Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, shani akan bertemu dengan adiknya. Dan setelah tau kalau adiknya berada dirumah,ia merasa bingung, kenapa tidak tinggal dirumah ashel? Ah mungkin karna mereka tidak saling mencintai. Pikirnya
Mobil shani sampai didepan gerbang rumahnya, pak satpam segera membukakannya
"Eh non shani,apa kabar?" Tanya pak satpam
"Baik" jawab shani disertai senyuman
Singkat cerita, kini shani sudah berada didepan pintu rumah. Ia hela nafas perlahan, lalu menekan bel rumah
Ceklek
"Shani" ucap shanju dan langsung memeluk putri sulungnya
Jelas shani membalas pelukan wanita yang sudah melahirkannya itu,malah lebih erat
"Mamah kangen kamu"
"Aku juga kangen mamah" balas shani
Kini keduanya terlarut dalam pelukan kerinduan. Perlahan shani melepasnya
"Maafin shani mah" ucap shani merasa sangat bersalah
Shanju menggeleng cepat "tidak apa sayang"
"Mamah tidak marah?"
Shanju kembali menggeleng
"Mamah tidak bisa marah sama darah daging mamah sendiri" jawab shanju
Shani kembali memeluk mamahnya
"Siapa mah?" Suara bobby memecahkan suasana
"Ini pah, shani" jawab shanju
Setelah tau siapa yang pulang,bobby sama sekali tak melihat wajah putri sulungnya
"Inget rumah kamu" sindir bobby
"Pah aku-"
"Gak kasihan kamu dengan adikmu?" Tanya bobby yang masih enggan melihat shani
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa papah tidak kasihan dengan adel yang papah nikahkan dengan se enaknya cuma demi uang uang dan uang?!!" Teriak shani
Plakk
Shani memegang pipinya yang terasa panas. Shanju yang melihatnya pun hanya bisa menutup mulutnya serta menangis
"Aku kesini cuma ingin bertemu dengan adikku" ucap shani lalu meninggalkan bobby yang masih keadaan marah
"Papah belum selesai bicara ya shan!" Teriak bobby
Shani mengabaikannya,karna memang niatan shani hanya ingin bertemu dengan adiknya, adel.
Ceklek
Shani membuka pintu kamar adel dengan perlahan,ia tau bahwa adiknya tidak pernah mengunci pintu kamar
"Adel" panggil shani yang melihat sang adik sedang duduk dibalkon
"Akhirnya kakak pulang juga" ucap adel yang masih memblakangi kakaknya
Mata shani sudah memerah,ingin sekali ia memeluk adiknya itu dengan erat. Tetapi ia sadar bahwa adel tidak butuh pelukan darinya
"Adel kakak-"
"Aku sama sekali tidak marah dengan kakak,kecewa apalagi. Sama sekali tidak" ucap adel yang kini sudah menatap shani disertai senyuman
Segera shani berjalan cepat keadiknya,lalu memeluknya erat. Shani menangis karna ia merasa bersalah
"Sudah kak,semuanya juga sudah terjadi. Jadi tidak ada yang perlu disesalkan" adel mencoba menangkan kakaknya