Bagian 50

743 90 14
                                    

Reading ges!!!

Jangan lupa vote supaya update an lancar ☺

*****

Gracia pov.

Sudah sangat lama rasanya kalian tidak mendengar suaraku bukan?! hahaha. gue baik-baik saja kok, walaupun yah mengalami beberapa masalah dalam tubuh gue seperti serangan gangguan mental dan terkena penyakit jantung tapi sejauh ini gue masih bisa bertahan dengan kondisi ini.

Belakangan gue tau kalau seseorang yang dulu pergi kini sudah kembali. lantas kalian berharap apa sama gue yang sudah sejauh ini melupakan dia sampai terkena 2 serangan penyakit sekaligus? hahaha lucu kalau kalian berharap gue bisa menerima kehadiran dia lagi,bukan?. dia yang pergi dengan seenaknya sendiri lalu datang hanya dengan kata maaf, sedangkan gue hancur-hancuran melewati setiap waktu demi bisa melupakan dia.

Dunia ini serasa gak adil bagi gue karna setelah 4 tahun gue berusaha melupakan sosoknya tapi gue tetap kalah dengan kehadirannya yang sesaat. kalian tau seberapa nekatnya dia datang ke unit untuk menemui gue, sedangkan gue dalam kondisi tidak bisa ngekontrol emosi gue sendiri. gue gak tau mau memberikan respon apa saat melihat dia lagi setelah sekian lama. rasanya begitu asing dan sesak di dada sehingga tanpa sadar gue mengeluarkan kalimat makian padanya.

Hati gue sakit, jantung gue serasa berdetak lebih cepat dan seketika bayangan-bayangan masa lalu kembali berputar di kepala. amarah gue meledak-ledak tanpa bisa gue kendalikan lagi. tapi gue kaget kenapa disaat dia mendekat dan membantu gue yang lemah seolah kedamaian itu masih terasa. gue tau hari pertama dia datang dengan tangisannya sembari berkata jika dia menyesal karna sudah pergi tapi penyesalan dia gak ada artinya bagi gue saat ini.

Seperti hari ini gue masih berada di Rumah sakit dan yah akhirnya semua keluarga gue tau tentang kondisi gue yang sesungguhnya. gue sudah nebak siapa orang yang sudah memberitahukan hal ini kalau bukan dia. lagi-lagi gue gak bisa berekspresi dan mengontrol emosi gue ketika berhadapan dengan dia jadi bukan salah gue kalau pada akhirnya dia terus mendapat kalimat makian dari mulut gue.

Jika kalian ingin tau dia masih ada di ruangan kamar ini sejak pagi tadi. gue lihat sejak tadi dia gak berhenti menangis, entah apa yang dia tangisi apa penyesalannya atau kah hanya karna kasian melihat kondisi gue yang sekarang.

"Geee,,,,"ucapnya tiba-tiba memanggil nama gue lagi dengan panggilan yang bikin emosi gue naik.

Gue diam gak merespon panggilan darinya karna gue ingin tau apa yang ingin dia katakan. dia beranjak dari duduknya dan mendekat kearah gue.

"waktunya kamu minum  obat, aku suapin makan dulu ya?"

Gue sadar kok kalau sikapnya tidak berubah dari dulu, dia masih seseorang yang sama. dialah orang yang berhasil membuat gue merasakan kehancuran ini tapi kenapa sekarang gue merasakan kedamaian jika berada di dekatnya?! seharusnya gue benci sama dia,bukan?!.

"gue bisa sendiri!"

Gue bisa lihat ekspresi wajahnya yang teduh dan dia memperlihatkan senyumannya. Tuhan,, senyuman itu yang sangat ingin gue lihat sejak lama.

"aku bantu,,, kamu gak boleh banyak gerak dulu sama dokter jadi biarkan aku yang suapin kamu kali ini. please kali ini nurut demi kesembuhan kamu ya,,,,"

Perkataannya sangat menenangkan hati. emosi gue seakan lenyap setelah mendengar ucapannya. kenapa bisa seperti ini? kenapa dia berhasil meredam emosi gue tanpa gue merasakan sakit lagi?. akhirnya gue nyerah dan membiarkan dia membantu gue untuk makan siang karna memang tidak ada lagi orang di ruangan ini.

I AM IN  DANGER (IAID) [End √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang