Nenen 12.

7.3K 294 2
                                    

Chanyeol memgembudikan mobilnya sudah 8 jam dia tidak tau dimana dia akan membawa Sehun sekarang, sudah selama itu dia melihat sang istri tertidur di dalam mobilnya tanpa bantuan alat medis ditubuh ramping itu. Chanyeol menatap satu persatu rumah yang dia lewati dengan wajah sedikit mengantuk.

Chanyeol tak ingin jika sang istri mendapatkan tempat tidak layak saat bersamanya nanti, dia akan mencari rumah yang cukup besar untuk dia tinggali bersama sang istri. Chanyeol menatap Sehun yang masih terpejam erat.

Chanyeol menepikan mobilnya lalu berjalan saat melihat ada sebuah rumah yang cukup besar dijual, dia akan membeli rumah itu berapapu harganya untuk istrinya ini.

Chanyeol mengetuk pintu kayu jati itu sedikit keras, dan tak lama seorang wanita cantik keluar bersama suaminya, Chanyeol tersenyum lalu mengulurkan tangannya dengan sopan.

"Maaf tuan Nyonya menganggu istirahat anda"

"Iya tidak apa"

"Ada yang bisa kami bantu tuan?"

"Ah perkenalkan nama saya Park Chanyeol, saya melihat rumah ini dijual ya tuan?"

"Ah ya tuan kami memang ingin menjual rumah ini" Ucap wanita cantik itu sambil menggandeng tangan suaminya dengan lembut.

"Apa saya boleh membeli rumah ini? Berapa pun yang kalian mau" Suami istri itu saling pandang satu sama lain.

"Apa anda yakin tuan?"

"Saya yakin" Ucap Chanyeol dengan yakin, dia tidak mau jika sang istri berlama-lama didalam mobil dan tanpa bantuan alat medis.

"Baiklah kalo begitu saya ambil surat-suratnya dulu tuan" Chanyeol mengangguk lalu kembali ke mobilnya untuk mengecek apakah istrinya baik-baik saja atau sudah bangun.

Chanyeol tersenyum lalu mencium pipi bulat itu dengan lembut, dia tidak akan pernah melepaskan Sehun barang sedikit pun itu.

"Tuan Chanyeol"

"Maaf saya mengecek istri saya"

"Tak apa tuan"

"Nah ini tuan surat-suratny anda bisa baca ulang terus ditanda tangani" Chanyeol membaca dengan teliti lalu menganggukkan kepalanya dan menanda tangani surat itu, dan jangan lupa meminta nomor ponsel orang itu.

"Mm maaf tuan nyonya"

"Iya tuan ada yang kurang?"

"Tidak saya hanya ingin minta tolong"

"Minta tolong?"

"Iya begini, saya membeli rumah ini dengan sengaja, saya membeli rumah ini untuk istri saya yang beberapa minggu lalu kecelakaan saya tidak mau jika istri saya pergi dari saya, dan saya minta tolong tuan Nyonya, jika ada yang mencar nama saya dan istri saya mohon jangan diberi tahu jika saya ada disini" Suami istri itu terdiam sambil memandang Chanyeol yang tengah memandangnya dengan tatapan memohonnya.

"Baiklah tuan saya akan tutup mulut"

"Terima kasih tuan"

"Sama-sama" Dua orang itu langsung pergi dari rumah yang sudah dia jual pada orang bernama Park Chanyeol itu, dia sudah berjanji pada Chanyeol untuk tutup mulut.

Chanyeol berjalan tergesa lalu kembali masuk kedalam mobilnya, dia perlahan memasuki rumah itu dengan lembut, setelah sampai digarasi Chanyeol langsung keluar dan menggendong sang istri untuk kekamar utama mereka.

Chanyeol dengan hati-hati menurunkan Sehun dengan lembut, dia melihat interior rumah itu sangat mewah ternyata.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol mengecupi kening sang istri dengan sayang, dia sudah memiliki rumah lain sekarang dia akan merawat sang istri dengan baik di rumah barunya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol mengecupi kening sang istri dengan sayang, dia sudah memiliki rumah lain sekarang dia akan merawat sang istri dengan baik di rumah barunya ini.

Chanyeol memasangkan alat medis ditubuh itu dengan hati-hati untung saja dia memiliki air infus untuk jaga-jaga siapa tau infus sang istri habis nanti.

"Kita akan selamanya disini sayang, aku mencintaimu" Ucapnya dan jangan lupa dia mengecupi kening itu cukup lama lalu membersihkan diri.

"Aku lapar" Chanyeol keluar dari kamarnya dan menuju dapur, Chanyeol tersenyum manis saat melihat stok ramen masih ada, Chanyeol langsung mengambil ramen itu dia masak.

Chanyeol makan dengan lahap tanpa tau jika sang istri membuka matanya dengan hati-hati, dia menyesuaikan cahaya yang masuk kerentina matanya, Sehun mengerjapkan matanya pelan dan melihat sekelilingnya ini bukan rumah sakit, dia ada dimana kenapa dia ada dirumah orang dan dimana semua orang dimana suaminya.

"Hiks.. " Isakan Sehun keluar saat tau jika dia tidak bersama semua keluarganya dan keluarga suaminya, dan dimana suaminya itu. Apa dia diculik? Kenapa penculik itu tega menculiknya saat menderita seperti ini.

Sehun kembali menatap sekelilingnya, dan tak lama dia mendengar pintu dibuka, Sehun langsung menolehkan kepalanya hati-hati.

"H-hyung"

Chanyeol yang baru saja masuk dikejutkan dengan suara lembut mengalun ditelinga caplangnya, istrinya bangun dan memanggil namanya dengan lembut.

"Hunnie kamu bangun sayan" Chanyeol langsung menghampiri sang istri dan memeluknya erat, dia bisa merasakan basah dikemejanya.

"Kita dimana Hyung?"

"Kita dirumah baru sayang" Ucap Chanyeol sambil mengelus kepala Sehun dengan sayang.

"Hyung-"

"Maafkan Hyung sayang Hyung tau Hyung salah maafkan Hyung jangan tinggalkan Hyung sendirian disini sayang, Hyung sengaja membawa mu pergi dari rumah sakita biar Hyung tetap bersamamu, kau tau Hyung disuruh pergi keluar negri untuk tinggal disana seorang diri tanpamu" Sehun masih mencerna perkataan sang suami apa yang dia katakan suaminya ini, luar negri siapa yang akan keluar negri?

"Siapa yang mau keluar nergi Hyung?"

"Hyung yang akan keluar negri meninggalkan mu sedirian" Sehun langsung memeluk Chanyeol dengan lembut, dia tidak mau jika sang suami meninggalkannya disini sendirian.

"Jangan tinggalkan aku Hyung"

"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang"

.

.

.

.

.

TBC

NENEN (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang