"RENJUN PULANG!" seru Renjun begitu memasuki rumahnya.
Di tangannya terdapat banyak kantong belanjaan yang rata-rata berisi makanan. Ia melepas sepatu yang ia kenakan lalu bergegas masuk ke dalam kamar, tempat di mana sang ibu berbaring dengan keadaan lemah.
"Renjun sayang, kamu sudah pulang, Nak," ucap wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibu Renjun itu.
Renjun mengangguk dan tersenyum. Kakinya melangkah mendekat lalu mendaratkan satu kecupan di pipi ibunya.
"Kamu bawa apa itu, sayang?" tanya ibu Renjun seraya menunjuk kantong-kantong plastik yang dibawa Renjun.
"Ohh, ini.." Renjun mengangkat kantong-kantong plastik itu, "Ini makanan buat ibu."
"Sebanyak itu?" Ibu Renjun melongo tak percaya. Sedangkan si anak hanya tersenyum lucu memamerkan deret giginya yang rapi.
"Heheh. Ibu kan harus banyak makan, supaya bisa cepet sembuh," ucap Renjun beralasan. "Sebentar ya, Bu. Renjun siapin dulu makanannya." Lelaki mungil itu melangkahkan kakinya ke dapur untuk memindahkan makanan yang ia beli.
Tak lama Renjun kembali dengan membawa banyak piring berisi makanan. Ia meletakan piring-piring itu di nakas dan menempatkan dirinya di pinggir ranjang.
"Sekarang ibu makan ya biar Renjun suapi," ucap Renjun. Ia mulai menyendokan nasi dan sepotong tempe goreng lalu mengarahkan ke depan mulut sang ibu. Wendy pun dengan senang hati melahap makanan itu hingga semuanya tandas. Setelah makan, Renjun membantu ibunya untuk meminum obat. Lalu si lelaki manis membereskan piring-piring yang kotor dan mencucinya.
"Renjun.." panggil ibu Renjun pelan. Renjun yang tengah mengeringkan tangannya pun menoleh ke arah ibunya dan bertanya ada apa.
"Bagaimana di kampus hari ini, sayang? Menyenangkan?" tanya ibu Renjun seraya mengusap surai putranya dengan lembut.
"Menyenangkan, Bu. Renjun sekarang tidak sendirian lagi, Renjun punya teman sekarang," jawab Renjun dengan antusias.
"Oh ya? Siapa nama temanmu? Apa dia baik?" tanya ibu Renjun lagi penasaran.
"Namanya Haechan dan Soobin. Mereka baik sekali, Bu. Haechan ini tipe anak yang hyperaktif dan pecicilan. Kalau Soobin, tipe yang lebih pendiam dan kalem." Renjun menceritakan perangai dua temannya itu pada sang ibu.
"Wah, ibu jadi ingin ketemu mereka. Kapan-kapan coba dong kamu bawa mereka ke sini, ibu ingin berkenalan."
Renjun terkekeh pelan menanggapi itu, "Iya, Bu. Kapan-kapan kalau ada waktu Renjun akan bawa mereka ke sini," ucapnya.
TING!
Sedang asyik mengobrol bersama ibunya, tiba-tiba handphone Renjun berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Ia pun dengan cepat membuka dan melihat pesan dari siapakah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, SUGAR! (NORENMIN)
FanfictionHuang Renjun. Lelaki berusia 21 tahun itu selalu dikenal dengan image anak baik-baik dan polos, baik di mata keluarganya maupun di mata orang-orang sekitar di lingkungannya. Tapi bagaimana jika dibalik semua itu, Renjun memiliki sebuah fakta rahasi...