Backstreet and Big Secret

175 19 7
                                    

Latihan berjalan lancar. Sangat lancar. Koreografer dari Xtudio Choom bahkan tidak henti memuji Taeyong yang cepat hafal gerakan.

"Pacarmu pasti menyemangatimu bukan?" canda sang koreografer

Taeyong tertawa kecil berusaha agar tidak bertindak salah. Ia menunjuk Hyora yang sedang sibuk dengan ponselnya di pojok ruangan "Aku tidak ingin dia kesusahan membuat laporan kalau aku tidak melakukan latihan ini dengan baik" setidaknya Taeyong tidak berbohong walaupun dia tidak jujur.

Di ponselnya, Hyora memastikan semua rencana berjalan sesuai keinginannya. Jaehyun lancar dengan sesi photoshootnya, Choonhee mengiyakan pertemuan mereka, dan rencana rahasianya. Semua berjalan lancar hingga Hyora melihat ke arah luar jendela.

Hyora selalu terbawa hati ketika menyadari ia masih di musim dingin. Musim ini memang kesukaannya tetapi juga menjadi mimpi buruknya.

"Hyora-shi?" Taeyong menyadarakan Hyora yang sedang melamun

"Ah" Hyora segera memberikan handuk  Taeyong

"Setelah ini kau akan bertemu Choonhee noona?" tanya Taeyong sambil menyeka keringat di lehernya

"Eum" Hyora mengiyakan sambil melipat kedua tangannya dan kembali bersandar. Musim dingin memang menyebalkan. "Dan kau sebaiknya mandi"

Taeyong mengerutkan dahinya. Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan Hyora.

"Kau bilang kau punya agenda setelah latihan. Jika bertemu seseorang setidaknya mandi dulu" Hyora berusaha membuat kalimatnya tidak terlalu jelas

Di sisi lain, Taeyong khawatir kalau Hyora tau. Ia tidak bisa merelakan pertemuannnya hari ini. Taeyong dan Johnny sudah yakin ketika membuat rencana. Yang lebih penting adalah Sunjung.

"Kenapa kau begitu kaget" Hyora curiga "Aku bilang, sana kau mandi. Sebagai manajermu yang hampir bosan melihat kalian latihan, hari ini kau latihan begitu semangat. Keringatmu, ahh, apakah aku perlu menjelaskan lebih detail?"

Taeyong menelan ludahnya. Hyora benar, tidak mungkin ia datang dengan tubuh seperti ini. Lagipula, Hyora akan menemui Choonhee setelah ini. Hyora tidak mungkin tau tentang pertemuan hari ini. Taeyong yakin, hari ini akan berjalan lancar.

***

Di Cafe.

Taeyong berjalan dengan perasaan campur aduk. Ia terus mengingat setiap langkahnya menuju cafe, Taeyong hanya merasa perlu merekam apapun yang terjadi hari ini di memorinya. Bahkan sekecil melangkah pun.

Sesuai rencana, cafe yang Johnny pesan benar-benar kosong. Seorang pelayan mendatangi dan mengantar Taeyong ke meja yang sudah direservasi. Taeyong duduk dan segera membuka ponselnya. Awalnya hanya memastikan jam,

Aku baru turun bis. Tunggu sebentar lagi

Sunjung.

Pesan yang baru Taeyong baca dari notif berhasil membuatnya tersenyum. Namun tidak lama. Taeyong memudarkan senyumnya karena tidak percaya dengan yang ia lihat.

***

Johnny menarik pergelangan tangan Hyora. Hyora sempat melawan bahkan bersiap untuk membalas jika perlu.

"YA JOHNNY-SHI APA YANG KAU LAKUKAN" Hyora menebas tangannya agar Johnny berhenti mencengkram

"Justru itu yang ingin aku tanyakan" Johnny memberikan kesan intimidasi. Hyora mundur beberapa langkah hingga hampir kepalanya membentur tembok, kalau Johnny tidak menjadikan telapak tangan kirinya sebagai alas. "Apakah di cafe ini juga kau bertemu dengan Choonhee noona" kini tangan kirinya ia posisikan untuk mengunci gerakan Hyora.

Manajer-nimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang