Bagian 6

1.8K 170 2
                                    

Sebelum lanjut baca boleh dong klik tanda bintangnya 🤗

Happy Reading guys!!!




*****













"gue mau ngomong sama lu"

"eh Shan kenapa?"

Shani memberi isyarat agar Vinny mengikutinya menuju taman belakang sekolah yang memang sepi apalagi disaat jam istirahat kayak gini karena hampir seluruh warga sekolah lebih memilih ke kantin daripada ke tempat lain.

dengan berjalan cepat tanpa memperdulikan Vinny yang sedikit tertinggal di belakang Shani dengan ekspresi datarnya tidak menghiraukan sekelilingnya sama sekali. bahkan yang biasanya ia akan ke kantin menemui Gracia kali ini ia akan menyelesaikan masalahnya dengan Vinny.

Taman sekolah.

"astaga Shan kenapa sih jalannya cepet banget kan gue capek ngikutin lu" gerutu Vinny namun tak di hiraukan oleh Shani.

"gue gak mau basa-basi Vin, jelasin ke gue apa maksud lu gangguin Gracia dan teman-temannya kemarin??"

Vinny tersenyum mengejek kearah Shani yang berdiri di depannya dengan ekspresi datar tentunya.

"menurut lu kenapa gue lakuin itu?!" bukannya menjawab pertanyaan Shani malah Vinny yang balik tanya membuat Shani geram.

"ck.. masih aja!"

"gue tau Shan kalau lu emang gak pernah bisa nganggep gue selama ini bahkan setelah lu tau kalau gue itu suka sama lu dari situ lu semakin ngehindar dari gue. apa gak ada sedikitpun kesempatan buat gue untuk dapetin hati lu?!"

Shani menatap Vinny lalu membuang napas kasarnya.

hal yang selalu Shani hindari ketika berurusan dengan Vinny ya ini salah satunya. padahal sudah jelas jika perasaan seseorang tidaklah bisa di paksakan tapi Vinny masih aja berharap jika Shani bisa memberi kesempatan untuk nya.

"gue ngajak lu kesini bukan untuk bahas masalah ini tapi gue butuh penjelasan kenapa lu ganggu...."

"bukannya udah jelas alasan gue barusan?" potong Vinny.

"lu gak pura-pura bodoh kan Shan untuk memahami maksud gue? dari dulu gue selalu bilang sama lu, kalau emang gue gak bisa dapetin lu maka orang lain juga gak bisa melakukan itu."

"lu ngancem gue??" ucap Shani dengan santainya.

"gue gak ngancem. sama sekali gak ada niatan buat ngancem apalagi itu orang yang sangat gue cintai sejak 1 tahun lalu. gue hanya gak ingin orang yang seharusnya jadi milik gue di miliki orang lain"

"kalau lu anggep Gracia sebagai rival, lu salah besar Vin!!" terlihat Shani berusaha mengontrol emosinya agar tidak meledak setelah mendengar perkataan Vinny.

"siapapun orang yang deket sama lu maka dia gue anggep sebagai musuh gue!!!"

"lu..." ucapan Shani terhenti saat pandangan matanya tak senagaja melihat Gracia tengah berjalan di koridor yang tak jauh dari tempat Shani berada.

"inget Vin, sampai kapanpun gue gak akan bisa nerima perasaan lu dan seharusnya lu sadar kalau urusan hati gak bisa di paksa. gue peringatin sekali lagi kalau sampai lu gangguin Gracia dan teman-temannya lagi maka lu orang pertama yang akan gue cari!!"ucap Shani penuh penekanan.

tapi bukan Vinny si keras kepala namanya jika akan menuruti perkataan Shani begitu saja. bahkan perkataan apapun yang keluar dari mulut Shani tidak pernah ia gubris sama sekali. bukan kali pertama Vinny mendapatkan penolakan dari Shani tapi sama sekali tidak membuat Vinny lantas menyerah begitu saja.

I AM IN  DANGER (IAID) [End √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang