15 : Second Choice

1.3K 184 65
                                    

" My mistake was making you a priority, When I was your second choice"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" My mistake was making you a priority, When I was your second choice"

**

"Dia adalah seorang pelanggan di kedai ayam goreng kami"

Jin terus menatap ku dengan sorot mata bersalah namun mulutnya seolah terkunci tidak mampu berucap satu patah kata pun.

Tanganku bergetar saat menyerahkan plastik berisi ayam goreng itu pada Jin namun tetap dengan senyuman ramah dan profesional. "Selamat menikmati.."

Setelah itu aku segera berbalik dan berjalan cepat masuk ke dalam lift. Sekuat tenaga menahan air mata ku yang hendak tumpah, angka di lift terasa berganti dengan sangat lambat membuatku air mataku sudah mengalir di pipi dengan perlahan namun segera ku hapus air mata itu dan kembali memasang senyuman di wajah ku.

"Jangan menangis, jangan menangis, jangan menangis" aku terus mengucapkan kata-kata itu agar tidak kembali menangis.

Ting !

Pintu lift terbuka, aku melangkah dengan air mata yang terus mengalir walaupun selalu ku hapus dengan ujung sweater dan aku mengendarai motor ku untuk segera pergi menjauh dari sini.

Aku benar-benar tidak bisa berhenti menangis sampai aku harus membelokkan motor ku di sebuah taman yang sangat sepi dan duduk menyudut didalam sebuah terowongan kecil tempat anak-anak bermain, bersembunyi disana mengeluarkan semua sakit hatiku ini.

"Kenapa kau jahat sekali."

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan dan bahu yang bergetar. Ternyata maksud dari kesibukan nya adalah kesibukan yang lain, kenapa aku tidak mengerti jika dia menginginkan ku untuk menjauh atau mungkin untuk berhenti.

Tangisan ku terdengar pilu, menangis sendirian memeluk diriku sendiri di gelap nya malam dalam sebuah terowongan agar tidak ada yang melihatku hancur. Biarlah sakit ini ku telan sendiri, cukup aku saja yang tau rasa sakit hati ini.

Saat kurasa tangis ku sudah mulai mereda aku keluar dari tempat persembunyian ku dan mengatur nafas.

"Aku baik-baik saja..."

Ku nyalakan motorku, sepanjang jalan pulang ke kedai aku terus mengembangkan senyum agar tidak terlihat seperti gadis yang sedang patah hati.

Sesampainya didepan kedai ku lihat mobil Jun sudah terparkir disana. Aku kembali mengatur nafasku dan tersenyum lalu melangkahkan kakiku perlahan masuk kedalam kedai.

"Muneeeellll !!!! Kenapa kau lama sekali" Jun berjalan mendekatiku dan membantu melepaskan helm yang masih terpasang di atas kepala ku.

"Kau sudah lama?"

"Aku sudah memesan ayam kedua ku" sebalnya.

Aku tertawa dan mengambil tray untuk merapikan meja kotor namun tiba-tiba Jun menarik tubuhku hingga wajah kami sekarang berharapan.

I Want You | Jin KSJ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang