The Morning After

943 125 9
                                    

Tama: Lethargic, cuma bisa tidur tengkurep, menatap Gilang dengan sinis.

Gilang: Duduk di samping Tama dengan wajah antara bersalah dan... puas.

Bersalah karena udah bikin Tama ga bisa bangun. Puas karena... you know.

Tama: "Seneng?"

Gilang: (Buru-buru menggeleng)

Tama: "Jangan bohong. Itu nyengar-nyengir karena apa? Menang togel?"

Gilang: (Langsung masang wajah nelangsa) "Sori. Lain kali gue bakal lebih pelan-pelan."

Tama: "Bukan masalah pelan-pelannya! Empat kali, Lang! Four fucking times! Pinggang gue mau copot!"

Gilang: "Bukan masalah pelan-pelannya... Berarti boleh... agak ngegas?"

Tama mencubit pinggang Gilang. Sejak kapan ini cowok jadi shameless?

This guy is spoiled rotten, batin Tama.

Tama: "Sekali sebulan."

Gilang: "Apaan?"

Tama: "Sex."

Tama: "Jatah lu cuma sekali sebulan."

Gilang: (Memelas) "Taaamm..."

Tama: "You almost broke me."

Gilang: "Tamaaaa... I'm sorry, okay?"

Tama: "Gue maafin lu, tapi tetep, sekali sebulan."

Gilang: (Mencium pipi Tama lembut) "Oke. Apapun yang bikin Tama seneng."

***

Rencana: Sekali sebulan.

Kenyataan: Well... Let's just say... poor Tama and his back.

***

Author's Note:

Tama sih bangunin macan tidur.

Let Us Tell You a StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang