Aku sekarang berada di rumah dengan Marry yang senantiasa berada di sampingku.
Ya, aku sudah pulang sekolah. Beruntung tidak ada hal-hal aneh yang terjadi di sekolah selain Gideon, pemeran utama wanita, dan beberapa tokoh novel penting lainnya yang aku temui di dalam kelas.
Setelahnya? Hidupku damai hingga kini aku sedang bersama Marry untuk meminta penjelasan agar hidupku di dunia ini menjadi lebih jelas.
"Jadi bisa kau beri tahu aku mengenai segala hal yang kau ketahui dan tidak aku ketahui Marry?"
"Hal apa yang harus aku beri tahu?"
"Segalanya. Mungkin kau bisa mulai dengan menjelaskan apa maksud dari perkataanmu bahwa kau sudah tahu kalau aku bukanlah Vanderra"
"Seperti yang aku bilang malam kemarin. Aku tahu dari warna jiwamu"
"Maksudku, kenapa waktu itu kau bilang bahwa meskipun warna jiwa kami berbeda tapi aku tetaplah Vanderra?"
"Kau belum paham ya? Kau dulu memanglah dirimu yang dulu. Namun jiwamu yang sekarang berada di tubuh lain dan tugasmu sekarang hanyalah menjadi Vanderra sesuai sifatmu sendiri. Jadi kau tetaplah Vanderra. Istilahnya jiwamu seperti terlahir kembali. Jadi kau yang dulu dan yang sekarang tetap sama meskipun memiliki tubuh dan nama yang berbeda. Karena di kehidupanmu yang dulu maupun sekarang, kau tetaplah dirimu. Jadi sama saja"
Penjelasan Marry begitu panjang dan aku butuh waktu untuk mencernanya hingga benar-benar paham.
Sial, aku merutuki otakku yang lambat berpikir dan butuh proses untuk me-loading. Terutama untuk diriku yang malas mempekerjakan otakku.
Jadi, maksudnya aku yang dulu dan sekarang sama. Hanya saja namaku sekarang berbeda. Intinya Vanderra adalah diriku dan tubuh ini juga milikku jadi aku bebas menjadi diriku sendiri karena aku tetaplah diriku. Begitu?
Entah kenapa aku tambah pusing jika memikirkannya lebih jauh. Dasar otak tidak bisa di ajak kerja sama.
Baiklah. Kita iyakan saja ucapan Marry tadi. Anggap saja aku sudah paham.
"Lalu, apa kau tidak terkejut saat melihat warna jiwa Vanderra yang tiba-tiba berubah?"
Marry menggeleng. Aku menatapnya penasaran, ayolah... aku ingin tahu alasannya! Biarkan saja aku di anggap kepo dan kebanyakan tanya kayak D*ra. Aku tidak peduli.
"Kenapa?"
"Karena aku tahu hal ini akan terjadi"
"Marry. Bisakah kau jelaskan segalanya? Bagaimana bisa aku disini? Bagaimana dengan kehidupan Vanderra yang dulu? Bagaimana dengan dunia ini? Pokoknya segalanya. Aku lama-lama juga lelah bila terus bertanya dan hanya di jelaskan setengah-setengah olehmu"
Ku lihat Marry terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan dariku. Apakah dia sedang berpikir?
"Derra, sebenarnya... kehidupan Vanderra yang dulu, sebelum kau menggantikannya berjalan seperti perjalanan hidup manusia biasa pada umumnya. Soal mengapa kau bisa disini, itu karena waktu Vanderra didunia ini telah habis sehingga tergantikan oleh jiwamu. Dan mengenai dunia ini, dunia ini sama seperti duniamu. Kejam dan penuh misteri. Meski begitu masih banyak hal baik yg bisa kau temui"
Aku diam, mendengar, memperhatikan, dan mencoba untuk memahami. Baru saja aku ingin membuka mulutku, tapi harus tertutup kembali akibat Marry yg melanjutkan perkataannya.
"Jika kau ingin mengetahui alasan dan tujuanmu disini, aku tidak tahu. Tapi kau, kau bisa mencari tahu. Semua jawaban ada di dekatmu"
"Apa masih ada yg membuatmu penasaran?"
Aku menggeleng, sebenarnya aku penasaran akan satu hal. Bagaimana dengan tubuhku di duniaku sebelumnya? Tapi kurasa Marry tidak tahu jawabannya jadi percuma saja aku bertanya.
"Kalau begitu istirahatlah"
Setelah berucap demikian, Marry langsung menghilang dari sisiku. Entah dia pergi kemana, aku tidak tahu.
Tapi, apa maksudnya dengan tujuanku disini? Bukankah aku hanya perlu menjalani kehidupanku seperti biasa?
"Semua orang punya tujuan atas hidupnya. Termasuk kau Fera"
Tiba-tiba suara itu melintas dalam benakku membuatku terdiam sejenak.
Suara itu begitu familiar. Tapi, suara siapa?
.
.
.
.
.
TBC>>

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Indigo || END
Mystery / ThrillerSeorang gadis biasa tiba-tiba terbangun di tubuh orang lain membuat dirinya bingung. Hingga ia menyadari ternyata dirinya malah memasuki sebuah novel yang pernah ia baca. Ya, dia bertransmigrasi. Namun bukan itu masalahnya. Masalahnya ialah, novel y...