Nenen 48.

1.7K 65 6
                                    

Hai.. Hai.. Hai

Warning typo.





"Chanyeol"

"Oh, Wendy?"

"Kita bertemu lagi?"

"Iya" Chanyeol menjawab seadanya saja saat perempuan berhidung mancung itu menyapanya, apa yang perempuan ini lakukan disini, apakah tidak ada tempat lain selain dikantornya. Chanyeol tidak memperdulikan keberadaan Wendy didepannya, Chanyeol hanya fokus dengan berkas ditangannya saat ini.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Ah, Chan" Wendy berjalan menuju kursi yang didduduki oleh Chanyeol. Pria tampan itu langsung berdiri saat Wendy sudah sampai didekatnya, berkas yang akan dia tanda tangani ikut dia bawa untuk menghindari Wendy.

"Ada apa?"

"Chan bantu aku"

"Apa? Apa yang harus saya bantu?"

"Chan, orang tuaku ingin menjodohkan aku tapi aku tidak mau, Chan bantu aku untuk membatalkan perjodohan itu"

"Maaf saya tidak bisa! Cari orang lain saja"
"Chan aku mohon"

"Pergilah sebelum ku panggil satpam"

"Cha–"

"Saya bilang pergi!!" Chanyeol sedikit meninggikan suara saat Wendy terus mendekat padanya, bukannya tak mau Chanyeol tidak mau kalo Sehun marah dan meninggalkannya sendirian lagi. Apalagi dia sudah memiliki anak, mana tiga lagi. Wendy tak gentar terus mendekati Chanyeol yang sudah berdiri dan ingin berlari menghindari dirinya.

"Jangan mendekat!!"

"Chan aku mohon, kali ini saja"

Chanyeol hendak keluar dari ruangannya tapi tangannya langsung ditahan oleh Wendy, Chanyeol menepis tangan perempuan itu dengan keras. Wendy semakin mengeratkan pegangannya pada tangan besar Chanyeol. Chanyeol menatap tajam wanita itu dan berusaha untuk melepaskan tangannya.

"Lepaskan saya"

"Chan, ini aku mohon bantu aku"

"Saya bilang lepaskan!!"

"Chan sekali saja"

"SAYA, BILANG LEPASKAN SAYA" Wendy memundurkan langkahnya saat Chanyeol semakin meninggikan suaranya. Wendy menundukkan kepalanya dan pergi dari ruangan Chanyeol. Chanyeol mengatur nafasnya saat berteriak tadi, dia emosi sangat emosi karena wanita itu memaksa dirinya. Chanyeol memijat pelipisnya dan menatap pintu ruangan kerjanya. Apakah tadi karyawannya tadi mendengar teriakkannya.

"Sajangnim ada apa?"

"Ah tidak ada! Kembali saja ke pekerjaan mu Irene"

"Baiklah"

Ternyata sekertarisnya yang mendengar teriakkannya. Chanyeol keluar dari ruangannya memuju ruangan Baekhyun, tapi saat hendak membuka Chanyeol mendengar suara tangisan seorang wanita di ruangan Baekhyun. Chanyeol mengintip dan ternyata itu Wendy. Baekhyun menatap wajah wanita itu dengan tatapan datarnya dan terkesan tidak tertarik saat melihat wanita itu menangis. Saat sedang asik mata Baekhyun dan Chanyeol saling tatap satu sama lain. Dan Baekhyun mengisyaratkan untuk pergi saja jangan datang keruangannya.

Chanyeol menjauh dan memilih pulang daripada harus berhadapan dengan wanita gila itu, Chanyeol ingin memeluk istri dan anak-anaknya. Chanyeol merindukan kedua anak kembarnya, Chanyeol menyetir dengan senyum manis saat melihat keantusiasan anak-anaknya saat menyambut dirinya.

"Daddy Pulang!!"

"Daddyyyy hwaaaa" Chanyeol langsung menangkap tubuh anak sulungnya saat Minhyung berlari menghindari kejaran adik bungsunya. Chanyeol mencium pipi gembul anak pertamanya.

NENEN (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang