"Kalian jangan buat om Jeno sama om Jaemin kesusahan ya. Yang nurut sama mereka!" Renjun berpesan seraya menkancingkan kemeja yang dipakai Logan dengan telaten. Lalu memasangkan topi di kepala kedua anaknya karena hari ini cuacanya lumayan panas.
Jadi di hari minggu ini, Jeno dan Jaemin berencana mengajak bocah kembar itu ke taman kota untuk berjalan-jalan. Oh ya, setelah dua bulan terlewati mereka kini menjadi semakin dekat loh. Bahkan setiap harinya Jisung dan Logan selalu menunggu kedatangan Om Jeno dan Om Jaemin ke rumah.
Kalian semua harus tau perjuangan kedua orang itu. Demi bisa menemui Renjun, Jeno dan Jaemin merelakan uangnya untuk membeli sebuah rumah di kota Interlaken untuk ditinggali oleh mereka selama di Swiss. Sudah terhitung tiga bulan keduanya berada di Swiss. Mereka tidak mau pulang ke Korea sebelum Renjun menerima dan mau menikah dengan mereka.
"Ay, Ay, Mommy!" Jisung dan Logan dengan kompak mengangkat tangannya membentuk simbol hormat.
"Permisi!!"
"ITU PASTI OM JENO SAMA OM JAEMIN!" seru Jisung antusias. Bocah kembar itu segera berlari keluar kamarnya untuk menemui Jeno dan Jaemin.
"Jisung, Logan, jangan lari-lari astaga! Nanti kalian jatuh." Renjun mengingatkan. Ia bangkit dan berlari menyusul kedua putranya.
"OM JENO! OM JAEMIN!" Keduanya berseru dengan ceria. Jisung berhambur untuk memeluk Jaemin, sedangkan Logan memeluk kaki Jeno dengan begitu erat.
"Hi, Twins!" Jeno dan Jaemin berjongkok guna mensejajarkan tinggi mereka dengan tinggi dua bocah di depannya.
"Jisung tampan banget hari ini," puji Jaemin membuat Jisung tersenyum bangga.
"Logan juga tampan kan, Om Jen?" tanya Logan yang tak mau kalah.
Jeno terkekeh pelan dan mengusak surai Logan gemas, "Iya dong. Logan juga tampan. Kalian berdua tampan, kan kalian berdua anak kit--
Jaemin dan Renjun terbelalak mendengar Jeno yang hampir keceplosan mengatakan bahwa Jisung dan Logan adalah anaknya dan Jaemin.
"Eh? Eum.. maksudnya, kalian berdua kan anaknya Mommy Renjun. Liat, Mommy Renjun cantik, dan kalian berdua tampan," ralat Jeno cepat membuat Jaemin dan Renjun menghela napas lega.
"Ya udah kalau gitu, kalian udah siap?" tanya Jaemin.
"SIAP, OM!"
"OKAY, LETS GO!" Jaemin menegakan tubuhnya dan menggandeng tangan Jisung. Sedangkan Jeno menggandeng tangan Logan.
"Renjun, kita pinjem anak-anak kamu ya," ucap Jeno pada Renjun. Si manis itu mengangguk dan tersenyum.
"Tapi ingat, sebelum malam anak-anak harus udah di rumah!" pesan Renjun dengan tegas.
"Siap! Kalo gitu kita pergi dulu ya."
"Twins, ayo pamit dulu ke Mommy kalian!" titah Jeno kepada Jisung dan Logan.
"Mommy, kita pelgi dulu yaaa. Dadahh!"
"Dadahhh, Momy!"
"Dadahh, sayang. Have fun yaaa!"
.
.
.
"Kalian lelah?" tanya Jeno seraya menyeka keringat di dahi Jisung dan Logan.
Keempatnya kini tengah duduk santai seraya beristirahat di salah satu kursi yang ada di taman setelah mencoba berbagai macam wahana yang ada di sana.
"Lelah. Tapi seru," jawab Jisung disertai cengiran khasnya.
"Kalian mau es krim nggak?" tawar Jaemin kali ini.
"MAUUU!" Bocah kembar itu kompak menjawab dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, SUGAR! (NORENMIN)
FanfictionHuang Renjun. Lelaki berusia 21 tahun itu selalu dikenal dengan image anak baik-baik dan polos, baik di mata keluarganya maupun di mata orang-orang sekitar di lingkungannya. Tapi bagaimana jika dibalik semua itu, Renjun memiliki sebuah fakta rahasi...