"Bagaimana zee?"
Zee menatap lemah fiony
"Sudah kuduga" kata fiony disertai senyum tipisnya
"Maafkan aku" sesal zee
"Kalau begitu aku permisi"
Fiony keluar dari ruangan zee
"Fiony"
"Aku akan berusaha" sambung zee
Fiony hanya bisa menanggapi dengan senyum kecilnya "terima kasih"
"Sebelum aku pergi, ada yang ingin aku bicarakan" ucap fiony
Zee mengernyitkan keningnya
"Fiony" panggil adel namun tak ada jawaban
"Apa dia sudah berangkat kekantor?" Gumamnya lalu berjalan menggunakan tongkatnya untuk memastikan keberadaan fiony
"Fiony"
"Ada apa dek?"
"Kak shani? Kakak gak kekantor?"
"Dan mana fiony?" Tanya adel
"Kakak lagi malas kekantor, fiony sudah berangkat pagi tadi"
"Memangnya ini sudah jam berapa kak?"
Shani melihat jam ditangannya "jam 8.30"
Adel menganggukan kepalanya
"Fiony kok gak pamit ke aku kak?"
"Mungkin dia tidak sempat atau lupa"
"Hmm"
"Lebih baik ikut kakak yuk?"
"Kemana?"
"Jalan-jalan"
"Wah mau kak, tapi jalan-jalan kemana?"
"Kamu maunya?"
"Eum.... kemana aja deh" jawab adel
"Baiklah, tetapi kita nunggu seseorang dulu"
"Siapa?"
Tidak lama terdengar suara mesin mobil dari halaman rumah shani
"Itu pasti mereka" gumam shani lalu berjalan keluar meninggalkan adel
"Mereka? Siapa?" Adel yang mendengar ucapan kakaknya, kembali merasa bingung
"Aunty shani..."
"Hei keponakan aunty yang cantik" segera shani menggendong freya
"Aunty juga cantik"
Keduanya tertawa
"Kak" panggil ashel
"Hai, maaf ya kakak mendadak. Jadinya freya izin sekolah deh"
"Gpp kak"
"Yaudah yuk masuk" ajak shani kepada keduanya
"Aunty adellll...." teriak freya. Segera shani menurunkannya
Freya berlari dan memeluk adel yang sedang duduk
"Freya?"
"Iya aunty ini aku freya"
"Freya kangen aunty adel" sambungnya
Adel tersenyum "aunty juga kangen sama freya"
"Freya apa kabar?"
"Kabar baik,aunty"
"Syukurlah, kamu kesini sama siapa?"
"Mamih"