7. Miracle

355 58 3
                                    

"Apa yang kau pikirkan sampai benar-benar mengikuti ku ke dalam?"

Hendery memijat pangkal hidungnya karena terlalu pusing dengan tingkah Xiaojun, untung saja tadi ia cepat membawa Xiaojun. Jika tidak pasti anak itu akan menerima tindakan pelecahan, melihat bagaimana cantiknya wajah Xiaojun dengan tubuh yang ramping dan kulit bersih seputih susu.


Hendery kembali menggelengkan kepalanya ketika mengingat lekuk tubuh Xiaojun yang hampir membuatnya lepas kendali. Beralih menatap Xiaojun yang masih menunduk.


Mereka kini berada di restoran Jepang, niatnya untuk mengisi perut dan menenangkan Xiaojun yang diam-diam masih terisak. Anak itu juga tidak mau ditawari apapun untuk dimakan.

"Maafkan aku Hendery, a-aku tidak berpikir jika akan seperti tadi. Hiks—"

Hendery menghela nafas panjangnya sambil mengunyah sepotong sushi yang ia pesan.

Mengambil sepotong lagi dan ia sodorkan pada Xiaojun. "Makan!"

Xiaojun hanya mengedipkan mata bingung, tapi di mata Hendery tatapan Xiaojun membuatnya semakin berdebar, menggemaskan sekali.

"Buka mulut mu!"

Akhirnya Xiaojun membuka mulutnya, dan Hendery segera menyuapkan sushi tersebut ke mulut Xiaojun.

Anak itu awalnya tak percaya dengan apa yang terjadi, Hendery menyuapinya?

Kemudian ia tersenyum manis sambil mengunyah sushi, menatap Hendery yang sekarang dengan lahap untuk menghabiskan sushi sushinya.

"Lagi?" Tawar Hendery.

Xiaojun mengangguk dengan cepat dan membuka mulutnya semangat, namun respon Hendery kembali membuatnya tercengang.

"Beli sendiri! Siapa suruh tadi tidak mau."

Hal yang perlu Xiaojun catatan, Hendery itu cukup menyebalkan diwaktu waktu tertentu.

"Ha! Buka mulutmu!" Hendery kembali menyodorkan sushinya, saat ia tahu wajah Xiaojun yang merengut kesal.

"Boleh?" Xiaojun ragu, siapa tahu nanti Hendery hanya membohongi nya.

"Hmm."

Gumaman Hendery kembali menerbitkan senyum di bibir Xiaojun, membuka mulutnya kembali untuk menerima suapan dari Hendery.

"Terimakasih." Ujar Xiaojun bahagia.

Dan tanpa di ketahui keduanya, dari meja paling pojok seseorang tengah menyaksikan pemandangan tersebut dengan perasaan campur aduk.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah dari restoran Jepang, Hendery mengajak Xiaojun untuk pergi ke toko buku. Entah apa yang terjadi, namun hari ini Hendery sedikit berbeda pada Xiaojun. Seperti, membuka kepribadian baru Hendery yang selama ini jarang orang ketahui, yaitu banyak bicara.

"Menurut mu komik yang ini dengan ini bagus mana?" Tanya Hendery.

Xiaojun nampak berpikir keras, mengelus janggutnya dengan serius.


"Hmm..... Semuanya bagus, tapi kualitas gambar di komik ini lenih bagus, aku pernah membacanya." Jawaban Xiaojun sukses membuat Hendery memekik.

Sorry!! ; henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang