Duke Nikodemus berjalan perlahan kearah hutan Sora bersama beberapa prajurit elit yang dibawanya, dia semakin masuk kedalam untuk bertemu orang yang telah memberinya penawaran kemarin. Namun hingga kini belum ada tanda tanda pergerakan dari arah dalam hutan.Seorang prajurit yang tidak tahan untuk memberanikan diri bertanya
"Tuan, apa tuan yakin jika ini bukan jebakan?"
"Sejujurnya aku juga tidak tahu pasti, namun instingku mengatakan kita tetap harus kesini"
Tak berapa lama mereka mengamati situasi sekitar, ada suara siulan dari arah depan , segera Duke Nikodemus bergegas kesana.
"Sebutkan tujuanmu kesini!!!" Seseorang diatas pohon tengah memandangi mereka. Duke dan prajuritnya terkejut dan bersiap memegang senjata.
"Angin datang dari selatan dan cahay dari ufuk timur akan tetap terang"
Tak lama seseorang yang berdiri diatas pohon melompat kebawah dan memberi hormat.
"Ikuti kami Tuan, kami akan mengantar anda kepada Tuan Besar"
Mereka berjalan selama 2 jam hingga mulai terlihat markas dari Kelompok Tengkorak Merah, di depan gerbang sudah ada Evero yang menyambut mereka.
"Selamat datang Duke Nikodemus, mari ikuti saya kedalam tenda"
Duke terlihat khawatir begitupun dengan prajuritnya. Evero menyadari itu.
"Tenang saja, jika saya ingin, saya sudah membunuh anda dari tadi. Tujuan saya mengajak anda kemari tentunya ingin menyelamatkan anda."
Kemudian mereka berdua bergegas ke salah satu tenda besar yang biasa digunakan Evero untuk ruang pertemuan para petinggi kelompok Tengkorak Merah. 3 prajurit berdiri disamping Duke Nikodemus untuk memastikan keselamatan tuannya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
Evero tersenyum tipis.
"Sebelumnya perkenalkan Paman, namaku adalah Evero, dan seperti yang kau ketahui aku adalah Pemimpin sementara Kelompok ini"
"Sementara?"
"Kami mempunyai visi yang besar, maka aku hanya menjabat sementara saja"
"Visi apa yang kau maksud?" Duke Nikodemus penasaran dengan tujuan pemuda didepannya ini.
"Sebelum aku menjelaskan panjang lebar, alangkah baiknya sebagai tuan rumah, aku menghidangkan teh kualitas terbaik dari Kerajaan Horran, teh ini aku dapat dari salah satu pedagang yang juga ada dikelompokku"
"Bawa teh itu kemari" Evero menunjuk salah satu perempuan disudut tenda.
"Tidak perlu basa-basi, apa tujuanmu mengundangku kemari? "
"Sebelumnya mohon maaf Duke Nikodemus, saya belum dapat menjelaskan panjang lebar karena masih menunggu Pangeran ketiga"
"Tuan Muda Evan?"
"Ya saat ini, temanku sedang menjemputnya kemari sehingga mohon untuk menunggu sembari mencicipi hidangan kami"
Seorang anak gadis terlihat membawa nampan berisi teh dan 2 cangkir dengan hati hati, namun dia tidak melihat tanah dibawahnya yang sedikit bergelombang, alhasil nampan yang dia bawa ikut terjatuh dan tumpah mengenai prajurit dibelakang Duke Nikodemus, segera saja pelayan tersebut meminta maaf berkali-kali.
Evero yang melihatnya menggeram kesal dan memarahi pelayan tersebut, sementara itu Evero mencoba meminta maaf kepada Duke Nikodemus dan salah satu prajuritnya karena teh itu tumpah mengenai perut hingga prajurit tersebut harus membuka pakain pelindung dan baju aslinya, Evero memberinya kain kering ke prajurit untuk membersihkan perutnya, saat prajurit itu membuka perutnya, ada tatto bergambar huruf "VII" di perutnya. Evero yang penasaran tidak menahan keinginannya untuk bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dankin & Evero
FantasyDANKIN Dankin seorang anak muda yang harus melepaskan statusnya sebagai Bangsawan Steria karena keluarganya dicap melakukan pengkhianatan pada Kerajaan Tresadior. EVERO Evero seorang anak SMA yang lelah dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh oran...