Hutan Sora ( Untold Story II : Rencana Terhadap Duke Nikodemus)

12 6 0
                                    

"Terimakasih atas kerjasamanya Tuan Garroth"
Evero segera bersalaman dengan Garroth yang disambut baik oleh Garroth sendiri.

"Ah iya saya hampir lupa apakah jumlah kelompok anda hanya yang di luar saja atau masih ada lagi? " Evero mencoba memetakan pasukannya yang kini bertambah sejak bergabungnya Tuan Garroth dan kelompoknya.

"Saya membawa hanya 120 orang saja untuk berjaga jaga, karena kau tau maksudku bukan? "

"Hahaha, saya mengerti kekhawatiran anda Tuan"
Tentu saja Garroth hanya membawa orang didalam kelompoknya yang bisa bertarung. Jika negosiasi ini gagal, bukan tidak mungkin apabila kelompok Evero mencoba membunuh mereka.

"Saya masih mempunyai orang orang yang terdiri atas wanita dan anak-anak serta orang tua yang sudah tidak mungkin untuk bertarung lagi, jumlah mereka ada ratusan, jika ditotal yang berada di kelompok saya berjumlah sekitar 300-an orang"

Evero mengelus dagunya, tentu saja anak anak dan wanita masih masuk daftar yang bisa dipekerjakan dan masih berguna. Anak anak adalah penerus generasi mereka, mereka sangat mudah untuk dibimbing. Wanita juga masih bisa dipekerjakan dibanyak hal seperti memasak dan bertani ataupun mencari buahan-buahan. Namun orang yang sudah tua akan sangat menjadi beban untuk Evero.

Katakanlah dia sungguh jahat, tidak punya hati, atau durhaka. Tetapi itulah kenyataanya. Mereka bukan sedang dilanda perang dengan sistem bumi modern dimana peperangan hanya diperbolehkan menyerang dengan target militer seperti yang terjadi baru baru ini didunianya sebelum Evero terlempar didunia ini.

Kenyataannya mereka adalah kelompok yang independen dimana mereka harus memikirkan membuat benteng atau markas yang lebih kokoh, memikirkan persediaan makanan dan masih banyak hal lainnya.

'Seandainya saja orang-orang tua ini masih bisa dipekerjakan' batin Evero.

"Ah Tuan Garroth, berapa jumlah orang yang sudah berumur? "

"Kalau saya tidak salah sekitar 40 orang Tuan Evero"

"Ah Tuan Garroth, tidak perlu sesopan itu, anda lebih tua dari saya, panggil saja Evero"

Garroth tersenyum tipis.

"Saya pribadi sangat menghormati anda Tuan Evero"

"Bagaimana jika saya memanggil anda Jenderal Garroth? "

"Ehmm.. Baiklah terserah anda saja, kalau begitu, saya memanggil anda Raja Evero"

Evero tertawa

"Saya belum tentu menjadi raja Jenderal"

"Lalu siapa yang akan memimpin wilayah ini? "

"Untuk sementara saya yang akan memimpin kelompok ini, tetapi nanti apabila kita sudah mempunyai wilayah dan akan membentuk kerajaan, tentunya bukan saya yang akan memimpin, Jenderal Garroth tenang saja, saya sudah menyiapkan seseorang"

"Kalau bolehh tahu, siapa orang itu, Evero? "

"Nanti saja Jenderal, akan saya beritahukan jika sudah waktunya. Untuk saat ini fokuskan membawa sisanya ke camp ini. Fokuskan beberapa pemuda yang bisa bertarung untuk menjadi penjaga markas kita, sebagian lagi bawa menuju markas utama kita kita akan banyak membangun disana. Para wanita pekerjakan dibagian peternakan dan pertanian atau membantu hal lainnya. Lakukan dengan pelan-prlan dan jangan meninggalkan jejak"

"Baik Evero"

Evero lalu menyerahkan detail Tugas Jenderal Garroth dalam bentuk perkamen. Garroth segera membaca dan melaksanakan tugas tersebut.

Keesokan di Malam hari, dengan pelan pelan mereka mengeluarkan para wanita anak anak dan orang tua dari wilayah Duke Nikodemus. Evero mengutus beberapa orang untuk memandu mereka dalam beberapa kelompok dan membawa mereka secara tidak bersamaan.

Dankin & EveroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang