#17. Fear

458 49 0
                                    

"Aku akan menjemputmu nanti" Kata Yoongi sambil mengecup dahiku dan tersenyum.

"Kesibukanmu jadi bertambah karena aku" Aku merasa bersalah kepada Yoongi yang jadi harus selalu mengantar dan menjemputku kerja.

"Menjagamu bukan beban bagiku, jadi jangan merasa bersalah" Yoongi mengelus pipiku dengan ibu jarinya, setelah itu melepaskan setbel yang masih aku gunakan.

Masih dengan kantor yang sama, kopi pagi yang sama, teman yang sama, aku menjalani keseharianku seperti biasa, hanya saja hari ini aku harus menyiapkan mental lebih kuat lagi untuk bertemu dengan Mic.

"Apa kau tidak apa-apa ? wajahmu terlihat pucat Lucy" Tatap Sora melihatku yang sibuk menyiapkan berkas untuk meeting pagi ini.

"Aku hanya sedikit gugup" Jawabku sambil tersenyum hambar, jelas kalau tubuhku masih merasakan trauma saat mengingat Mic.

"Aku memang tidak tau apa yang terjadi antara kau dan Mister M, tapi ingatlah kau tidak sendirian nanti" Sora mengengam menepuk pundakku dan memberikan senyum semangat.

"Terima kasih, kau selalu ada dipihakku Sora" Aku melipat bibirku dan tersenyum senang dengan perkataan Sora.

Disaat bersamaan Mic dan sekretarisnya datang didampingi oleh Senior Park, sungguh detak jantungku mulai tak beraturan hingga peluh dingin sukses membasahi kedua telapak tanganku.

"Senang betemu denganmu lagi Cia" Sapa Mic sambil tersenyum saat memasuki ruangan, dan setelah itu dia langsung duduk dikursi yang telah diarahkan sektetarisnya.

Menarik nafas perlahan, dan membuangnya pelan, aku harus meyakinkan diriku bahwa situasi kali ini tidaklah berbahaya, ada banyak orang diruangan ini.

"Apa yang kau tunggu Lucy ?" Tiba-tiba Senior Park mengagetkanku yang sedang fokus menenangkan diri, dan itu sukses membuat seluruh orang diruangan itu melihat ke arahku.

"Baiklah, akan saya mulai dengan laporan perkembangan produknya"

Mencoba tersenyum secara profesional dan langsung memulai presentasi, sungguh ini adalah saat terberat selama aku bekerja diperusahaan ini, melawan perasaan pribadi dengan harus bersikap prifesional.

Pov : Yoongi

"Aku takut bila kau salah paham, tapi aku juga tak ingin kau mendengarnya dari orang lain" Aku mempererat gengamanku pada tangan Lucy, karena merasa cemas.

"Apa itu sesuatu yang akan menyakitiku ?" Lucy melihatku dengan tatapan penasaran, jelas membuat aku semakin gugup untuk menceritakanya.

Aku menundukan kepala, sedang menimbang-nimbang kalimat yang harus aku ucapkan pertama kali kepada Lucy, sungguh sulit sekali untuk memulainya.

"Oppa" Lucy tiba-tiba berdiri dan menyuruhku untuk mengikutinya, tanpa sepatah katapun gadis dihadapanku langsung memelukku erat.

Lucy mendongakan kepalanya melihatku dari bawah "Oppa, kalau kau belum siap, tidak usah katakan" Sambil tersenyum Lucy menperkuat pelukanya.

Aku membalas pelukanya sambil mengecup perlahan pucuk kepala Lucy, wangi shampo khas miliknya benar-benar membuatku merasa nyaman.

"Aku malu padamu, kesalahanku dimasa lalu itu sangat memalukan" Lucy langsung melepas pelukanya dan menatapku heran.

"Masa lalu ?" Ulang Lucy dengan wajah polosnya.

"Entah kenapa ada beberapa hal yang datang dari masa lalu disaat yang tidak tepat, bukannya aku belum merelakanya, hanya saja ada beberapa hal yang masih menganjal hatiku" Penjelasanku sedikit kelabakan karena tatapan Lucy yang begitu intens.

My Secret Love || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang