Adel diam mematung. Seketika kedua lututnya tidak bisa lagi menopang tubuhnya, kini ia duduk bersimpuh dengan air mata sudah membasahi kedua pipi mulusnya
"Gak mungkin" gumamnya sambil menggeleng tak percaya
"Gak mungkin!!" Teriaknya
"Adel" shani memeluk adiknya erat
"Kak, pak dokter bohong kan? Hiks hiks" adel terisak
Shani hanya bisa memeluk adiknya, ia juga ikut menangis
FlashbackOn_
"Selamat siang"
"Siang dok" balas greshan
"Kok ada dokter,ngapain?" Tanya adel yang memang ia sudah pulang dari rumah orang tuanya sejak tadi
"Kan ashel sedang sakit" jawab shani dan adel hanya ber'oh ria
"Mari dok" kata gracia mempersilahkan dokter menuju kamar ashdel
Gracia, shani dan adel menunggu diluar kamar
"Hallo ashel" sapa dokter sangat ramah
Ashel yang memang sangat lemas, ia membalas sapaan dokter hanya dengan senyuman. Kini dokter segera memeriksa kondisi ashel
Tidak butuh waktu lama dokter pun keluar dari kamar. Terdapat senyuman dari bibir si dokter, jelas itu membuat gracia,shani dan adel bingung
"Adik saya sakit apa dok?"
"Adik kamu tidak sakit"
Ketiganya kembali dibuat bingung dengan jawaban pak dokter
"Lalu?" Tanya shani
"Ashel seperti itu karna saat ini dia sedang mengandung. Dan usia kandungannya sudah dua minggu"
Deg,,duar....
"Ma-maksud dokter ashel ha-hamil?" Tanya adel masih tak percaya
Dokter mengangguk. Karna memang dokter pribadi, jadi ia tau bahwa adel lah istrinya
"Sepertinya kalian belum ada konsultasi kesaya. Atau memang kalian punya resepnya?" Ledek pak dokter
"Yang pasti selamat ya untuk kamu dan juga ashel" ucap si dokter sambil menepuk pundak adel
"Kalau gitu saya permisi"
FlashbackOff_
Mendengar bahwa adiknya hamil. Membuat gracia merasa sangat syok. Dan juga matanya kini tertuju kepada adel yang menangis didekapan shani
"Sesayang inikah kamu sama ashel?"
"Secinta inikah kamu sama ashel?"
"Kamu tidak pantas untuk wanita yang sudah memberi kehormatannya kepada orang lain"
"Kamu tidak pantas menangisinya, reva fidela" batin gracia dengan perasaan sudah berkecamuk disertai tangan mengepal
Melihat adel terus sesegukan, gracia sangat tidak tega. Ia mensejajarkan tubuhnya dengan adel dan juga shani
"Lupakan ashel" ucap gracia
Adel menatap gracia dengan wajah basahnya
"Lupakan wanita jalang itu"
"Gre, ashel itu adikmu" ucap shani tak terima jika gracia menyebut ashel wanita jalang
"Carilah yang lebih baik darinya" gracia tak menggubris ucapan shani