seungjun membangunkan putranya yang nyenyak sekali tidurnya.

Seungjun melepaskan pelukannya dan mengambil bajunya, tidak baik untuk dirinya jika terlalu lama shirtless.

"Hyojun" Panggil Hyojin halus.

Perlahan Hyojun membuka matanya dan langsung saja memeluk Hyojin. Huwee rindu berat soalnya.

"Akhirnya Daddy pulang hiks, Hyojun rindu Daddy" Karena tangisan kakaknya, si adik juga ikut kebangun dan bergabung memeluk Hyojin.

"Lanjutkan drama kalian, Mommy mau masak soalnya yakin kalian bertiga kelaparan" Seungjun meninggalkan mereka bertiga.

"Demam nya udah turun kok, masih pusing?" Hyojin mengecek suhu tubuh Hyojun yang normal.

"Udah gak pusing soalnya sudah ketemu Daddy"

"Seungjin, Daddy punya kejutan di ruang tamu" Seungjin melepaskan pelukannya dan menatap Hyojin senang. Daddy nya ini sayang ternyata sama dirinya.

"Ehhhh, nanti saja setelah makan ya dibuka. Yuk ke dapur bantuin Mommy masak" Hyojin menggendong Hyojun.

"Daddy, Seungjin mau gendong juga" Seungjin merentangkan tangannya pada Hyojin.

"Aduh-aduh, manja banget anak-anak Daddy ini" Ya digendong lah si Seungjin, takutnya cemburu dan Seungjun mengamuk nanti.

Kejutan apa ya? :v

[II] TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang