#24. Why ?

427 47 2
                                    

Aku melepas pelukan dan menatap Luci lama, wajah dan telinganya sedikit memerah karena kami baru saja dari luar, Luci memandangku lekat.

"Aku habis menemui mantan kekasihku"

Aku hanya mengatakanya dalam hati sambil terus menatap Luci lekat, ingin sekali dirinya menceritakan itu hari ini, tapi memgingat kekasihnya yang seharian kelas lantaran pekerjaanya, diriku memutuskan untuk menundanya dulu.

"Oppa, aku ingin minum choklat panas" Rengek Luci manja.

"Apa kau kedinginan ?" Sambutku sambil mengecek kedua pipinya dengan telapak tanganku.

"Iyah, sudah lama kita tidak berdua diapartemenmu" Luci langsung memelukku manja, jelas sejak kehadiran Luca dan Geno, kami tidak bisa leluasa untuk berkencan.

"Mau aku tambahkan marsmellow ?" Tawarku sambil tersenyum melirik kebawah tubuh mungil yang sedang memelukku.

"Mauu!!" Sorak Luci gembira.

***

"YAA !! FOKUS YOONGI-AH !!" Teriakan pelatih dance saat aku dan para member sedang berlatih menjelang konser kami awal maret di Seoul.

Aku mencoba tetap fokus dengan setiap gerakan dance, walau aku menyadari kalau Jin Hyung dan Namjoon terus melirikku karena beberapa kesalahan pada beberapa part.

"Hyung, kau melakukan banyak kesalahan hari ini" Tegur Jhope setelah sesi latihan berakhir.

"Maafkan aku Jhope" Ucapku sambil mengelap keringat yang bertebaran diseluruh tubuhku dengan handuk kecil.

"Ayo Hope, ada lagu yang harus kita kerjakan" Namjoon tiba-tiba datang merangkul Jhope dan mengajaknya pergi.

"Apa kau baik-baik saja ? sudah bicarakan itu dengan Luci ?" Tegur Jin Hyung yang juga menghampiriku.

"Belum Hyung, kau bisa liat sendiri kalau dia sedang kesal kemaren" Aku dna Jin Hyung duduk bersandar ditepi ruang latihan.

"Aku mengerti kegalauanmu Yoongi, tapi bukankah kau harus menyelesaikan masalah ini sebelum konser kita ?" Ucap Jin Hyung tanpa menatapku.

"Aku tau Hyung, waktunya saja yang belum pas" Ucapku sambil bersandar lemas, latihan kali ini benar-benar banyak menguras energiku.

Pov : Luciana

"Luci, kau dipanggil menghadap manager Park" Ucap seorang rekan kerja kepadaku.

Aku menoleh kearah ruang senior Park, tapi sosok yang katanya memanggilku tidak terlihat "Beliau tidak ada diruanganya" Ucapku bingung.

"Beliau menunggumu di ruang meeting umum" Lanjut rekanku itu memberikan infomasinya.

"Oke baiklah"

Ruang meeting umum terletak satu lantai dibawah ruanganku, disana setiap devisi bebas untuk menggunakanya dalam urusan pekerjaan.

Ruangan-ruangan yang dibatasi dengan kaca kedap suara itu menjadi tempat favorit bila ingin meeting berdua dengan rekan lawan jenis, karena itu bisa mengantisipasti kecurigaan atas adanya hubungan intim di kantor.

My Secret Love || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang