Let Us Tell You a Story

Tama dan Indomie

Keanehan selanjutnya, Tama tidak pernah makan Indomie?

Sebagai warga negara Indonesia, Indomie adalah salah satu aset bangsa yang harus dilindungi dan dilestarikan. Semua orang PASTI pernah makan Indomie. Tapi tidak dengan Tama.

Siang itu, Tama mengeluh kelaparan dan lupa bawa dompet. Tidak tahan mendengar kata lapar keluar dari mulut Tama setiap lima menit sekali, akhirnya Gilang menawarkan untuk makan di kosannya.

"Tapi gue cuma punya Indomie, ya?" ujar Gilang, setengah kesal, setengah geli melihat wajah kelaparan Tama.

Mendadak raut muka Tama berubah. "Indomie?" sahutnya gelisah.

"Iya, kayaknya gue cuma punya rasa kari ayam. Kalau lo mau yang goreng, kita harus mampir dulu di warung."

Tama berhenti melangkah. Ia memegang belakang kemeja Gilang.

"Lo kenapa sih?" tanya Gilang heran melihat kelakuan Tama yang seperti ketakuan.

"Lang, lo makan Indomie?" bisik Tama.

"Iya."

"Sejak kapan?" tanya Tama pelan.

Gilang mengernyitkan kening, bingung. "Sejak... SD? Nggak tau juga, udah lupa."

Mata Tama membelalak. "Lang, Indomie kan ada narkobanya."

Kalau ini sinetron, tulisan BERSAMBUNG akan muncul di layar dan kamera akan meng-close up ekspresi Gilang dan Tama bergantian.

Gilang: Bengong saking nggak tau mau ngomong apa.

Tama: Muka panik takut terciduk.

Gilang bengong selama beberapa menit sebelum akhirnya ia buka suara.

"Siapa yang ngasih tau lo kalau di Indomie ada narkoba?" tanya Gilang dengan suara rendah.

Genggaman tangan Tama di kemeja Gilang makin erat. "Nyokap," bisiknya.

Gilang menarik nafas panjang. Ia menggamit tangan Tama dan menyeret cowok itu ke arah kosannya.

"Lo. Harus. Cobain. Indomie. Sekarang. Juga!" geram Gilang.

"Tapi, Lang, kalau kita ditangkap polisi gimana?"

"Ya kita ditangkap bareng, diinterogasi bareng, terus dipenjara bareng."

"Bareng-bareng terus, Lang?"

"Apa aja asal lo makan Indomie."

"Oh-oke."

Tama adalah bukti bahwa tak ada manusia yang sempurna.

This handsome but clueless guy is really weird for his own good.