Namaku Olivia Corals. Teman-teman sering memanggilku Livi.
Ini kisah mengenai sebuah ruangan yg selalu tertutup. Ruangan itu membuatku penasaran dan ingin mencari tahu apa yg ada di dalamnya. Siapa tahu saja ada harta karunnya kan?
Sebenarnya kejadian ini sudah lumayan lama saat aku ingin mencoba membuka ruangan itu akibat rasa penasaranku.
Aku orangnya suka mencari tahu tapi malas untuk mengambil resiko yg besar. Ya, itu karena aku cukup penakut. Ku akui itu.
Berbulan-bulan lalu, saat aku ingin membuka pintu itu, seseorang menghentikanku. Dia adalah Vanderra, teman sekelasku yg sekarang menjadi sahabatku.
"Ingatlah ini baik-baik Livi. Rasa penasaranmu bisa saja mencelakaimu"
Perkataannya saat itu masih terekam jelas di otakku sampai sekarang. Akibat peringatan yg di berikan Derra, aku berpikir bahwa aku akan menyesal jika nekat masuk kedalam ruangan itu.
Makanya sejak saat itu, aku selalu menjauhi ruangan tersebut. Tapi usahaku menjauhi ruangan itu tidak berlaku lagi akibat ruangan itulah yg menjadi bahan untuk tugas kelompok kami.
Aku mendapatkan kelompok yg sama dengan Derra membuat kami menjadi dekat. Tidak hanya dengan Derra saja sih, tapi yg lain juga.
Kami yg berada dalam satu kelompok menjadi dekat satu sama lain.
Aku heran saat ruangan itu di jadikan bahan untuk tugas cerpen ini. Pasalnya Derra sendiri yg memperingatiku se akan-akan ruangan itu berbahaya.
Tapi akibat mereka yg meyakinkan akan menghadapi semuanya bersama-sama, aku jadi tidak ragu lagi untuk ikut.
Saat itu kami seharusnya berdiskusi mengenai tema cerpen kami, tapi sampai akhir temanya tidak kami dapatkan. Padahal sudah banyak tema yg aku usulkan tapi tetap saja mereka tidak menerimanya, huh! Saat itu aku merasa sedikit kesal.
Yasudahlah, temanya nanti saja. Mungkin kami bisa mendapatkan temanya saat proses pembuatan cerpen berlangsung.
Tiba hari janjian kami untuk keberlangsungan kerja kelompok, yaitu memasuki ruangan yg entah itu ruangan apa sebenarnya.
Awalnya kami bingung, bagaimana caranya agar kami bisa membuka ruangan itu. Tapi kebingungan itu sirna akibat the power of Ruby.
Dan ya, kami masuk kesana dengan lancar walaupun awalnya kami merasakan hawa dingin dari depan pintu.
Hawa itu membuatku merinding sehingga aku memilih menempati barisan tengah saat kami masuk ke dalam ruangan itu.
Pintu yg awalnya terbuka tiba-tiba tertutup kencang. Lampu yg rusak tiba-tiba berkedip-kedip membuat kepala sakit. Dan kaca yg menyatu dengan dinding tiba-tiba pecah berhamburan hingga sedikit melukai kami.
Aku terpekik kaget sekaligus takut dengan itu semua. Ini benar-benar pengalaman pertama bagiku yg mengalami hal aneh seperti ini.
Saat aku memperhatikan sekitar, tak sengaja aku melihat kearah potongan kaca yg menampakkan bayanganku disana.
Seperti kilasan video, hal paling kutakutkan terlihat disana. Itu mengerikkan untukku.
Jika ini mimpi, ini adalah mimpi buruk!
Aku berjongkok dan menjambak rambutku sendiri untuk menghilangkan kilasan itu dalam ingatanku.
Tapi percuma, bayangan itu terus terputar dalam benakku. Aku lalu meneriakkan nama seseorang yg kurindukan dan seseorang yg tampak pada pecahan kaca selain diriku. Itu adalah nenekku.
Aku tau ada yg berteriak selain diriku. Tapi aku tidak bisa memastikan itu siapa. Kepalaku terlalu sakit.
Dadaku juga sesak akan penyesalan. Walau aku sudah menjambak sekuat tenaga rambutku, tapi bayangan itu tetap ada dan semakin membuat kepalaku sakit.
Telingaku berdengung dan seluruh tubuhku seakan di timpa beban yg berat membuatku benar-benar sesak dan kesulitan bernafas.
Aku memejamkan mataku berusaha meredakan rasa sakit yg kuterima. Tapi sia-sia, rasa sakit itu semakin menjadi-jadi hingga aku kehilangan kesadaran.
Aku pingsan dan tak tahu apa lagi yg terjadi pada teman-temanku yg lain.
Satu hal yg kulihat pada potongan cermin itu. Disana ada diriku yg membunuh nenekku sendiri saat aku kecil.
Aku terpaksa karena jika bukan aku yg membunuh, maka aku yg akan di bunuh. Rasa sesal itu kembali hadir.
Dia keluargaku. Nenekku, orang yg kusayangi sekaligus orang yg kubenci...
.
.
.
.
.
TBC>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Indigo || END
Mistério / SuspenseSeorang gadis biasa tiba-tiba terbangun di tubuh orang lain membuat dirinya bingung. Hingga ia menyadari ternyata dirinya malah memasuki sebuah novel yang pernah ia baca. Ya, dia bertransmigrasi. Namun bukan itu masalahnya. Masalahnya ialah, novel y...