#23. Meet Ex

417 48 4
                                    

Aku kembali ke Seoul dengan perasaan yang kacau, aku sudah tidak mencintai Aery, sungguh !! tapi entah perasaan apa yang masih membuatku merasa sangat bersalah.

Melalu infomasi yang diberikan Tn.Park aku sudah mengetahui kalau gadis itu mengidap HIV, aku fikir dia mendapatkanya di Italy saat dirinya pergi begitu saja meninggalkanku.

"Hyung kalau kau lelah tidurlah" Namjoon melirikku dari bangku depan, dalam perjalanan pulang Jin Hyung gantian untuk menyetir.

"Yoongi-ah... jangan terlalu kecewa, setidaknya kau tau apa yang harus dilakukan selanjutnya" Sorak Jin Hyung yang hanya melirikku melalui kaca spion.

"iyah Hyung, terima kasih kalian sudah menemaniku" Aku mengalihkan pandanganku kearah jendela.

Aery menceritakan segalanya tapi hanya padaku, mengingat hubungan dimasa lalu yang rumit dengan sendirinya Jin Hyung dan Namjoon keluar ruangan untuk memberi kami kesempatan.

Betapa bodohnya aku dimasalalu, demi mengejar uang dan ketenaran diriku mengabaikan sosok perempuan yang dulu selalu menjadi rumah untuk hatiku yang gunda.

ting... ting...
Pesan dari Luci

"Apa urusanmu berjalan lancar ?"
"Jam berapa kau tiba diSeoul ?"

Memandang lekat pesan itu, aku sama sekali tidak mengatakan bahwa akan menemui Aery, itu karena aku belum sempat bercerita tentang mantan kekasihku itu kepada Luci, dan sekarang diriku semakin merasa malu untuk menceritakanya.

"Apa kau tidur ?"
"Luca dan Geno harus ke America malam ini, ada urusan pekerjaan kata mereka"

"Aku sedang perjalan kembali"
"Jin Hyung yang menyetir"
"Kau pulang jam berapa ?"

"Syutingnya sedikit kacau, mungkin aku pulang agak malam"

"Aku akan menjemputmu disana"

Memasukan kembali ponsel kedalam saku jaket, aku duduk sedikit maju agar tidak bicara terlalu keras kepada Jin Hyung.

"Hyung, bisakah setiba diSeoul kita mampir menjemput Luci ?"

"Kau sudah merindukanya ? aku iri sekali" Celetu Jin Hyung bercanda.

"Waktunya cukup Hyung, tapi bisakah kita makan dulu" Namjoon nyengir hingga lesung pipitnya bersemi, sepertinya kami memang belum sempat makan siang hari ini.

Pov : Luciana

"Aaagh... !! kenapa sulit sekali bekerja dengan artis baru" Keluhku sambil kembali memperbaiki ikatan rambut yang sudah longgar.

"Sabarlah, setidaknya mereka tidak berlagak sombong kepada kita" Sora menepuk-nepuk punggungku untuk menyemangati.

Aku kembali membaca naskah, berdiskusi dengan sutradara untuk mencari jalan tengah agar syuting hari ini berjalan lancar.

"Luci... artis perempuan itu merusak properti" Seorang staf datang terburu-buru kepadaku.

Jujur saat itu aku hampir saja mengumpat, tapi mengingat bisa saja mental artis baru itu masih rentan, akhirnya aku memarahinya tampa membentak.

Orang-orang diluar sana harus tau, kalau bekerja dengan artis tidak semenyenangkan kelihatanya.

Lebih dari tiga jam telah berlalu, bahkan langit telah berubah menjadi gelap saat aku keluar dari studio, sungguh pekerjaan hari ini membuatku frustasi.

My Secret Love || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang