Haha..
Apa ini.Coba tebak aku bertemu dengan siapa.
Aku bertemu dengan pemeran utama pria novel ini :)Awalnya semuanya baik-baik saja. Sejak aku bangun pagi hingga berangkat sekolah semuanya berjalan seperti biasa walau ada sedikit dari 'mereka' yang menampakkan diri di hadapanku.
Sampai saat dimana aku tidak sengaja bertabrakan dengan pemeran utama pria. Aku menutup mata bersiap untuk jatuh, namun ternyata dia menangkap tubuhku, sehingga adegan jatuh menghantam lantai yang ada di pikiranku tadi tidak terjadi.
"Kau baik-baik saja?"
Suara berat yang memasuki indra pendengaranku membuatku langsung membuka mata. Tepat saat itu, mata kami bertemu selama beberapa saat. Ternyata dia pria yang cukup tampan.
Hah.. mungkinkah ini adegan dimana pria dan wanita jatuh cinta pada pandangan pertama? Stop! Inikan novel dengan genre horor bukan romance.
Tanpa sadar aku menggelengkan kepalaku untuk mengenyahkan pikiran randomku, dan mungkin itu membuatnya melihat diriku sebagai orang aneh. Tapi aku tidak peduli.
Sontak saja aku segera berdiri tegap dan melepaskan diri dari pria di hadapanku. Lama-lama aku merasa pegal jika terus bertahan pada posisi yang tadi.
Awalnya aku tidak tahu kalau ternyata dia adalah pemeran utama pria sampai saat dimana aku melihat nama yang tertera pada seragam miliknya.
'Gideon Stoner'
Aku diam membeku. Itu adalah nama pemeran utama pria dalam novel 'JANGAN MASUK'. Seketika pikiran untuk menghilang dari dunia terlintas dalam benakku.
Aku hanya tidak ingin bersinggungan dengan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam novel ini. Terutama para pemeran utamanya.
"Hey. Apa kau baik-baik saja?"
"Ah ya. Aku baik-baik saja. Terimakasih telah menangkapku dan maaf karena telah menabrakmu tadi. Aku pergi dulu"
"Ya..."
Aku segera membungkuk dan mengucapkan salam perpisahan dengan sopan. Setelahnya aku segera pergi menuju kelasku.
Ku harap aku benar-benar tidak akan bertemu lagi dengannya. Ya, itu lah yang kupikirkan beberapa saat lalu sebelum aku melihat Gideon yang memasuki kelas yang sama denganku saat bel masuk berbunyi.
Aku tertawa dalam hati menertawakan diriku sendiri. Dasar bodoh, aku melupakan hal yang begitu penting lagi. Aku begitu karena tak sengaja mengingat kilasan novel yang cukup penting.
Tentu saja pada novelnya, Vanderra Onyx sekelas dengan para pemeran utama. Itu sebabnya Vanderra mendapat peran walaupun hanya sedikit dalam novel karena ia seringkali mendapati para pemeran utama yang berurusan dengan ruangan suram yang pernah aku temui.
Padahal aku sudah membaca novel ini hingga tam-- tunggu! Novel yang kubaca tidak benar-benar tamat! Endingnya terasa menggantung. Atau akhir cerita novel bergenre horor memang selalu penuh misteri? Akh, aku tidak tahu :")
Kenapa aku selalu melupakan hal yang penting sih? Mungkin agar aku tidak melupakan hal penting lagi aku harus menyusun ceritanya dari awal hingga akhir?
Tapi aku malas berpikir. Berpikir sangat menguras tenagaku hingga membuat otak dan tubuhku cepat menjadi lelah. Lalu aku harus bagaimana?
Mungkin mengingat jalan cerita sambil kisah ini berjalan bukan hal yang buruk.
Setelah ku ingat-ingat, mungkin ini masih dalam adegan pengenalan tokoh. Itu karena aku belum melihat adegan apapun yang berjalan sesuai alur novel aslinya.
Ataukah para pemeran utama sudah masuk dalam kisahnya yang berhubungan dengan ruangan suram itu tapi aku tidak tahu?
Ah apapun itu, memangnya apa peduliku? Aku yang ingin menghindari kisah asli novel ini tidak perlu ikut serta kan? Aku hanya akan peduli bila kisah novel ini mulai melibatkan diriku dengan sendirinya.
Sudahlah, baru segini saja aku sudah malas untuk memikirkan hal yang akan terjadi nanti. Padahal aku sendiri tahu aku akan merasa kesal saat aku melupakan hal yang penting.
Saat ini yang harus kulakukan adalah beradaptasi dengan keadaan.
Dan...
Berhenti berpikir untuk sejenak. Otakku sudah bekerja keras hari ini..
.
.
.
.
TBC>>
![](https://img.wattpad.com/cover/303303175-288-k760742.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Indigo || END
Детектив / ТриллерSeorang gadis biasa tiba-tiba terbangun di tubuh orang lain membuat dirinya bingung. Hingga ia menyadari ternyata dirinya malah memasuki sebuah novel yang pernah ia baca. Ya, dia bertransmigrasi. Namun bukan itu masalahnya. Masalahnya ialah, novel y...