Tama: Lethargic, cuma bisa tidur tengkurep, menatap Gilang dengan sinis.
Gilang: Duduk di samping Tama dengan wajah antara bersalah dan... puas.
Bersalah karena udah bikin Tama ga bisa bangun. Puas karena... you know.
Tama: "Seneng?"
Gilang: (Buru-buru menggeleng)
Tama: "Jangan bohong. Itu nyengar-nyengir karena apa? Menang togel?"
Gilang: (Langsung masang wajah nelangsa) "Sori. Lain kali gue bakal lebih pelan-pelan."
Tama: "Bukan masalah pelan-pelannya! Empat kali, Lang! Four fucking times! Pinggang gue mau copot!"
Gilang: "Bukan masalah pelan-pelannya... Berarti boleh... agak ngegas?"
Tama mencubit pinggang Gilang. Sejak kapan ini cowok jadi shameless?
This guy is spoiled rotten, batin Tama.
Tama: "Sekali sebulan."
Gilang: "Apaan?"
Tama: "Sex."
Tama: "Jatah lu cuma sekali sebulan."
Gilang: (Memelas) "Taaamm..."
Tama: "You almost broke me."
Gilang: "Tamaaaa... I'm sorry, okay?"
Tama: "Gue maafin lu, tapi tetep, sekali sebulan."
Gilang: (Mencium pipi Tama lembut) "Oke. Apapun yang bikin Tama seneng."
***
Rencana: Sekali sebulan.
Kenyataan: Well... Let's just say... poor Tama and his back.
***
Author's Note:
Tama sih bangunin macan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Us Tell You a Story
Teen FictionDISCLAIMER: INI CERITA COWO SUKA COWO JADI YANG MERASA TERGANGGU, JUST LEAVE. GA PERLU PREACHING DI SINI. THANK YOU. I LOVE YOU. *** Mereka bilang Gilang dan Tama pacaran. Mereka bilang Gilang dan Tama pasangan. Tapi apa iya? Yuk baca keseharian ran...