37

10.8K 951 100
                                    

Malam ini gracia hanya berdua dengan putranya,yaitu chiko. Oniel? Laki-laki itu sudah diusir dan tidak diizinkan kembali kerumah oleh gracia

"Mimih" ngigau chiko

Gracia sontak terbangun

"Mimih, jangan tinggalin chiko"

"Chiko,,chiko bangun sayang" panggil gracia mencoba menyadarkan chiko

Tidak lama, chiko tersadar dari ngigaunya

"Chiko kenapa?" Tanya gracia menatap putranya sendu

"Chiko mimpi kalo mimih pergi jauh tinggalin aku dan mamih" jawab chiko

Gracia diam, mungkin mimpinya chiko benar adanya. Ia hanya bisa mengelus wajah chiko dengan penuh kasih sayang

"Mih"

"Iya sayang"

"Chiko kangen mimih shani" ucap chiko sedih

"Kapan mimih pulang? Chiko kangen tidur sama mimih dan juga mamih"

"Mimih sedang sibuk. Jadi, pulangnya agak lama" jawab gracia bohong

Memang, dirinya selalu berkata kepada chiko jika shani tidak pulang karna shani bekerja diluar kota. Padahal nyatanya, mereka sudah berpisah

Gracia hanya bisa menahan sesak didadanya

"Sekarang chiko tidur lagi ya?" Pinta gracia

"Chiko kangen mimih"

"Iya sayang, besok kita ketemu mimih"

"Bener mih?" Tanya chiko antusias

Gracia mengangguk, meski sebenarnya ia berbohong

Drt drt drt

Gracia meraih ponselnya. Kak Gaby calling

"Kak gaby?" Gumamnya sambil terus melihat layar ponsel

Segera gracia menerima panggilan tersebut

"Ha-hallo kak" sapa gracia merasa canggung

"Hallo gre"

"Iya kak, kenapa?"

"Besok kami mau liburan. Apa boleh kalo aku mengajak chiko?" Tanya gaby dari sebrang telepon

Awalnya gracia ingin menolak namun ia teringat dengan ucapan chiko barusan yang rindu dengan shani

"Gracia"

"Ah iya kak. Boleh kok"

"Kalo gitu besok pagi kami menjemputnya"

"Iya kak"

"Makasih ya gre" ucap gaby lembut

"Sama-sama kak"

Saat sambungan telepon hampir terputus, chiko merengek

"Mimih shani, chiko kangen mimih"

"Chiko, ini bukan mimih sayang"

"Maaf ya kak gab" kata gracia merasa tidak enak kepada gaby karna suara chiko tiba-tiba

"Gpp gracia. Apa chiko mau bicara dengan shani?" Tawar gaby

"Ehh.. a-apa boleh?"

"Ya boleh dong. Bagaimanapun juga, chiko itu anak kamu dan shani"

Gracia merasa sangat tidak enak hati kepada gaby. Tapi apa boleh buat, demi putranya yang merindukan shani

Akhirnya rasa rindu chiko terobati. Dirinya sangat senang karna bisa mendengar suara mimihnya. Meski tidak secara langsung, setidaknya rasa rindunya kini tidak terlalu menggebu, apalagi esok keduanya akan bertemu. Hari yang indah untuk chiko

PERJODOHAN(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang