Nenen 32.

3K 121 10
                                    

Maaf ya gaes aku ngoceh bentar dan jangan tersinggung. Kalo tersinggung boleh skip aja baca cerita ini.

Maaf nih buat yang baru baca cerita ini, kan kalo udah baca dari pertama pasti tau kalo ini cerita sesama jenis. Jangan tanya lagi ini cerita sesama jenis atau lawan jenis. Pasti jawabannya ada diatas. Maaf nih ya. Maaf banget. Kalo tersinggung. Mau bilang baperan nggak apa. Kalo udah baca cerita ini dari atas jangan tanya lagi ini cerita gay ato nggak. Maaf ya.



Warning typo.

....

Chanyeol saat ini tengah berada di dekat sang putra yang belajar tebgkurap. Chanyeol masih memikirkan hal beberapa hari lalu, itu loh soal tusuk menusuk. Mana mau Sehun melakukan hal gila seperti itu, mana tytydnya kecil lagi, nggak deh lebih baik dia yang ditusuk bukan dia yang menusuk.

Chanyeol sebenarnya sedikit kesal karena penolakan itu tapi mau bagaimana lagi, Sehun itu keras kepala kalau bilang tidak ya tidak. Kalau bilang iya yang udah iya harus dilakuin kalo tidak ya udah tidak jadi atau itu tidak akan terjadi. Kalau dia keras kepala Sehun lebih lagi. Ini manusia dua mungkin berjodoh jalur keras kepala.

"Hyung!!"

Krik
Krik

"Hyung!!"

"....."

"Kemana si kadal itu pergi! Disuruh jaga Mark keluyuran pasti cari pantat gede dia"

"Hyu–" Sehun mendengus saat melihat Chanyeol yang melamun sambil menepuk-nepuk pantat kecil tanpa popok itu. Sehun ingin sekali memukul kepala suaminya itu tapi nanti dia di cap istri durhaka lagi, mana masuk neraka. Terus nerakanya ada kobaran api unggun kek orang camping-camping itu loh. Tapi neraka ini lebih panas lebih menyakitkan dari pada putus cinta. Kan Sehun tidak mau hal itu.

Random kali pikiran author ini.

"Hyung"

"Anakayamjatuhdarikandang" Sehun cuma memutar matanya malas saat mendengar latahan sang suami. Sejak kapan suaminya ini bisa latah, biasanya Chanyeol akan bilang. Bikin kaget saja' begitu kok ini tumben ngelatah mana latahnya anak ayam lagi. Berasa banget Sehun jadi anak ayam.

"Hyung kau kenapa?"

"Tidak ada"

"Terus kenapa melamun?"

"Pengen aja"

Sehun mengerutkan keningnya bingung. Mau marah ada anaknya mau jambak juga ada anaknya. Mau dibantu nanti istrinya yang ngamok, Sehun cuma bisa elus dada aja. Mana Chanyeol liat lagi kalo dia elus dada, kan tuh mulut pengen nyedot. Chanyeol menjilat bibir bawahnya saat melihat Sehun mengangkat kaus untuk menyusui Mark yang sudah merengek minta nutrisi.

"Hyung mandi sana"

"Nanti sayang"

"Sekarang"

"Nanti"

"Sekarang Park Chanyeol"

"Yayaya sekarang ini sayang"

"Pengen ku gigit kuping kanannya" Sehun berucap saat melihat Chanyeol berlari terbirit-birit menuju lantai atas untuk membersihkan diri dari pada kena amuk lebih baik cari aman kan. Chanyeol menatap dirinya dicermin kemudian matanya langsung jatuh pada kejantanan besarnya. Mau jadi uke anunya besar, pantas saja Sehun tak mau menusuk punya istrinya itu kecil imut lagi kek yang punya. Chanyeol membayangkan kalo Sehun yang berada didepannya sekarang sambil naik turun di pangkuannya. Tuh kan jadi tegang, pikirannya sih kotor kali, nanti dicuci pake sabun colek.

NENEN (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang