Malam ini gracia hanya berdua dengan putranya,yaitu chiko. Oniel? Laki-laki itu sudah diusir dan tidak diizinkan kembali kerumah oleh gracia
"Mimih" ngigau chiko
Gracia sontak terbangun
"Mimih, jangan tinggalin chiko"
"Chiko,,chiko bangun sayang" panggil gracia mencoba menyadarkan chiko
Tidak lama, chiko tersadar dari ngigaunya
"Chiko kenapa?" Tanya gracia menatap putranya sendu
"Chiko mimpi kalo mimih pergi jauh tinggalin aku dan mamih" jawab chiko
Gracia diam, mungkin mimpinya chiko benar adanya. Ia hanya bisa mengelus wajah chiko dengan penuh kasih sayang
"Mih"
"Iya sayang"
"Chiko kangen mimih shani" ucap chiko sedih
"Kapan mimih pulang? Chiko kangen tidur sama mimih dan juga mamih"
"Mimih sedang sibuk. Jadi, pulangnya agak lama" jawab gracia bohong
Memang, dirinya selalu berkata kepada chiko jika shani tidak pulang karna shani bekerja diluar kota. Padahal nyatanya, mereka sudah berpisah
Gracia hanya bisa menahan sesak didadanya
"Sekarang chiko tidur lagi ya?" Pinta gracia
"Chiko kangen mimih"
"Iya sayang, besok kita ketemu mimih"
"Bener mih?" Tanya chiko antusias
Gracia mengangguk, meski sebenarnya ia berbohong
Drt drt drt
Gracia meraih ponselnya. Kak Gaby calling
"Kak gaby?" Gumamnya sambil terus melihat layar ponsel
Segera gracia menerima panggilan tersebut
"Ha-hallo kak" sapa gracia merasa canggung
"Hallo gre"
"Iya kak, kenapa?"
"Besok kami mau liburan. Apa boleh kalo aku mengajak chiko?" Tanya gaby dari sebrang telepon
Awalnya gracia ingin menolak namun ia teringat dengan ucapan chiko barusan yang rindu dengan shani
"Gracia"
"Ah iya kak. Boleh kok"
"Kalo gitu besok pagi kami menjemputnya"
"Iya kak"
"Makasih ya gre" ucap gaby lembut
"Sama-sama kak"
Saat sambungan telepon hampir terputus, chiko merengek
"Mimih shani, chiko kangen mimih"
"Chiko, ini bukan mimih sayang"
"Maaf ya kak gab" kata gracia merasa tidak enak kepada gaby karna suara chiko tiba-tiba
"Gpp gracia. Apa chiko mau bicara dengan shani?" Tawar gaby
"Ehh.. a-apa boleh?"
"Ya boleh dong. Bagaimanapun juga, chiko itu anak kamu dan shani"
Gracia merasa sangat tidak enak hati kepada gaby. Tapi apa boleh buat, demi putranya yang merindukan shani
Akhirnya rasa rindu chiko terobati. Dirinya sangat senang karna bisa mendengar suara mimihnya. Meski tidak secara langsung, setidaknya rasa rindunya kini tidak terlalu menggebu, apalagi esok keduanya akan bertemu. Hari yang indah untuk chiko