23

12.1K 1.2K 172
                                    

Tarik napas dulu sebelom baca










Renjun tidak menyangka waktu akan berjalan dengan begitu cepat. Malam ini adalah malam terakhirnya menjadi sugar baby Jeno dan Jaemin, atau dengan kata lain, besok kontrak mereka akan berakhir.

Masih jelas betul ingatan saat pertama kali kedua pengusaha muda itu menawarkannya menjadi sugar baby. Renjun saat itu marah sekali, harga dirinya seperti direndahkan. Bahkan dengan tega si manis itu menampar Jeno dan Jaemin.

Jujur Renjun tak menyangka bahwa ia akan menjadi sugar baby seseorang seperti ini, dan yang lebih parahnya kini ia tengah mengandung anak dua sugar daddynya. Takdir hidupnya memang lucu sekali.

Oh ya, malam ini Renjun sudah berada di dalam kamar, menunggu kedua sugar daddynya pulang dengan memakai lingerie berwarna merah. Jeno yang menyuruhnya untuk memakai itu. Renjun pun menurutinya. Menurutnya hal ini sekaligus perpisahan karena setelah ini ia akan pergi jauh dan tidak akan pernah lagi berhubungan seksual dengan Jeno dan Jaemin. Jangankan berhubungan seks, untuk bertemu kembali pun Renjun harap tidak akan pernah.

Sebelum itu Renjun juga sudah meminum pil pereda nyeri yang diberikan Haechan agar perutnya tidak keram setelah berhubungan nanti.

Cklekk..

Sedang asyik melamun, suara pintu kamar yang dibuka mengalihkan perhatian Renjun. Sesuai dugaan, itu adalah Jeno dan Jaemin yang baru pulang dari bekerja.

"Oh wow.." Jaemin menatap kagum tubuh Renjun yang hanya terbalut lingerie di depannya. Sama halnya dengan Jeno yang sampai kehilangan kata-kata, padahal dialah yang menyuruh Renjun mengenakan lingerie itu.

Renjun terkekeh geli mendengar ekspresi kedua dominan itu, bahkan ia bisa melihat bahwa penis keduanya sudah menegang di balik celana kerja yang dikenakan. Lemah sekali.

"Dad, mau sampai kapan melongo di depan pintu begitu?" Pertanyaan Renjun kembali menyadarkan Jeno dan Jaemin.

Keduanya berjalan mendekat dan mendudukan diri di pinggir ranjang. Tangan nakal mereka mulai meraba-raba tubuh Renjun dengan acak.

"Siapa yang suruh pakai ini hm?" tanya Jaemin dengan suara beratnya.

"Uh, Daddy Jen yang suruh," jawab Renjun seraya menahan rasa geli di tubuhnya.

Jaemin menoleh pada Jeno seolah meminta penjelasan. Tapi Kakak kembarnya itu hanya mengangkat satu alisnya dan tersenyum kecil.

"Surprise," jawabnya santai.

"Daddy, geli," ucap Renjun sembari menggeliatkan tubuhnya ke sana ke mari.

Jeno dan Jaemin pun menghentikan gerakan tangan mereka di tubuh Renjun.

"Kita langsung aja ya?"

.

.

.

Geraman Jeno dan Jaemin terdengar bersahut-sahutan di seluruh penjuru kamar. Di bawah sana penis keduanya tengah dimanjakan oleh mulut dan tangan Renjun. Nafsu keduanya seperti berada di awang-awang melihat bagaimana kacaunya Renjun yang kesusahan memberi service pada dua penis sekaligus. Bahkan air liur si manis itu sudah berceceran di dagu dan lehernya.

Jeno dengan tak berperasan menarik rambut Renjun yang sedang mengulum penis Jaemin hingga kulumannya terlepas, lalu ia mengarahkan kepala Renjun ke depan penisnya yang juga masih tegang.

"Puasin punya Daddy juga!" perintahnya mutlak.

Tanpa babibu lagi Renjun pun memasukan penis Jeno ke dalam mulutnya, sedangkan penis Jaemin ia puaskan menggunakan tangan. Selanjutnya seperti itu, Renjun berusaha memuaskan penis Jeno dan Jaemin bergantian.

HELLO, SUGAR! (NORENMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang