Author's Note:
Let's keep it semi NSFW, guuuyss!!!
Sori kalau smut scene-nya fade to black. Setelah coba nulis, gw beneran ga bisa ngebayangin scene mereka terlalu eksplisit. So, just leave it to your imagination.
They're just too adorkable.
***
Gilang mencium bibir Tama dengan hati-hati, seolah takut melukai Tama. Di saat yang bersamaan, Tama, the little devil, menggigit bibir bawah Gilang.
Gilang mendesis.
"Shit, Tam, gue bisa gila," ujar Gilang dengan suara parau.
"Let's be crazy together, shall we?" balas Tama, dengan suara yang sama-sama mengandung hasrat.
Gilang menyeringai. Sebuah ekspresi yang belum pernah Tama lihat sebelumnya. Jantung Tama berdetak kencang. Why is his boyfriend so fucking manly right now?
"Baby, your wish is my command," sahut Gilang.
Kalau saja Gilang sedang tidak memeluk pinggang Tama, Tama bisa meleleh di tempat mendengar Gilang memanggilnya "Baby".
Gilang menggendong Tama, membawanya keluar kamar. Perlahan, ia membaringkan tubuh Tama di kasur. Bathrobe Tama tersibak. Mata Gilang menelusuri pemandangan yang ada di depannya.
"Kamu cantik banget, Tam," puji Gilang.
"Aku cowok, mana mungkin aku cantik," Tama mengelak, pipinya yang sudah merona, semakin merah padam.
"You're the prettiest man I've ever met," Gilang menyusuri leher Tama dengan ujung jarinya, merasakan jakun Tama yang bergerak naik turun, menyentuh putingnya yang mengeras, ke perutnya yang lembut, lalu ke arah...
"Fuck, Tam, you're hard," komentar Gilang.
"Again, ngomong ama kaca," Tama menggerakkan kakinya, menyentuh area sensitif Gilang dengan tulang keringnya. "You're hard as fuck, too, baby."
Gilang mendesis. This little demon... we'll get what he deserves in a moment.
Gilang memagut bibir Tama, di saat yang bersamaan, Tama membuka mulut, memberi akses bagi Gilang untuk melakukan apapun. Gilang mendengar Tama mendesah, memacu endorfin ke saraf otak Gilang.
"Lang, aku udah prepare. You may just put it in," bisik Tama di telinga Gilang.
"Oh, Tam, you're gonna be the death of me," desis Gilang.
***
Author's Note:
Aku bakal balik lagi ke chapter ini, mungkin akan ada editan (not gonna lie, I wanna write more of this smut scene). The hardest part of this novel is writing smut scene soalnya mereka terlalu adorable. I'm sorryyyyy 🥲
Gw janji bakal nambahin lagi chapter ini tapi untuk sementara, let's leave it at this, okay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Us Tell You a Story
Teen FictionDISCLAIMER: INI CERITA COWO SUKA COWO JADI YANG MERASA TERGANGGU, JUST LEAVE. GA PERLU PREACHING DI SINI. THANK YOU. I LOVE YOU. *** Mereka bilang Gilang dan Tama pacaran. Mereka bilang Gilang dan Tama pasangan. Tapi apa iya? Yuk baca keseharian ran...