COMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA]
Kata orang cinta itu tidak mengenal harta, jabatan dan juga status sosial, karena itu aku berani untuk mencintai pria yang sudah sangat lama ku kagumi.
Pria yang memiliki para...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Tak !
Aku memarkirkan sepeda motor butut milik ayahku didepan toko setelah mengantar pesanan. Motor berwarna hitam, sudah tua dengan banyak goresan dikanan kirinya.
"Aku pulang !" Ucapku saat membuka pintu belakang
"El, sudah selesai?"
Aku mengangguk sembari meneguk segelas air dengan cepat karena tenggorokan ku terasa sangat kering "sudah ayah.. ini pesanan untuk meja berapa?" Tanyaku sambil membawa nampan yang berisi ayam goreng itu.
"Tolong meja nomor dua ya" ucap ayahku yang masih sibuk menggoreng ayam
Aku berjalan keluar dan segera menuju ke meja nomor dua tapi tiba-tiba langkah kakiku terhenti saat melihat seorang laki-laki yang menyewa isi kepalaku dengan gratis selama beberapa tahun terakhir.
Oh, rambutnya berwarna ungu sekarang. Tampan sekali !
Kita panggil saja dia Jin agar terasa sedikit lebih akrab.
Langkah kakiku terhenti saat melihat Jin sedang tertawa bersama temannya di meja nomor, dua.
Aku menelan salivaku dan menunduk melihat penampilan ku yang sedang mengenakan celana jeans belel juga kaus berwarna putih oversize yang sedikit ada noda minyak didepannya, menutupi tubuh gempal ku.
Kenapa dia tidak datang disaat aku masih layak untuk dilihat ? Kenapa harus malam hari saat aku sudah seperti seekor itik buruk rupa dengan keringat yang membasahi pelipis ku ini.
"Moonella..?" Ibu yang sedang merapikan meja menegurku
"Huh? Ah.. iya ibu maafkan aku"
Dengan langkah hati-hati aku berjalan mendekati meja itu dan meletakkan pesanannya satu persatu ke atas meja tanpa berani menatapnya.
"Selamat menikmati.." ucapku pelan
"Terima kasih Moon" balasnya dengan senyuman khas.
Dia tadi memanggilku apa ?
Moon ?
Dia tau namaku ?
"Kau tau namaku?" Tanyaku tak bisa menahan diri
"Tentu saja, ibumu baru saja memanggilmu Moonella.. nama mu indah" lanjutnya masih dengan senyum yang sama dan mengedipkan sebelah matanya padaku.
