**
"Pasien bernama Park Gim dinyatakan meninggal dunia"
Aku menggelengkan kepala ku, berharap jika yang barusan ku dengar hanya mimpi.
"Dokter.. aku harus melihat ayah ku dulu untuk memastikan nya.. apakah boleh ?" tanyaku dengan suara yang sudah nyaris menangis.
"Silahkan.."
Kami pun berjalan masuk mendekati ranjang dimana seseorang disana tengah berbaring dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya.
Ibuku sudah berteriak histeris dan jatuh pingsan didalam pelukan Byul, sementara aku terus melangkah dengan kaki yang ku paksakan untuk kuat.
"Tidak.. ini bukan ayah"
Aku terus mengucapkan itu didalam hatiku sampai akhirnya dengan tangan bergetar aku membuka kain penutup itu dan tampaklah wajah ayah ku yang terlihat tanpa luka apapun disana namun dengan bibir yang sudah mulai membiru.
"Aya-ayah.." suaraku tercekat, air mata menggenang di kedua netra ini namun ku tahan setengah mati.
"Ayah.." panggilku lagi namun tidak ada respon.
"Tidak ayah, kau kuat.. ayo bangun, lihat aku disini menjemput mu.. kita pulang ayah" air mata menetes deras di pipi ku.
Tangan ku mengelus pipi nya yang sudah mulai terasa dingin itu. "Ayah.. tidak ayah.. tidak boleh.. ayah ini tidak boleh aaaahh tidak ayahhh" suaraku mulai tidak terkendali dan ku ciumi seluruh wajahnya.
"Ayah ku mohon.. tidak boleh begini ayah ku mohon bangun lah" tangisku pecah dan aku memeluk ayah dengan erat.
Tubuhnya dingin dan kaku tidak bergerak.
"Tidaaaakkk !!!!! Tidak mungkin ! Dokter ku mohon katakan padaku jika semua itu tidak benar ! Tidak boleh !!! Ayah ku tidak boleh meninggalkan ku !!!"
Aku berteriak pilu hingga Jun memeluk ku dengan erat dan menenangkan ku.
"El.. El.."
"Ayaaaaaaaahhhhh !!!!!"
Aku menangis tergugu, jantung ku seakan ikut berhenti berdetak saat menyaksikan cinta pertama ku, pusat kehidupan ku telah pergi meninggalkan kami semua.
Seketika duniaku hancur, gelap tak berwarna. Tidak akan ada lagi pria tampan dengan senyuman ramah itu , tidak akan ada lagi pria gagah yang selalu menjaga ibu dan kedua putri kesayangannya ini.
Laki-laki hebat itu kini telah pergi.
Aku berteriak histeris, tidak bisa mengendalikan diriku lagi. Dada ini terasa sangat sesak hingga tangan ku tanpa sadar memukul-mukul nya dengan sangat kuat.
Jun menangkup wajah ku dan menatapku dalam. "El.. ku mohon tenangkan dirimu"
Aku hancur di hadapan nya, berteriak dengan tangis yang semakin menggila.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You | Jin KSJ ✓
FanficCOMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Kata orang cinta itu tidak mengenal harta, jabatan dan juga status sosial, karena itu aku berani untuk mencintai pria yang sudah sangat lama ku kagumi. Pria yang memiliki para...