Renjun memperhatikan Jeno yang baru keluar dari kamar mandi. Rambut suaminya itu sedikit basah, dan hanya memakai boxer tanpa atasan sama sekali. Tanpa sadar pipi Renjun memanas melihatnya. Sudah lama sekali ia tidak melihat Jeno maupun Jaemin dengan keadaan half naked seperti ini.
Jeno yang sadar bahwa ia sedang diperhatikan pun menoleh. Ia menaikan satu alisnya seolah bertanya 'kenapa?' pada Renjun yang sedang berbaring di tempat tidur.
Renjun tersenyum dan menggeleng pelan, "Kamu masih sering pergi ke gym?"9 tanyanya.
"Hm, kadang-kadang aja sih kalau nggak sibuk," jawab Jeno. "Kenapa?"
"Badan kamu... makin bagus. Aku suka," puji Renjun dengan malu-malu.
"Oh gitu.." Jeno terkekeh pelan. Ia berjalan ke arah Renjun dan menindih tubuh mungil itu begitu saja.
"Jeno, berat ih!" Renjun protes dan berusaha menyingkirkan tubuh Jeno dari atas tubuhnya.
"Katanya suka sama badan aku, sini pegang!" Jeno mengarahkan tangan Renjun untuk memegang perutnya.
Pipi Renjun makin memanas saja rasanya. Tapi si manis itu malah sengaja menggerakan tangannya dan mengusap perut Jeno dengan lembut.
"Hei, tangannya nakal banget," tegur Jeno begitu tangan Renjun makin turun ke bawah.
Renjun dengan cepat menarik tangannya dari perut Jeno. Ia mengalihkan pandangannya agar tak saling tatap dengan suaminya itu. Ia malu. Tapi Jeno malah menahan dagunya agar terus menatap ke arahnya.
Jeno memajukan tubuhnya dan mengecup bibir Renjun sekilas lalu terkekeh.
"Jeno..."
"Hm? Kenapa?"
"Itu..."
"Kenapa? Kangen ya sama penis aku?"
Renjun tak bisa menyangkal. Karena biar bagaimanapun ia merindukan adegan panasnya bersama Jeno dan Jaemin. Apalagi setelah bertahun-tahun tubuhnya tidak disentuh dan diberi kenikmatan.
Cklekk...
"Wah, udah mulai aja nih," ucap Jaemin yang baru selesai membacakan buku cerita untuk kedua anaknya.
Jeno bangkit dari atas tubuh Renjun dan beralih memandang Jaemin, "Sini cepetan, Jaem. Ada yang udah kangen lubangnya diisi sama dua penis lagi."
Jaemin mengangguk, ia menutup pintu kamar dan tak lupa untuk menguncinya. Kaos yang dikenakan Jaemin buka dan lempar ke sembarang arah. Membuatnya kini half naked sama seperti Jeno.
Ah ya, malam panas mereka akan dimulai sekarang sepertinya.
.
.
.
"AHHH-- MPHH!"
Desahan kencang Renjun langsung di bungkam oleh Jaemin dengan lumatan di bibirnya. Sedangkan Jeno di belakang sana merem melek keenakan, menikmati bagaimana lubang Renjun seperti menyedot penisnya.
"Desahnya jangan terlalu kencang. Kamu mau anak-anak denger kita?" tanya Jaemin setelah melepaskan ciumannya. Renjun dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Shit, sempit banget!" Jeno menggeram rendah. "Kamu nggak pernah masukin sesuatu ke dalam lubang kamu selama lima tahun ini?"
Renjun menggeleng lagi, "Aku cuma masturbasi sambil ngocok penis aja, nggak pernah yang lain," jawabnya.
Ah, pantas saja seketat ini.
Jeno perlahan menggerakan pinggulnya. Maju mundur dengan tempo teratur membuat penisnya mengenai titik manis Renjun dengan telak di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, SUGAR! (NORENMIN)
FanfictionHuang Renjun. Lelaki berusia 21 tahun itu selalu dikenal dengan image anak baik-baik dan polos, baik di mata keluarganya maupun di mata orang-orang sekitar di lingkungannya. Tapi bagaimana jika dibalik semua itu, Renjun memiliki sebuah fakta rahasi...