💟 Special White Day part 2 💟

836 102 0
                                    

Vote, Comment and Follow 💕
.
.
.
.

[Name] sekarang berada di dapur milik Kageyama.

Tujuan [Name] membuat camilan kecil dan membuat Kageyama terpesona dengan skill memasaknya.

"Mau ku bantu?" Kageyama menghampiri [Name]

[Name] menggelengkan kepala menandakan jika ia tidak ingin di bantu.

"Emang kau bisa?" Kageyama mengejek [Name]. Seingat Kageyama, pacarnya tak pandai memasak.

"Kau... KAU... K-A-U..." [Name] menghirup udara dengan perlahan menenangkan diri agar tidak emosi.

Setelah menghembuskan udara yang di hirup, [Name] menatap Kageyama.

"Bisa... Kau duduk saja ya" ucap [Name] tersenyum tak lupa di tangan kanannya memegang pisau.

"Iya" jawab Kageyama singkat jelas dan padat.

Kageyama lebih memilih diam sekarang daripada terkena amarah singa betina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kageyama lebih memilih diam sekarang daripada terkena amarah singa betina.

[Name] mulai mempersiapkan alat yang diperlukan.

"Pisau oke... Sendok oke... Itu sudah lalu ini... Hmmm... Apa lagi yah" ucap [Name] berbicara sendiri.

Kageyama masih pada tempatnya, duduk sambil ngelihat [Name] mengacak-acak dapurnya.

"Tinggal mangkuk"

Mangkuk berada tepat di atas kepala [Name]. Ia berusaha menggapai namun tak bisa.

Mencoba kembali hingga menjinjitkan kedua kakinya.

"Sedikit lagi nyampai" ucap [Name] berusaha.

Tetapi [Name] kehilangan keseimbangan dan membuat mangkuk yang diambilnya jatuh.

Dengan sigap Kageyama melingkarkan tangan kanannya di pinggang [Name] dan melindungi kepala [Name] dengan tangan yang lain.

*Klontang*

Mengabaikan benda jatuh, Kageyama berhasil melindungi [Name].

"DASAR BOGE... JIKA BUTUH BANTUAN BILANG, JANGAN SOK BISA SENDIRI... KALAU KAU TERLUKA GIMANA?" Kageyama menceramahi [Name].

Sadar akan keadaan, Kageyama memeluk [Name] dengan erat.
Seharusnya ia tak berteriak...
Seharusnya ia lebih sabar lagi....

"Gome..."

"Arrggg..." [Name] memotong kalimat kageyama dan membalikan badannya.

Saat posisi mereka saling berhadapan, [Name] mengacak-acak rambut Kageyama. "Lihat... Pacarku meneriaki ku lagi, tak bisa bicara lemah lembut, selalu berkata BOGE..."

Kageyama terkejut mendengar [Name] berkata begitu. Rasanya sakit, seperti tertusuk.

"Tapi... Aku suka itu... Aku suka Kageyama Tobio yang seperti itu... Selalu apa adanya di depanku" lanjut [Name] dengan senyuman tulusnya.

Ucapan [Name] membuat malu Kageyama, ia tak menyangka jika [Name] sangat menyukainya.

"Gitu aja wajahmu sudah merah" ucap [Name] mengejek.

"Siapa? M-mana ada"

"Eh... Gak mau ngaku nih"

"Urusai BOGE" Kageyama menutupi wajahnya.

"Kawaii" ucap [Name] gemas.

"Sana jangan dekat-dekat"

"Oke oke, aku mau lanjut buat camilan... Sebelum itu ayo bersihkan barang yang jatuh" perintah [Name].

Mereka membersihkan peralatan yang jatuh, sekaligus membuat camilan bersama.

Kali ini [Name] tidak menolak tawaran Kageyama untuk membantunya.

Kageyama menyiapkan bagian luar camilan. Membelah tahu yang sudah di goreng [Name] sebelum ke rumah Kageyama dan mengeluarkan isi tahu. Meninggalkan sisi luar tahu.

Sedangkan [Name] membuat adonan isinya. Tepung kanji, garam, potongan daun bawang, sedikit penyedap lalu di aduk hingga rata.

"Yosh sudah selesai" ucap [Name] gembira.

"Kau bercanda? Kita akan makan bahan mentah? Lalu ini sisa tahunya buat apa?"

"Woi woi tahan-tahan..." [Name] menenangkan Kageyama yang sedikit shock.

"Isian yang ku buat masukan ke dalam tahu yang kau belah lalu goreng... Sedangkan sisa tahu yang kau keluarkan campur dengan tepung maizena sama garam lalu bentuk bulat dan goreng" [Name] menjelaskan.

Kageyama menganggukkan kepalanya dan mulai bekerja sesuai arahan [Name] tadi.

🏐🏐🏐

Camilan mereka buat sudah siap disajikan. Mereka makan secara berhadapan.

"Boleh ku makan?" Ucap Kageyama tak tahan melihat makanan di depannya.

"Boleh, makanlah yang banyak"

"Itadakimasu" ucap serempak [Name] dan Kageyama.

"Umai... Uhuk... Uhuk"

"Tobio pelan makannya, gak ada yang memakan jatahmu oke" ucap [Name] memberikan gelas berisi air minum.

"Ingi eengak tau"

"Kunyah makanan mu dulu dasar rakus"

"Hmm ingya angu lupa"

"KUNYAH DULU DASAR KAGEBOGE"

"URUSAI... TERSERAH AKU MAU MAKAN SAMBIL BICARA" ucap Kageyama tak mau kalah.

"KAU NANTI TERSEDAK LAGI BOGE" [Name] memukul pundak Kageyama.

"Stttt...." ucap Kageyama mengacungkan jari telunjuknya dan menempelkan ke mulut [Name] pertanda menyuruh [Name] diam.

"Kenapa dia?" Batin [Name] melihat kelakuan Kageyama.

Kageyama beranjak mendekati laci mejanya dan mengambil sebuah kotak berpita dan kembali duduk di tempatnya semula.

"Anu... Eto"

[Name] menunggu.

"Arggg nih buka" Kageyama menyodorkan kotak berpita tadi.

[Name] membuka kotaknya. "Untuk ku?"

"Bukan... Buat anaknya Pak RT" canda Kageyama.

"Hiks hiks hiks"

"Ya ya... Kok nangis?" Kageyama panik melihat reaksi [Name]

"Huuwaaaa... Ma-makasih hiks kalung hiks nya"

Kageyama segera memeluk [Name] dan mengambil kalung yang dipegang [Name]

Mengibaskan rambut yang mengganggu dan memakaikan kalung di leher [Name] perlahan.

Wajah mereka sama-sama berseri. Melonggarkan pelukan dan Kageyama memandang [Name].

"Cantik" ucap Kageyama terpesona melihat [Name]

"Ahh kenapa kau mendadak bilang begitu" [Name] menutup wajahnya karena malu.

"Kenyataannya kau memang cantik [Name]" Kageyama menggenggam tangan [Name]

"Tobio... Daisuki"

"Aku lebih mencintai mu [Name]"

★★★★★

(180322)

My Boge is Kageyama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang