12. Zebra Cross

295 52 3
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komentar 📌

.

.

.

Xiaojun kini tengah menatap pantulan dirinya di cermin besar kamarnya, cardigan biru muda yang terkesan manis dengan jeans putih, ia juga memakai beannie dengan warna senada, tersenyum cerah dengan sosok dirinya di cermin.

"Sempurna." Pujinya.

Setelah itu ia keluar dan berpamitan dengan Bella serta satpam penjaga rumah, berlari sambil melompat kecil, sangat bahagia karena Hendery mengajaknya untuk menonton.

Bukankah perjuangannya untuk mendapatkan cinta Hendery semakin besar? Xiaojun kini tengah menunggu angkutan umum untuk segera pergi ke tempat mereka bertemu.

Tak lama yang ditunggu pun datang, Xiaojun segera naik dan pergi ke tempat tujuan.

Jun
Kamu sudah sampai?

Mengirim pesan kepada Hendery sepertinya ide yang buruk, nyatanya belum ada balasan dari Hendery, menunggu lama sekali hingga akhirnya notifikasi masuk.

Aku baru sampai
Cepatlah!

Tanpa sadar Xiaojun tersenyum manis sekali. Memeluk ponselnya tanpa sadar sebagai gerakan spontanitas.

.

.

.

.

.

"Benar ini lokasinya?" Xiaojun berkali-kali menatap sekelilingnya, yang ia lihat hanya sebuah supermarket serta bangunan-bangunan besar di samping, maksudnya dimana letak bioskop? Dan Hendery?

"Lama sekali!" Xiaojun terkejut bukan main saat Hendery secara mengejutkan datang dari arah belakang.

"Oh?" Xiaojun menatap Hendery gugup, sungguh pria itu sangat tampan malam ini. Menggunakan jaket denim dengan jeans ripped, rambut hitam legam yang disisir rapi kebelakang.

"Pakaikan mu rapi sekali?" Hendery sedikit menyinggung gaya penampilan Xiaojun.

Xiaojun gugup ketika Hendery malah mendekatkan wajahnya, spontan ia menutup mata, apakah Hendery akan menciumnya ditempat umum?

"Kau? Pakai make up?"

Spontan Xiaojun membuka matanya. "A-apa?"

"Kenapa menutup mata? Ingin ku cium ya?" Ledek Hendery.

Wajah Xiaojun memerah, kenapa Hendery berkata seperti itu? Apakah terlalu ketara?

"Ah benar, lipsti mu belepotan."

Dengan panik Xiaojun memegang bibirnya, benarkah? Sepertinya tadi ia memakainya dengan benar.

"Dengan seperti itu, semakin belepotan!" Hendery kesal karena Xiaojun malah membuat riasannya semakin berantakan.

"Kemari!" Hendery menarik Xiaojun sampai pas didepannya, menaikkan dagu Xiaojun dan mengelap sudut bibir Xiaojun yang semerah cherry.

Jantung Xiaojun menggila, ingin rasanya meledak karena debaran jantungnya yang bekerja lebih ekstra dari biasanya.

"Lain kali tidak usah pakai seperti ini, terlihat aneh. Aku lebih suka kamu yang biasa saja."

Setelah membersihkan bibir Xiaojun, Hendery mengatakan kalimat yang berhasil membuat Xiaojun membeo. Belum sempat Xiaojun menjawab Hendery sudah meninggalkannya pergi.


Sorry!! ; henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang