Gabut, makanya update wkwkw
"Nghh Ahh..Daddy Jaem!"
Renjun benar-benar tak menyangka bahwa ini akan terjadi. Ia rasa Jaemin benar-benar gila. Bagaimana bisa pria itu menyetubuhinya di sini?! Di toilet restaurant.
Dari tadi Renjun berusaha mati-matian untuk menahan desahannya. Ia tidak mau orang-orang dengan dan mereka digrebek. Tapi Jaemin sepertinya tidak peduli. Ia masih terus menggempur Renjun yang sedang menungging berpegangan pada kloset.
"Daddy! Daddy, pelan ahh!"
"Shhh, baby. Jangan berisik, nanti orang-orang dengar kita."
Renjun menggigit bibir bawahnya. Jaemin menyuruhnya untuk tidak berisik, tapi gempuran penis pada lubangnya semakin cepat dan semakin cepat. Kalau begini bagaimana Renjun bisa tidak berisik?!
Jaemin sendiri merem-melek keenakan. Melakukan sex di tempat umum ternyata sangat menyenangkan. Adrenalinnya menjadi terpacu dan itu membuatnya semakin bernafsu. Jaemin yakin Renjun juga merasakan hal yang sama. Lubang submisif itu sedari tadi terus mengetat pertanda bahwa ia juga lebih bernafsu dari biasanya.
"Jangan diketatin terus, sayang!" Jaemin berucap diiringi dengan geraman rendah.
"Daddy, pelan-ahh... Aku takut orang-orang dengar kita.. ngghh Daddy!"
"Bukannya nikmat kalau sex dilihatin banyak orang?" tanya Jaemin seraya menundukan tubuhnya dan menjilat cuping telinga Renjun.
Renjun menggeleng keras. Tubuhnya makin belingsatan karena sentuhan kecil di cuping telinganya barusan. Sepertinya pelepasannya sebentar lagi akan sampai.
"Daddy, cum please!"
PLAK!
"Cum for me, slut!"
Tepat setelah itu tubuh Renjun mengejang dan spermanya meluncur keluar. Napasnya terengah, tapi Jaemin tak memberinya jeda. Dominan itu terus menghentak berharap pelepasannya juga akan datang, ia bahkan tak peduli pada Renjun yang masih sensifit.
"I want to cum too, baby. FUCK! TAKE THIS!"
"NGHH AHH DADDY JAEMHH!"
Setelah dirasa cukup Jaemin mengeluarkan penisnya dari lubang Renjun yang mana itu membuat spermanya langsung mengalir dengan deras. Dilapnya sperma dan lubang Renjun menggunakan tisu basah yang ia bawa, lalu membenarkan posisi celana Renjun menjadi seperti semula.
"Capek," Renjun merengek dengan bibir yang mengerucu.
"Ayo Daddy antar pulang!" Jaemin mengulurkan tangannya, hendak menggendong Renjun tapi si manis itu menolak. "Aku bisa sendiri, Dad," balasnya.
Jaemin pun mengangguk dan tak memaksa. Ia membuka pintu terlebih dulu dan memastikan bahwa tidak ada orang di kamar mandi. Setelahnya barulah ia menyuruh Renjun untuk keluar juga dari sana.
Setelahnya mereka menuju kasir dan membayar makanan yang sudah mereka pesan, tak lupa untuk mengambil makanan yang tidak habis yang sudah dibungkus. Lalu keduanya pun keluar dari restaurant itu lalu menuju mobil dan pergi dari sana.
Tapi satu hal yang Jaemin dan Renjun tidak sadari, bahwa sedari tadi orang orang yang memperhatikan keduanya. Bahkan sejak mereka berdua baru keluar dari kamar mandi.
.
.
.
"Eh Renjun, baru pulang?"
Renjun hanya tersenyum singkat begitu salah satu tetangganya bertanya. Ia malas meladeni.
"Dianter pulang sama siapa tuh?" tanya tetangganya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, SUGAR! (NORENMIN)
FanficHuang Renjun. Lelaki berusia 21 tahun itu selalu dikenal dengan image anak baik-baik dan polos, baik di mata keluarganya maupun di mata orang-orang sekitar di lingkungannya. Tapi bagaimana jika dibalik semua itu, Renjun memiliki sebuah fakta rahasi...