Artinya aku

90 6 0
                                    

Seorang gadis manis nan cantik yang memiliki sifat secantik wajahnya. Siapa lagi kalau bukan Hinata Hyuga ya siapa yang tak kenal gadis cantik tersebut yang menyukai pria dingin dan tidak memperdulikan perasaan setiap gadis yang menyukainya bahkan ada yg dijadikan budaknya hanya untuk jadi pesuruhnya seperti Hinata yang ia jadikan budak untuk mengurus keperluannya tanpa rasa iba dan ingin membalas perasaan gadis tersebut. Sementara sang gadis yang dijadikan budak malah tidak ada rasa menyerah malah bahagia bisa dekat orang yang dicintainya walaupun umpatan demi umpatan sering kali ia dengar dari mulut orang yang ia sukai tetapi dia tak peduli asal bisa dekat dengan orang yang dicintainya belum lagi hinaan yang sering ia dengar dari pria tersebut yang meremehkannya lagi dan lagi dia tak memperdulikannya asal bisa dekat dengan orang yang dicintainya. Tetapi apakah dia mampu bertahan dengan setiap perilaku sang pria yang makin keterlaluan?

Pria yang disukai Hinata tak lain dan tak bukan ialah Sasuke uchiha pangeran universitas Konoha yang menjadi Casanova kampus tersebut dan itu membuatnya seakan sombong karena memiliki wajah yang begitu rupawan hingga para gadis banyak yang menyukainya. Tetapi satu gadis yang gencar sekali mengejarnya padahal ia hanya menjadikannya budak pesuruhnya dan gadis tersebut malah tiada kata untuk menyerah dan itu membuatnya semakin kesal akan semangatnya sang gadis. Ia pernah berpikir apakah anak kedua dari klan Hyuga itu tidak memiliki otak karena sering kali umpatan dan hinaan ia terima tetapi sang gadis tetap saja mengejarnya sunggu gadis yang aneh. Seperti saat ini sang gadis disuruhnya setiap hari membawakan bekal tomat dan jus tomat serta mengantarnya ke atap sekolah untuk menikmati bekal tersebut dan gadis tersebut menurut saja.

"Hei, Hyuga tak bosankah kau jadi budakku?"

Hinata yang tengah menguyah bekalnya segera menelan makanan yang ada di mulutnya dan membalas ucapan Sasuke.

"Tidak, asal bisa dekat dengan Sasuke-kun aku ikhlas."

"Cih, kau pikir aku akan membalas cintamu itu dengan apa yang kau lakukan padaku. Jangan harap dan itu semua hanya dalam mimpimu."

Hinata yang sudah biasa dengan perkataan jahat Sasuke hanya memberikan senyuman kepada pria tersebut walaupun jujur setiap kata jahat dari pria yang ia sukai begitu menyakiti hatinya tetapi dia memaklumi karena mengejar orang yang kita sukai pasti butuh perjuangan.

"Aku tau tetapi aku tetap akan didekatmu entah sampai kapan bisa kuat disampingmu. Jadi, mohon bantuannya agar kau cepat membalas cinta ini atau aku mulai menyerah dengan cinta sepihak ini!" ucapnya sambil tersenyum.

"Cih, gadis yang memuakkan kuharap kau segera enyah dari hidupku karena kau begitu menjijikkan."

Lagi dan lagi Hinata hanya bisa tersenyum mendengar ucapan menyakitkan dari Sasuke dan berusaha menahan air matanya.

"Maafkan aku karena membuat hidupmu terganggu karena keberadaanku tapi apakah mencintai seseorang dan melakukan apa saja walaupun harus menjadi budak untuk cintanya asal bisa dekat dengannya begitu menjijikkan?"

Sasuke hanya memandang remeh orang yang saat ini bersamanya.

"Cih, manusia pasti memiliki otak tetapi kau sama sekali tidak memilikinya, sudah tau ditolak masih saja mengemis cinta orang yang tak mungkin memandangmu."

"Aku hanya mencoba untuk membuatnya jatuh cinta padaku, apakah itu sebuah kesalahan?"

"Cih, mengacalah pada dirimu sendiri. Orang yang kau sukai tak mungkin atau tak akan pernah membalas cintamu, camkan itu. Sudahlah napsu makanku hilang karena melihatmu yang begitu menjijikan, bawa kembali makanmu itu karena aku sudah muak," ucap Sasuke sambil meninggalkan Hinata.

Sementara yang ditinggalkannya tidak bisa menahan air matanya karena ucapan Sasuke yang dia rasa semakin keterlaluan tetapi mengapa hatinya masih begitu mencintai pria tersebut padahal sudah banyak sakit yang ia terima tetapi dengan bodohnya hatinya masih utuh untuk sang pria.

"Hiks...hiks...hiks, apakah mencintai seseorang dan berjuang untuk mendapatkan cinta tersebut begitu menyakitkan seperti ini. Mengapa hati ini dengan bodohnya masih menyukai pria tersebut padahal sakit demi sakit sudah kuterima tetapi mengapa kata menyerah belum bisa kulakukan."

Sai yang kebetulan berada didekat tempat Hinata menangis dan mendengar pertengkaran antara kakaknya dan orang yang dicintainya mencoba menghibur sang gadis tetapi ia urungan dan memilih mengejar sang kakak untuk mengingatkan tentang waktunya minum obat.

Hinata masih menangis diatap universitas mereka tetapi setelah itu, ia bangkit kembali dan memberi semangat pada dirinya sendiri bahwa ia bisa melewati semua ini dan membuat Sasuke menyukainya.

"Yosh, hapus air mata dan semangat mengejar cintamu karena pasti suatu saat aku bisa mendapatkan cinta tersebut walaupun penuh rintangan pasti kesabaran ini akan terbalaskan. Yosh, semangat Hinata kau pasti bisa."

Sementara disisi lain Sasuke yang ada digudang belakang dekat atap sekolahnya mencoba menenangkan dirinya atas apa yang tadi terjadi.

"Huh, tenang dan anggap saja hal tersebut biasa terjadi."

Saat sedang menenangkan dirinya, tiba-tiba suara yang dikenalinya menyapanya.

"Kak jangan lupa minum obatmu!"

"Iya-iya kau bawel sekali, Sai aku tak lupa meminum obatku."

"Mana, sekarang minumlah!"

"Iya, akan kuminum."

Sasuke segera meminum obatnya disaksikan oleh sang adik agar Sai tidak lagi bawel padanya.

"Sudah puaskan."

"Hn, kak apakah perilakumu pada Hinata setiap harinya tidak keterlaluan?"

"Kau taukan alasanku melakukan itu! Lagian kau bisa mendekati sendari sakit yang ia terima itukan kesempatan bagus untukmu."

Sai tampak ragu dengan ucapan Sasuke karena sama saja memanfaatkan kesempatan yang salah.

"Aku ragu, apakah ini tidak salah karena memanfaatkan kesedihan Hinata agar ia menatapku gantian?"

"Tidak ada yang salah dalam cinta."

"Tapi, apakah kakak bahagia bila kita bersama?"

"Tentu kau taukan aku tak akan bersaing hanya karena cinta kepada saudara sendiri."

"Yakin?"

Sasuke sebenarnya ragu tetapi ia tak mungkin bersama Hinata karena suatu alasan dan ia bisa mempercayainya gadis tersebut pada adiknya.

"Ya, aku yakin."

"Baiklah, aku akan mendekati Hinata dan terimakasih atas bantuan kakak selama ini."

"Sama-sama, kau adikku sudah sepantasnya saling membantu. Ayo, kita kekelas sebelum bel berbunyi tapi sebelum itu kau sudah makan?"

"Sudah tadi aku membawa bekal masakan ibu."

"Bagus mari kita kekelas!"

Sasuke dan Sai berjalan kekelas mereka kebetulan mereka satu kelas karena orang kembar kadang otaknya sama pintarnya walaupun salah satunya lebih pintar.

Disisi lain Hinata yang sudah kembali bersemangat segera membereskan bekas makanan yang dibawanya serta Sasuke dan bersiap untuk kekelasnya agar tak terlambat dan mendapatkan omelan dari dosennya.
Setelah selesai membereskanya ia segera berjalan menuju kelasnya dengan semangat yang telah dia dapatkan kembali.

TBC.....

Yo, aku kembali setelah Hiatus cukup lama sebenernya aku dah gak mau nulis lagi karena sekarang lembur kerja terus dan setiap mau nulis udah capek jadi milih Hiatus aja deh atau mundur dari dunia penulisan. Tetapi tiba-tiba ide cerita ngalir gitu aja dan alhasil aku luangin waktu buat nulis cerita ini walaupun masih penuh misteri kenapa si brengsek uchiha eh maksudnya Sasuke lakuin itu sama Hinata karena cerita ini berchapter dan sengaja kubikin chapter. Jadi, tunggu kelanjutannya entah sampai kapan yak karena ngumpulin niat pas capek tuh susah asli😂. Oke, udah dulu curahan hatiku.

Jangan lupa vote dan komen, ya.

Terimakasih

10/03/22

By:Miwa

Kumpulan Oneshoot(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang