👽16👽bucin

50 23 79
                                    

Assalamualaikum guysss liaa update lagi ni👋. Ada yang kangen liaa Nggak ni?. Liaa sengaja update lebih cepat kerena gabut😭 jangan lupa votenya:)

Jika ada typo harap di maklumi ya soalnya liaa langsung update Nggak sempat baca ulang:(

Tandai aja typo nya akan di perbaiki setelah End:)







"Shit dada gue sesak banget" Fely merasakan sesak. Sulit bagi Fely ingin bernafas.

"Agrhhh kayaknya umur gue udah nggak lama lagi" gumam Fely masih dalam keadaan sesak.

Fely meraba ponselnya, mencari kontak Jihan untuk di hubungi.
tidak berselang lama telepon itu tersambung.

"Bantu gue bangke! Nafas gue sesak banget! Jika gue mati lo orang pertama gue hantu ih" kesal Fely langsung membantingkan ponsel nya.

di sisi lain Jihan menutup kupingnya
"Ih ngeri juga jika dia mati" gumam Jihan beranjak pergi dari apartemen.

Selama dua puluh menit Jihan sampai di rumah Farel.

"ngapain lo ke sini?" Ketus Farel

"suka-suka gue dong"

"ini rumah gue" Farel mencengkeram lengan Jihan.

"ih lo ngeselin banget si" Jihan menginjak kaki Farel.

"Shit" Farel meringis pelan.

"dek lo ngapain disini?" Ujar adam baru keluar dari arah dapur.

Jujur Jihan merasa kesal dengan orang-orang yang ada di hadapanya ini. mengganggu saja bagi Jihan yang ingin buru-buru sampai ke kamar Fely. Jihan merasa khawatir terhadap sehabat laknatnya itu.

"Fely sakit! Makanya gue kesini!" Ujar Jihan meninggikan suaranya.

"jangan panggil gue dengan sebutan itu. satu lagi gue nggak akan bakalan ke sini jika Fely tidak ada di sini"ujar Jihan lembut namun menusuk.

Deg

Adam langsung menyentuh dadanya.

"sabar, orang sabar banyak Rezeki" Farel mengusap bahu adam.

Brak

"kelamaan lo bangsat" ujar Fely masih menyentuh dadanya dengan kedua tangannya.

"Maaf" cicit Jihan.

"di maafi" Fely menutup kedua matanya.

"ly, jangan becanda. Ayo bangun" Jihan memukuli kedua pipi Fely.

namun Fely tak kunjung membukakan kedua matanya.

"Farel!" Teriak Jihan memintah bantuan.

"Apa!" Farel melototkan kedua matanya melihat Fely yang sudah tersungkur di pangkuan Jihan.

"Jangan bengong! Bantu gue!" kesal Jihan melihat wajah Farel yang sedang bengong.

Farel tersentak kaget langsung menggendong Fely alah bridel stile.

di Rumah sakit hanya ada keheningan antara Jihan, Farel dan Adam.

"Ly, maafi gue" gumam Jihan.

"bagitu berharganya dia? sampai lo nagis keyak gini?" ujar Adam menatap seduh ke arah Jihan. hati Adam terasah sakit melihat Jihan menangis.

"berharga banget dibanding lo" lembut namun menusuk. Kata-kata Jihan memang sedikit namun begitu banyak makna di dalamnya.

"maafi gue" cicit Adam merasa bersalah.

tak berselang lama seorang dokter perempuan keluar.

"bagaimana keadaan teman saya dok" ujar Jihan khawatir.

felysha danielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang