Nenen 19.

5.1K 257 3
                                    

Warning Typo

"Loh Mama"

"Sehunie"

"Dimana Chanyeol?"

"Kantor Mah" Yoona menganggukkan kepalanya dan menatap Sehun sepertinya sedari tadi memegang dadanya, kenapa dengan menantu kesayangannya ini, apa terjadi sesuatu dengannya atau apa.

"Kau tak apa sayang?"

"Dada Sehun sakit Mah"

"Dada kamu sakit, yang mana?"

"Putingnya" Cicitnya nyaris tak terdengar, Yoona yang mendengar suara terdengar suara bisikan itu langsung melotot dan menahan tawanya, Yoona ingin sekali tertawa keras saat melihat wajah polos Sehun.

"Tak apa nanti kalo dikasi salep itu hilang kok sakitnya"

"Ya Mah hehehe" Sehun total malu, sangat malu saat melihat Yoona sedang menahan tawanya.

"Mah~~"

"Yaya sayang maaf hahaha kau lucu sekali"

"Gara-gara Chan Hyung"

"Dasar Park Chanyeol mesum" Yoona lagi-lagi tertawa saat melihat wajah Sehun yang sangat menggemaskan.

"Astaga Mama mau minum apa?"

"Apa saja"

"Sebentar ya Mah" Yoona mengangguk dan membiarkan Sehun pergi menyiapkannya minuman, Yoona tertawa pelan saat melihat wajah merah menantu kesayangannya itu, apa lagi kalo sedang merajuk lebih menggemaskan lagi bukan. Yoona sampai membayangkan jika dirinya memiliki anak lagi seperti Sehun tapi Chanyeol menentangnya untuk memiliki anak lagi, Chanyeol saja sudah cukup.

"Ini Mah"

"Terimakasih sayang"

"Sama-sama" Hening menyelimuti keduanya, Sehun  dengan sesekali meringis saat baju kaus yang dia gunakan bergesekan dengan puting lecet karena ulah suaminya itu. Sehun merutuki mulut mesum suaminya, ingin sekali Sehun menampar mulut itu saat Chanyeol meminta nenen padanya.

"Oh ya Mama mau bicara padamu" Kata Yoona dengan wajah sedikit serius, Sehun sudah berkeringat dingin bagaimana jika Yoona meminta keturunan darinya apa yang akan dia katakan pada Yoona. Apalagi pernikahan mereka sudah berjalan satu tahun lebih.

Sehun berfikir mungkin Yoona ingin punya cucu darinya.

"Mama mau bicara apa?"

"Tidak jadi sayang nanti saya kalau suamimu sudah pulang"

"Chan Hyung pulangnya lama Mah"

"Oh lain kali saja ya sayang"

"Iya Mah"

Lama Yoona mengobrol dengan Sehun akhirnya Yoona pulang karena suaminya menelponnya dari tadi.

"Mama pulang ya sayang"

"Hati-hati ya Mah"

"Iya sayang"

Tidak lama pulang, Chanyeol pulang dari kantornya dengan senyum lebar Chanyeol memeluk Sehun erat dan jangan lupa pula ciuman dibibir itu dengan ringan, Sehun tersenyum manis saat apa yang dilakukan suaminya ini begitu lembut padanya, Sehun sangat mencintai suaminya.

"Hyung sudah makan?"

"Belum sayang"

"Aku sudah memasak makanan kesukaan Hyung ayo masuk" Chanyeol menganggukkan kepalanya dan memberikan tas kerja miliknya pada Sehun.

"Aku ganti baju dulu sayang"

"Ya Hyung" Chanyeol masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian.

"Sayang"

"Ya Hyung ayo makan dulu"

.....

Seperti biasa Chanyeol dengan kegiatan menyusunya pada Sehun, Sehun sedari tadi meringis ngilu saat Chanyeol menyedot Nippel bengkak miliknya, Sehun berusaha untuk menjauhi kepala sang suami untuk melepaskan puting itu dari mulutnya sebentar saja.

"Ada apa sayang?"

"Putingku lecet Hyung, sakit"

Chanyeol memperhatikan puting yang dia sedot dari tadi.

"Apakah sakit sayang?"

"Hu'um"

"Berhenti sejenak Hyung"

"Maafkan aku sayang"

"Hmm tak apa"

"Tapi yang disebelah tidak sakit kan?"

"Dua-duanya Tuan Park Chanyeol mesum" Sehun menarik rambut Chanyeol dengan sedikit keras dan sampai membuat Chanyeol menggeram kesakitan atas tarikan maut milik istri tercintanya ini.

"Arghh.. Sayang sakit maafkan aku"

"Tidak ada Nenen, tidak ada jatah, tidak ada dua-duanya pokoknya kau puasa mulai saat ini!!" Sehun sedikit berteriak didepan wajah suaminya itu dengan sangat keras.

"Wangi nafasmu manis sayang, aku mau bibir saja"

"Tidak ada tuan Park mesum Chanyeol"

"Tapi sayang"

"Kau tidur diluar malam ini"


TBC.

Maaf gaes kalau pendek ya hehehe.

NENEN (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang