Perfect

17 2 8
                                    

"Jiji kok tidur terus sih Mom? Kan Seungjin pengen ngajak dia main kejar-kejaran"

Hanya keheningan...

"Dia masih kecil Jin makanya tidur terus, tunggu Jiji besar dulu baru bisa main sama kita" Beruntungnya sang Kakak tertuanya berbaik hati menjelaskan hal tersebut.

"Tidur terus sih? Di perut Mommy juga tidur terus. Kelamaan" Tuh kan si Seungjin malah protes lagi, makanya satu keluarga diam saja daritadi.

"Sujin pas kecil juga gitu, twins juga gitu. Kalau gak tidur nanti gak besar-besar dan jadi bayi terus. Udah jangan digangguin ntar Jiji gak besar-besar dan gak bisa main loh" Jelas Seungjun dengan wajah lelah. Iya, dirinya lelah.

Hyojun awalnya punya trust issue ke adik bungsunya sekarang, ya kan perempuan dan takut aja gitu mirip Seungjin. Eh tapi sekarang malah nempel mulu soalnya Jiji itu menggemaskan sekali.

Sering banget Hyojun nyium pipi si Jiji, ya tapi hal itu malah bikin Jiji nya kebangun akibat ulahnya. Dan nambah kerjaan Seungjun doang pada akhirnya.

Si Seungjin malah ngajak Jiji main terus setiap hari, tapi ya karena Jiji hanya ngerespon dengan tatapan mata doang dan masih belum bisa bicara jadi ya Seungjin kesel dong dan berakhir nangis karena dia kira Jiji cuman mau sama Hyojun dan gak mau sama dirinya.

Ekhemm, bersyukur sekali Seungjun dengan kehadiran Sujin yang membantunya menjaga twins dikala Hyojin tidak ada dirumah. Setidaknya Sujin lebih dewasa dan lebih mengerti daripada twins. Mungkin karena faktor dirinya sudah hidup mandiri serta di dewasakan oleh keadaan.

Tidak hanya itu, Sujin sekarang malah jadi Mommy kedua untuk twins dikala Seungjun kerepotan karena Jiji yang rewel.

"Sujin, jaga Jiji bentar ya, Mommy mau bikin camilan nih buat kalian" Sujin mengangguk, ia yang awalnya duduk dibawah bersama twins naik ke kasur untuk menjaga Jiji.

Sekarang basecamp mereka-mereka ini di kamar Seungjun, main disana, nyemil disana, belajar disana, untung aja tidur di kamarnya sendiri. Tapi, Seungjin yang usul sih jika harusnya tembok antara kamar mereka ini di hilangkan aja jadi biar gabung ruangannya.

Tentu saja hal ini ditolak keras oleh sang Daddy karena ya dia masih mau waktu berdua dengan Seungjun saat Jiji terlelap. Enak aja si Seungjin usul begituan, ya pasti gak mau lah.

"Mommy gak ada, aku mau nyium pipinya Jiji" Hyojun ikutan naik ke kasur dan duduk disamping Jiji yang tidur. Ia mendekatkan wajahnya dan mengecupnya sayang. Suka banget Hyojin tuh karena tekstur pipi Jiji itu lembut banget.

"Jin, coba sini, enak banget loh pipinya Jiji kayak mochi gitu" Seungjin akhirnya tertarik nih, yaudah dia duduk di sisi satunya di samping Sujin yang masih diam aja mihat kelakuan twins karena Jiji sendiri masih tidur dengan pulas.

"Aku cium nih ya?" Seungjin agak ragu sih, tapi ya dicium juga sama dia.

"Lembut banget pipinya masa Jun? Ini enak" Tuh kan sudah Hyojun duga jika Seungjin akan menyukainya.

"Iya, dicium boleh kok Jiji nya, jangan digigit ya nanti nangis kayak kemarin"

"Emang pernah digigit?"

"Pernah, kemarin malam digigit Hyojun, jadi dimarahin Mommy dianya karena bikin Jiji nangis"

"Ya soalnya aku gak kuat sama pipi Jiji karena lembut banget kayak mochi, jadi ya tak gigit. Daddy aja sering gigit pipinya Mommy, masa iya aku gak boleh sih?"

Mendengar perdebatan kecil Kakak-kakaknya, Jiji terbangun tapi diam saja dan gak menangis.

"Aku kasih tau caranya gigit biar dia gak nangis"

[II] TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang