Saat hati ini hampa
Hanya senyumanmu yang menguatkan
Tetapi aku harus bagaimana
Saat dibalik senyummu
Kau menyimpan sebuah kepalsuan
Akankah senyummu
Menjadi penguatku?Saat ini dua sejoli tengah saling menatap mata masing-masing dimana mencari kejujuran dari salah satunya yang ditatap terkadang menunduk merasa tidak enak karena dipandang begitu intens. Hingga yang menatap membuka suaranya yang sendari tadi mereka hanya diam.
"Jadi, apa yang kurang dari aku, Hinata? "
Hinata yang ditanya hanya menunduk karena pertanyaan dari kekasihnya.
"Jangan menunduk saja, Hinata bila ada yang bertanya itu jawab bukannya diam saja!" bentak Sasuke
"Hiks, maafkan aku. "
"Hah, aku tak butuh maafmu hanya butuh penjelasanmu. "
Cairan bening tak luput keluar dari kedua mata Hinata karena ia binggung harus menjawab apa.
"Aku mohon jawab pertanyaan yang tadi ku tanyakan! "
"Kau tidak ada kekurangan, Sasuke-kun yang salah aku disini. "
"Bila aku tidak ada kekurangan itu menjadi alasan bagimu untuk selingkuh. "
Hinata kembali menunduk mendengar ucapan kekasihnya.
"Kau tau penguatku itu dirimu, tapi penguat itu ternyata membuat kecewa. "
Air mata Sasuke begitu saja lolos dari kedua matanya karena jujur ini sangat menyakiti hatinya.
"Kau tau sebenarnya ingin melamarmu karena aku yakin kau adalah pilihan terbaik. Semua temanku sudah memberitahu akan perselingkuhanmu tetapi aku lebih memilih mengabaikannya. "
Rasa tidak enak kembali menyeruak dalam batin dan diri Hinata. Menemukan pria yang begitu tulus dan sangat mencintainya sebuah keberuntungan baginya tapi dia malah menodai ketulusannya.
"Ini sangat menyakitkan, Hinata karena hatiku begitu mencintaimu. Tapi mengapa kau mendustai cinta ini. "
"Maafkan aku, Sasuke-kun dan cintamu adalah anugerah. "
"Kalau cintaku anugerah mengapa kau berselingkuh? "
"Bila aku menjawab tidak ada alasan apa kau percaya? "
Sasuke yang mendengar ucapan Hinata hanya merasa ucapan sang gadis tidak masuk akal.
"Hahaha, kalau tidak mau memberi alasan jangan memberi jawaban yang tidak masuk akal. Semoga kau bahagia dengan selingkuhanmu dan ingat rasa sakit ini pasti akan membawa kesengsaraan bagimu. Hah, aku pergi untuk apa berlama-lama bersama orang yang tak cukup satu orang dihidupnya. "
Sasuke meninggalkan Hinata dengan luka yang begitu dalam dan mungkin cinta akan menjadi trauma terbesar dalam hidupnya.
Hinata yang ditinggalkan hanya menangis karena kehilangan cinta yang tulus padanya. Ia merasa menjadi wanita terbodoh karena menyia-yiakan cinta yang besar dan memperlakukannya layaknya seorang putri dari Kerajaan dongeng tetapi dia masih merasa kurang.
"Hiks, aku bodoh dan benar-benar bodoh mengapa cinta yang tulus seperti itu masih kudustai. Menyesal itu pasti tapi dia tidak mungkin mau kembali padanya karena diduakan itu sakit. "
Ditengah menangisnya Hinata berpikir apakah ada kesempatan kedua baginya walaupun itu mustahil harus ia coba dahulu.
"Aku akan mencobanya semoga, Sasuke mau memberiku kesempatan lagi. "
Hinata berlari mengejar Sasuke dan berharap ada kesempatan kedua baginya.
Sasuke yang menangis didalam mobilnya karena ia telah memberikan ketulusan dalam percintaan yang dibangun tetapi dengan mudahnya mantan kekasihnya mendustai.
"Hiks, ini sangat menyakitkan mengapa kau harus selingkuh padahal aku tulus kepadamu. "
Ditengah tangisnya tiba-tiba ada mengedor-gedor kaca mobilnya dan ia segera meyeka air matanya dan membuka kaca mobilnya.
"Sasuke-kun beri aku kesempatan. "
Sasuke yang mendengar ucapan mantan kekasihnya hanya memberi senyuman mengejek.
"Hahaha, apa kau gila? "
"Ya, anggap saja begitu karna sudah menyia-yiakan ketulusanmu. Jadi kumohon beri aku kesempatan lagi! "
"Hahaha, ternyata selama ini aku tidak terlalu mengenalmu dan nyatanya mungkin ini sisimu yang lain yaitu kegilaan. "
"Aku tak peduli kau mau mengataiku apa asalkan kesempatan itu kau berikan padaku.
Sasuke menatap tajam Hinata yang selama ini tidak pernah ia lakukan yang ditatap tajam merasa takut akan tatapan itu.
" terserah kau ini gila atau apa tapi yang namanya selingkuh itu penghianat dan kesempatan bagi penghianat itu tidak mungkin. Aku tak yakin bila kesempatan yang diberikan tidak akan di dustai kau kembali. "
"Aku tidak akan mendustaimu dan akan mencintaimu tulus. "
"Oh, jadi dari dulu kau tidak tulus padaku. "
"Bukan seperti itu. Dari dulu dan kesempatan yang kau berikan aku sangat tulus padamu. "
Sasuke mencoba meredam emosinya dan kembali membalas ucapan Hinata.
"Aku memang masih mencintaimu. "
Sasuke menghentikan ucapannya untuk melihat ekpresi sang mantan kekasih dan raut bahagia tercetak dalam wajah cantiknya.
"Tapi cinta ini saja kau dustakan untuk apa kesempatan ku berikan padamu. Kuharap luka ini memberimu pelajaran berharga dalam hidupmu dan kau tau karma pasti ada. "
Hinata memasang raut sedih yang tadi bahagia saat mendengar kata cinta dalam ucapan Sasuke.
"Aku pergi, Hinata terimakasih sudah kucintai dan terimakasih atas luka yang kau berikan. "
Sasuke menyalakan mobilnya untuk meninggalkan Hinata tak luput air mata kembali keluar dari pelupuk matanya.
Hinata yang ditinggalkan dan tidak diberikan kesempatan hanya bisa menangis sejadi-jadinya karena telah mendustai orang yang begitu mencintainya.
Cinta memang ada yang bahagia
Tetapi ada juga yang menyakitkan
Dimana saat kita tulus
Malah di dustai
Dan itu sangat menyakitkanEnd....
Yo, baru kali ini bikin Hinata jahat entah kenapa otakku maunya Sasuke tuh disakiti aja karna abis baca cerita dimana Sasuke sengsara dan bikin terinspirasi. Sorry ya Sasuke dan sorry juga Hinata.
Selamat hari raya idul fitri semua. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Jangan lupa vote dan komen!
Terimakasih
14/04/24
Miwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshoot(hiatus)
FanfictionHanya kumpulan oneshoot yang menceritakan pairing kesukaanku yaitu sasuhina, saihana,sasuhana dan saihina atau bisa berubah menjadi sasuhina dan saihana tergantung mood author yang masih banyak belajar. Update juga tidak tentu tergantung kerja otak...