Oniel berniat mampir kerumah ashel. Jelas ashel mengizinkan karna memang kedua orang tuanya sedang tidak ada dirumah
"Kamu mau minum apa?"
"Apa aja"
Ashel berjalan menuju dapur sekedar membuat minuman serta cemilan untuk kekasihnya
Grep
"Sayang aku lagi buat minuman loh, nanti tumpah" kata ashel karna tiba-tiba oniel memeluknya dari belakang
Oniel mengabaikannya, malahan dirinya semakin erat memeluk ashel dan menenggelamkan wajahnya keleher ashel
"Hmm" ashel sedikit mendesah
"Sayang ih geli"
..
Adel dan marsha sudah berada disebuah kafe
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya adel kepada marsha
Dibawah meja, marsha memainkan kedua jarinya, dirinya merasa gugup apabila berhadapan langsung dengan adel
"Marsha"
"Iya"
"Kok malah diam"
Marsha hanya tersenyum kecil, dirinya merasa sangat gugup
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya adel
Marsha menggeleng
"Kamu sakit?" Tanya adel lagi yang kini menyentuh kening marsha, hanya untuk memastikan
Deg
Detak jantung marsha tidak karuan
"Aku gak apa-apa kok"
"Tapi muka kamu pucat"
"Kalau gitu kita pulang sekarang ya?" Pinta adel
"Eh jangan, aku beneran gak apa-apa kok"
Adel hanya mengangguk, ya meski dirinya agak sedikit bingung dengan tingkah gadis didepannya itu
"Adel"
"Iya?"
"A-aku-"
Drt drt drt
"Bentar ya" ucap adel lalu mengangkat teleponnya
"Hallo"
"Aku lagi diluar sama teman, kenapa?"
"Harus sekarang?"
"Dimana?"
"Oke, aku segera kesana" ucap adel mengakhiri panggilan telpon dengan seseorang
"Kenapa?" Tanya marsha yang melihat adel sepertinya ingin buru-buru
"Marsha, aku minta maaf. Aku harus pulang sekarang, karna ada berkas kakakku yang tertinggal dirumah. Dan itu penting" ucap adel merasa tidak enak
"Kenapa bukan kakakmu saja yang mengambilnya?"
Adel mengendikkan bahunya
"Apa aku boleh ikut?"
"Eh" kaget adel
"Kenapa? Gak boleh ya?"
"Kak gre menyuruhku mengambil berkas dirumahnya, mana mungkin aku mengajak marsha kerumah itu?"
"Tapi aku juga merasa sangat bersalah kepadanya" batin adel bingung
"Gimana?"
"Kalau gak diijinkan juga gpp kok"
"Ayok deh" ajak adel dan langsung menggenggam tangan marsha, karna memang ia harus segera mengantar berkas tersebut
Marsha sedikit terkejut karna dirinya tak percaya jika adel akan memperlakukannya seperti itu