#18. Brother

468 50 1
                                    

Sora dan Yojin membantuku mengemasi barang-barang diapartemen, dengan segala diskusi dan pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke gedung apartemen yang memiliki akses penjagaan yang lebih ketat.

"Noona, apa kau akan pindah ke Hannam ?" Tanya Yojin sambil sibuk memasukan beberapa perintilan kecil kedalam kardus.

"Mm... aku menemukan aparteman bagus dan lumayan terjangkau, walau tidak terlalu besar" Jelasku sambil memindahkan barang-barang yang selesai dipack kedekat pintu.

"Kenapa kau tidak tinggal bersama pacarmu saja ?" Saut Sora yang baru saja memebereskan peralatan dapur.

Aku terdiam sejenak, walau Yoongi sebenarnya tidak keberatan bila aku tinggal diapartemenya, entah kenapa rasanya itu sesuatu yang salah, aku tidak ingin bergantung padanya sebelum adanya ikatan pernikahan.

"Aku hanya tidak nyaman" Sambil menaikan kedua alisku memandang Sora dan Yojin yang menungguku menjawab.

"Aku mendukungmu Noona, aku juga merasa tinggal bersama pacar sebelum menikah itu bukan hal yang bagus" Komentar Yojin sambil menunjukan jempolnya, setelah itu melanjutkan kegiatanya.

Aku hanya tersenyum menandakan sependapat dengan yang dikatakan Yojin, dan setelah itu kami semua sibuk membereskan barang-barang sambil mengobrol riangan.

"Pacarmu sungguh luar biasa, dia masih bekerja diakhir minggu" Komentar Sora sambil menikmati makananya.

Kami memesan ayam goreang, pizza dan cola untuk mengisi ulang energi yang telah terkuras, sungguh kehadiran kedua temanku ini sangat membantu, ditambah aku juga masih takut sendirian.

"Dia akan datang kesini" Jawabku spontan setelah mendengar keluhan Sora.

"Benarkah ? dia akan menunjukan wajahnya kepada kami ?" Celetu Sora kaget dengan infomasi yang aku berikan.

"Aku juga penasaran Noona, kau berpacaran dengan penyanyi atau seorang aktor" Yojin masih sibuk dengan makannya, tapi bukan berarti dia tidak tertarik.

"Pria seperti apa yang membuat Noona menolakku" Batin Yojin sambil memandang ke arah Lucy, bahkan Sora menyadari kalau Yojin terus masih menatap Lucy.

ting... tong...
"Sepertinya dia datang" Aku langsung bangkit kegirangan karena mengira Yoongi telah tiba.

Bukan mendapati Yoongi didepan pintu apartemen, aku menatap bengong dengan sosok tak terduga yang tiba-tiba muncul dihadapanku.

"Tidak terlihat seperti pria korea" Sahut Sora yang mengikutiku dari belakang.

Pov : Yoongi

Cut ... !!
Sorak sutradara lantang yang menandakan syuting telah berakhir, aku langsung mengecek ponsel dan mengirimkan pesan kepada Lucy.

"Kemana kau setelah ini Hyung ?" Tegur Jimin.

"Aku akan ke apartemen Luci untuk membantunya mengemas barang, dia pindahan hari ini" Jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.

"Luci akan pindah kekomplek apartemen yang sama denganmu kan ? butuh tambahan bantuan ?" Sambar Jin yang mendengar percakapan Jimin dan Yoongi.

"Kita semua tidak ada jadwal sehabis ini, bukankah makin bahya orang makin bagus" Jhope merangkul Jin dan ikut nimbrung didekatku.

"Tidak perlu, ada teman kantornya disana, mereka akan syok bila kita semua datang" Jelas Yoongi langsung menolah tawaran Jin dan Jhope.

"Apa teman kantornya sudah mengetahui tentangmu Hyung ? bukankah salah satunya adalah ARMY" Namjoon yang ikut masuk obrolan sedikit merasa cemas.

"Tidak masalah, aku akan mengatasinya nanti" Membalas dengan senyuman kepada Namjoon, berharap leader satu ini tidak merasa kawatir.

My Secret Love || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang