👽11👽jessica

67 33 107
                                    

Assalamualaikum apa kabar kalian semua?. Hari ini  aku update lagi sesuai jadwal. Buat yang lagi ada masalah tetap semangat, ingat bunuh diri di larang oleh Agama 🤣

"Ingat penyesalan selalu di akhir Jangan sia-siakan yang tulus demi rasa obsesi mu terhadap lawan jenis"

~adam Michel Gilbert



Fely sudah menangis terisak-isak di sebuah kamar. Kejadian kemarin salalu melintas di kepalanya. fely tidak pernah membenci papanya atas apa yang papanya lakukan kepada-nya. Fely selalu berpikir positif, mengapa papanya tidak memberikan kasih sayang kepadanya. Semua itu karena papanya tidak pernah mengenal yang namanya sekolah, papanya terlahir dari keluarga yang miskin, papanya juga tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia tidak tau cara mendidik anak yang benar, papanya tidak pernah mendapatkan didikkan yang benar dari kedua orang tuanya, dan papanya yang dari kecil hidup dengan dunia yang kejam dan keras, dan papanya pencandu minuman alkohol.

Orang yang pencandu alkohol akan berdampak buruk bagi dirinya dan sekitarnya. Mereka tidak bisa mengontrol emosi. Mareka tak segan-segan menyakiti orang. demi mendapatkan minuman beralkohol itu. Minuman alkohol berdampak buruk bagi kesehatan. Jadi jauhilah minuman yang beralkohol, lakukanlah hal-hal yang positif.

"Lo enggak capek nagis?" ketus farel masuk ke dalam kamar.

"Mau apa lo?!" fely menggigit selimutnya.

"Kenalin gue farel kingsley" farel menyodorkan tangannya.

Fely menempis tangan ferel "biarin gue pergi dari sini" ujar Fely.

"Lo boleh pergi dari sini, jika hutang bokap lo udah lunas" sambung Adam di depan pintu kamar. Adam tau jika Farel tidak akan melepaskan Fely begitu saja.

"Kalian sudah gila! kalian sudah bunuh bokap gue, sekarang kalian nyandara gue" bentak Fely.

"Mau kalian apa si? Jangan kebanyakan drama jijik gue dengarnya! Kalian tau jika gua enggak bisa balikan uang kalian" Fely menatap tajam ke arah Farel.

"gue tau ada maksud lain, kalian bawak gue kesini" lajut fely.

"Anak pintar" Farel mengusap puncak kepala Fely.

"Jangan pernah sentuh gue!" Fely menempis kasar tangan Farel.

"Kita bawak lo kesini, cuma ingin nebus kesalahan kita yang sudah bunuh bokap lo" tutur Adam tersenyum tipis.

"Bulsitt"

Ting

Ivander
Jessica udah sadar. Kalian Enggak mau kesini?

Farel melirik ke arah ponselnya
"Jessica udah sadar" ujar Farel menatap Adam.

Adam mengangguk pelan "lo duluan entar gue nyusul" ujar Adam memberi arahan.

"gue titip ni bocah" ujar Farel melirik ke arah Fely.

Semenjak kepergian Farel terjadi keheningan antara Adam dan Fely.

"gue tau ini berat buat lo. gue harap lo kuat dengan takdir" ujar Adam membaringkan badanya ke atas ranjang.

"gue udah capek dengan takdir yang gue miliki. Tuhan nggak pernah kasih kebahagiaan buat gue" tutur Fely lemah.

"Tuhan lagi kasih ujian buat Lo dan udah menetap kan kebahagiaan di balik kesedihan yang Lo dapetin sekarang" ujar Adam bijak.

"Kalian pembunuh"

"udah terima aja takdir Lo!" Bentak Adam kesal dengan perkataan Fely yang selalu menyebut nya dengan kata pembunuh.

Fely mendengar bentakan Adam hanya bisa meringis ingin rasanya melawan namun tenaganya tak cukup kuat.

felysha danielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang