05

19.2K 1.4K 102
                                    

Streaming 'Glitch Mode' !!!














Renjun menyingkirkan tangan besar Jeno dari perutnya lalu bangkit dari atas tempat tidur. Ia memungut pakaiannya yang dilempar ke sembarang arah oleh Jeno dan memakainya kembali.

"Aw..Shh!" Ringisan terdengar begitu celana jeans milik Renjun menggesek bagian pantatnya yang linu. Akhirnya ia pun menanggalkan celana itu kembali. Dengan hanya memakai kemeja kebesaran dan celana dalam, Renjun beranjak menuju dapur. Ia ingin membuat mie instan.

Saat membuka kabin dapur Renjun terkejut melihat banyak sekali minum-minuman beralkohol dengan nama yang berbeda-beda. Apa setiap hari Jeno dan Jaemin selalu meminum minuman keras ini? Duh, kesehatan mereka bisa terganggu jika terus meminumnya setiap hari. Ah, mungkin nanti Renjun akan coba untuk menasehati keduanya.

Renjun mengambil dua bungkus mie instan karena dia sangat lapar lalu mulai memasaknya. Tapi saat sedang mengaduk mie tersebut ia merasakan sepasang tangan besar memeluk perutnya. Hah, ternyata itu Jaemin. Untung Renjun tak refleks memukul kepala Jaemin dengan sendok yang sedang ia pegang.

"Daddy baru pulang?" tanya Renjun sambil masih mengaduk mie. "Kok tumben semalam ini?"

Jaemin melirik jam yang terpatri di dinding. Pukul 9 malam. Ia tak sadar kalau sudah semalam itu.

"Tadi Daddy ada meeting dengan client luar negeri, jadi pulangnya sedikit telat," jawab Jaemin. Ia mengendusi dan menciumi leher Renjun membuat sang empu menggeliat tak nyaman.

"Dad, aku lagi masak!" tegur Renjun seraya berusaha menjauhkan kepala Jaemin dari lehernya.

"Tubuh kamu bau sperma," ucap Jaemin berdecak tak suka. "Habis berapa ronde sama Lee Jeno, hm?"

"Dad!" Renjun merengut. Buat apa juga Jaemin bertanya seperti itu.

Jaemin terkekeh melihat wajah merengut Renjun yang lucu menurutnya, "Daddy bercanda, Sayang," balasnya. Ia mengecup pipi Renjun lalu melepaskan pelukannya dan berdiri di bersandar pada pantry, memandang Renjun yang masih sibuk memasak mie.

"Daddy mau mie instan juga?" tanya Renjun menawarkan. "Biar aku buatin sekalian."

"Hehe, boleh deh. 1 ya, sayang," jawab Jaemin sambil cengengesan.

Renjun menggelengkan kepalanya. Ia mengambil satu mie instan lagi lalu memasukannya ke dalam panci.

"Ngomong-ngomong, di kabin dapur banyak sekali minuman beralkohol. Daddy dan Daddy Jen selalu minum itu setiap hari ya?" tanya Renjun.

Jaemin mengangkat satu alisnya. Kok tiba-tiba Renjun bertanya seperti itu?

"Ya. Paling hanya minum satu sampai dua gelas kecil saja, Sayang. Kami berdua minum banyak kalau lagi stress karena pekerjaan saja," jawab Jaemin menjelaskan. "Memangnya kenapa, hm?"

"Tidak ada. Cuma eum... jangan terlalu sering minum minuman seperti itu, nggak sehat."

Jaemin tersenyum lebar. Ia suka mendengar Renjun perhatian padanya. Dengan cepat ia menarik tubuh Renjun agar mendekat ke arahnya.

"Kalau begini, kamu terlihat seperti seorang istri yang perhatian pada suaminya. Lucu sekali!"

"Dad!" Renjun mencicit pelan. Pipinya memerah karena malu.

"Sini cuim dulu, Sayang!" Jaemin memajukan bibirnya dan bersiap untuk menyambar bibir Renjun. Tapi--

"EKHEMMM! EKHEMMM!"

"Lee Jeno, lo ngapain bangun sih?! Tidur aja sana, selamanya kalau bisa!"

.

.

HELLO, SUGAR! (NORENMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang