"JENO PULANG!"
"JAEMIN PULANG!"
Jeno dan Jaemin kompak berseru begitu masuk ke dalam rumah, berharap sang ibu menghampiri dan menyambut mereka. Tapi bukannya ibunya yang datang, melainkan seorang wanita muda yang menerjang Jeno dengan pelukan.
"Jeno, aku kangen banget!" serunya di pelukan Jeno.
Jeno melepas pelukan itu dengan paksa guna melihat siapa wanita yang sembarangan memeluknya ini.
"Naeun?!" pekik Jeno kaget.
"Iya, Jeno, ini aku. Kamu pasti kangen sama aku kan?" tanya wanita itu dengan begitu percaya diri.
"Lo ngapain dateng lagi di hadapan gue?!" tanya Jeno setengah membentak. "Pergi!"
"Jen, kok kamu gitu sih?" rengek Nauen manja. "Aku jauh-jauh dari Australia ke sini cumah buat nemuin kamu loh."
"Gue nggak nyuruh lo jauh-jauh dari Australia ke sini cuma buat nemuin gue."
"Jen, aku ini tunangan kamu loh!"
Jeno berdecih, "Tunangan?" ulangnya dan dibalas anggukan semangat oleh Naeun. "Kita udah berakhir dari dua tahun yang lalu, Naeun. Lo yang nyelingkuhin gue pas gue lagi ada di masa susah dulu, lo nggak inget?"
"Kita nggak pernah berakhir, Jeno!" Naeun berucap dengan keukeuh. "Aku nggak pernah nyelingkuhin kamu, dulu aku cuma... eum, khilaf. Dulu aku cuma khilaf, Jen."
"Khilaf apa doyan? Lo selingkuh sama 3 orang, kan? Dipikir gue nggak tau." Jeno tertawa sinis.
"Kamu ini kenapa sih, Jen?" Naeun meninggikan volume suaranya. Tapi sedetik kemudian ia menyadari bahwa ada seorang lelaki manis di belakang Jaemin. "Ohh, apa gara-gara si sialan ini?! Kamu nemu dia di mana, Jen?! Dia pasti cuma jalang di bar kan?! Pasti dia ngedeketin kamu sama Jaemin cuma ngincer harta aja," tuduhnya seraya menunjuk-nunjuk Renjun.
"Jaga omongan lo ya, sialan!" Jaemin yang sedari tadi hanya diam akhirnya ikut membuka suara. "Lo ngatain dia jalang, tapi lo liat diri lo sendiri. Lo selingkuh sama temen kembaran gue disaat keluarga gue lagi kesusahan ekonomi cuma karena saat itu temen Jeno lebih kaya dari Jeno. Tapi sekarang pas keluarga gue lagi di atas lo dengan nggak tau malunya dateng lagi dan ngakuin Jeno sebagai tunangan lo?! Liat, di sini siapa yang jalang dan murahan?"
"LO--
"Ada apa ini?" Tiba-tiba seorang lelaki manis yang berstatus sebagai ibu dari si kembar menghampiri.
"Mom, kenapa Mom ngizinin dia buat masuk ke rumah ini lagi?!" tanya Jaemin. "Cepet usir dia dari sini, Mom!"
"Mom, aku ini tunangan Jeno lohh. Masa Mom tega ngusir aku?" Naeun mendekati Taeyong dan menggelendoti tangan lelaki paruh baya itu, tapi dengan cepat Taeyong mendorong Naeun membuatnya sedikit terhuyung ke belakang.
"Dont you dare to call me Mom, Mommy, or else. You ain't my daughter!" Taeyong berucap dengan dingin. "Dan apa tadi kamu bilang, tunangan Jeno? Saya nggak akan ngerestuin anak saya tunangan sama perempuan tukang selingkuh dan pemalas kaya kamu yang bahkan nyalain kompor aja nggak bisa."
Jeno dan Jaemin diam-diam tersenyum bangga. Jangan ada seorang pun yang meremehkan Taeyong. Karena dibalik wajahnya yang manis, ada kata-kata pedas yang bisa keluar dari mulutnya kapan saja.
Naeun sendiri terdiam. Ia kesal sekaligus malu.
Wajah Taeyong yang tadi kelihatan menyerankan dan tegas, kembali berubah. Mata tajamnya berubah menjadi mata bulat bak boneka yang lucu dan menatap Renjun.
"Kamu lucu sekali. Siapa namamu?" tanya Taeyong.
"Eum.. N-nama saya Huang Renjun," jawab Renjun gugup sembari terus bersembunyi di balik tubuh tegap Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, SUGAR! (NORENMIN)
FanfictionHuang Renjun. Lelaki berusia 21 tahun itu selalu dikenal dengan image anak baik-baik dan polos, baik di mata keluarganya maupun di mata orang-orang sekitar di lingkungannya. Tapi bagaimana jika dibalik semua itu, Renjun memiliki sebuah fakta rahasi...