"Ihh" Hyojun bangun di pagi hari setelah menyingkirkan tangan dan kaki Seungjin yang menjadikannya guling. Ia terdiam sebentar sembari menatap nanar pintu kamar yang masih tertutup, ini artinya Mommy nya belum bangun. Sudah pukul 8 pagi dan mereka juga harus sekolah.
"Seungjin, bangun. Ini sudah jam 8 loh" Hyojun menutup lubang hidung Seungjin seperti biasa yang akan membangunkannya dengan mudah. "Iyaaa, sudah bangun" Seungjin langsung berlari kearah kamar mandi untuk bersiap lebih dulu, sementara sang Kakak pergi ke kamar orang tua nya.
"Dad?" Hyojun melihat Hyojin yang terburu-buru keluar dari kamar dan telah memakai baju kantornya. "Maaf ya Hyojun, Mommy gak mau bangun katanya. Buruan mandi dan Dad akan mengantar kalian" Hyojun mengangguk dan kembali ke kamarnya untuk mandi bersama Seungjin.
"Hyojun, dasiku mana ya?" Seungjin mencari keberadaan dasinya yang entah kemana. Ia terus-terusan mencari sambil menggerutu sebal karena tak kunjung menemukannya.
"Kamu pakai sepatu dulu ntar tak cariin, bentar ya" Seungjin mengangguk karena Hyojun masih sibuk menata keperluan tas mereka. Iya yang siapin tuh Hyojun, semenjak Mommy nya tambah malas beberapa tugas mengurus Seungjin dialihkan padanya.
"Kamu kalau udah selesai langsung sarapan dulu aja, Daddy yang menyiapkan kok. Aku akan cari dasimu setelah aku pakai sepatu" Lagi-lagi Seungjin mengangguk saja, kasihan Kakaknya. Dia sih kasihan doang tapi gak mau membantu.
"Jangan capek-capek ya Hyojun" Seungjin berkata seperti itu lalu turun ke bawah untuk sarapan. Hyojun hanya terkekeh, saat ini dirinya tidak perlu disemangati, dia ini perlu dibantu ya DIBANTU.
"Nah sudah selesai, sekarang dimana dasinya Seungjin" Hyojun mencari keberadaan dasi kupu-kupu milik adiknya. Dan ternyata ada diatas kasur, emang si adik kurang teliti. Setelah menemukannya, Hyojun turun dengan membawa tas mereka berdua.
"Seungjin, ini ada di kasur tadi. Kamu sih gak teliti, makanya cari itu pakai mata bukan pakai mulut" Bukannya malah nangis karena dimarahi, eh Seungjin malah ngakak sembari dipakaikan dasi oleh Kakaknya.
Setelah pakai dasi, Seungjin yang udah selesai sarapan naik lagi keatas untuk menemui Mommy nya sebelum berangkat. Wajib ya, kalau gak gitu nanti lemes seharian gara-gara belum ketemu sama sekali.
"Mommy" Panggil Seungjin pelan sembari masuk ke kamar Mommy nya. Ia melepas sepatunya dan naik ke kasur dimana Seungjun masih terlelap menghadap kiri. "Mommy, mau peluk dan cium sebelum sekolah" Seungjun terbangun dan mendudukkan dirinya, ia memeluk Seungjin erat dan mengecupi seluruh area wajahnya.
"Mommy ketiduran lagi, turunlah, Mommy akan menyusul setelah ini" Seungjin mengangguk dan kembali kebawah. Ia mampir ke kamarnya untuk mengambil kuncir rambut beserta sisirnya.
"Daddy, mau kuncir" Seungjin memberikan benda ditangannya kepada Hyojin. "Mommy sudah bangun?" Tanya Hyojin sembari mengikat rambut Seungjin, oh iya sekarang dia sudah bisa loh ikat macam-macam karena belajar dari yutub :). Sekarang Hyojin sedang mengepang 2 rambut Seungjin.
"Sudahh, katanya Mommy akan turun" Hyojin hanya mengangguk, setidaknya dengan alasan peluk dan cium, Seungjin bisa membangunkan Seungjun. Karena Hyojin sendiri sudah menyerah untuk menghadapi kemalasan Seungjun, percuma gitu loh.
"HALOOO SEMUANYAA. MOMMY DATANG" Seungjun berteriak sambil menuruni tangga dengan wajah sumringah. Mereka bertiga yang berkumpul di meja makan hanya menatap Seungjun dengan tatapan datar sebentar dan melanjutkan aktivitas masing-masing. Hyojun yang lanjut sarapan, Seungjin diam saja dan Hyojin yang masih mengepang sisi satunya.
"Ihh kalian ini sangat menyebalkan, kenapa mengacuhkan Mommy?" Seungjun duduk disamping Hyojun dengan wajah masam. Dirinya ini malas bangun karena Baby J butuh tidur ekstra.
"Oh iya Dad, Minggu depan twins ada itu, ada apa Jun? Yang sama Bu guru" Iya, mereka bertiga mengacuhkan Seungjun.
"Jalan-jalan? Kreasi gitu Dad katanya" Seungjun mengerutkan dahinya, kreasi apaan?
"Rekreasi yang benar, kemana?" Meskipun diacuhkan, tapi Seungjun tidak menyerah untuk masuk ke percakapan Ayah-Anak ini.
"Ke gak tau Mommy. Twins lupa" Jawab Hyojun agak lama karena Daddy dan adiknya benar-benar bungkam. Niat sekali untuk mengacuhkan Seungjun sepertinya.
"Gitu aja terus ya kalian, awas aja butuh Mommy. Emang Hyojun tuh paling baik deh sama Mommy"
"Iming Hyijin tih piling biik dih simi mimmi" Cibir Hyojin sambil menatap Seungjun dengan wajah yang sangat menyebalkan menurut Seungjun.
"Aku udah selesai sarapan, ayo berangkat" Ajak Hyojun saat Seungjin sudah selesai dengan acara mengkepang nya.
"Kalian tunggu di mobil dulu sana, Daddy mau beresin ini-"
"Daddy pasti mau kecup-kecup Mommy sama morning kiss makanya twins disuruh pergi" Hyojin menggeleng pelan sambil membersihkan meja makan, biarkan saja Seungjun yang mencucinya nanti. Daripada gak ada kerjaan kan.
"Karena twins itu baik, jadi kami akan menurut. Ayo Jin" Hyojun menarik Seungjin agar pergi dari sana. Hyojun sih anak yang peka banget ya gak seperti adiknya.
"Seungjun, bangunlah lebih pagi karena mereka membutuhkan lu bukan gw. Lu bisa tidur lagi saat mereka udah berangkat sekolah" Seungjun hanya diam saja menatap Hyojin.
"Inget, lu tuh Mommy mereka. Malas sih boleh tapi gak kayak gini juga, gak kasihan lu sama twins? Heran banget gw, lu jadi egois banget akhir-akhir ini. Iya tau hamil tua tuh capek, tapi pikirkan twins juga Jun" Lanjut Hyojin panjang lebar.
"Iya-iya gw-"
"Jangan iya-iya aja lu, lakuin mulai besok. Untung aja Hyojun benar-benar pengertian, kalau twins tingkahnya kayak Seungjin ya bisa mati muda aku gantiin kamu ngurusin mereka"
"Mati muda bagaimana nih? Udah tua gak sadar umur" Lah Seungjun malah nyolot, sepertinya akan ada drama pertengkaran.
"Kalau lu gak hamil tua, udah gw tonjok tuh muka. Awas aja" Hyojin mencuci tangannya, ia berjalan kearah Seungjun dan mengecup bibirnya sekilas.
"Baik-baik dirumah, jangan lupa gerak. Ntar lu meninggal anak gw juga ikut meninggal gimana?" Hyojin mem puk-puk kepala Seungjun, hanya sebentar karena Seungjun menginjak kakinya.
"Banyak omong nih bapak-bapak, pergi sana. Kayaknya Seungjin bentar lagi mengamuk jika lu tetap disini" Seungjun mendorong Hyojin agar menjauh darinya. Love Language Hyojin ini dari dulu memang physical attack.
"Kenapa lama sekali Dad? Daddy bertengkar dengan Mommy?" Tanya Hyojun disaat Hyojin sudah duduk di kursi pengemudi. Hyojin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Hanya sedikit bertengkar, Mommy kalian sangat keterlaluan soalnya"
"Jangan marahi Mommy Dad, mungkin memang benar Baby J butuh tidur ekstra"
Hyojin menggeleng pelan, kenapa Hyojun sangat mudah percaya pada bualan Seungjun? Tentu saja Seungjun yang terlalu malas bangun pagi.
"Semoga cepat keluar ya Baby J, karena demi apapun Mommy kalian lebih menjengkelkan daripada dulu pas hamil kalian"
"Iya" Karena jujur, selain Hyojin disini yang paling lelah itu Hyojun. "Seungjin jangan tidur, bentar lagi sampai disekolah. Nanti kamu pusing" Hyojun membangunkan Seungjin yang tidur seraya memeluknya sebagai guling.
"Aku sayang Hyojun, mwahhh" Seungjin mengecup pipi Kakaknya dan kembali tertidur. "Baiklah, kamu boleh tidur" Tuh kan Hyojun ini terlalu baik.
'Bagaimana caranya Seungjun mendapatkan anak baik seperti Hyojun?' Inner Hyojin, dia sendiri masih kagum dengan kepribadian Hyojun yang sangat-sangat, hingga tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

KAMU SEDANG MEMBACA
[II] Twins
FanficRandom daily activity nya twins Sekuel dari Why buat ginian soalnya kangen Twins :')) Slow update(?)