COMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA]
Kata orang cinta itu tidak mengenal harta, jabatan dan juga status sosial, karena itu aku berani untuk mencintai pria yang sudah sangat lama ku kagumi.
Pria yang memiliki para...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9
**
"Moonella.."
"Jika aku memutuskan Eun Ju apa kau mau kembali bersama ku ?"
Mataku membulat sempurna, benar-benar tidak menyangka jika dia akan mengatakan hal seperti itu padaku.
"Kau benar-benar menganggap ku mudah Kim Seokjin.. jika kau berpikir dengan memutuskan kekasih mu itu bisa membuat kita bersama lagi, kau salah ! Aku tidak akan pernah mau kembali padamu"
Aku segera menarik tanganku dari genggaman nya dengan kasar.
"Moon dengarkan aku dulu !"
"Apalagi Jin ? Aku sungguh lelah benar-benar lelah dengan mu.."
Jin kembali menggenggam tangan ku dan sebelah tangannya menangkup pipiku. "Moon, apa yang harus ku lakukan agar kau kembali padaku ?"
"Tidak ada.." jawabku seraya mengalihkan pandangan dari matanya.
"Tidak bisakah kau memberiku kesempatan lagi moon?"
Aku menggeleng pelan dan kembali menatapnya. "Jin.. dulu aku adalah orang yang ceria tapi sekarang aku jarang tertawa, dulu aku adalah orang yang hangat namun sekarang aku merasa lebih banyak diam, dulu aku benci jika sendirian dan sekarang aku lebih sering menyendiri.. sejak malam itu aku tidak mengenali diriku lagi.."
Dia terdiam, hanya menatap ku seraya melipat bibirnya kedalam.
"Kau tau apa artinya ? Secara tidak sadar kau telah menorehkan trauma padaku.. bukankah sejak malam itu aku sudah mengatakan jika kita tidak perlu bertemu lagi ?"
"Aku tidak bisa.." lirihnya.
"Kau cukup bahagia kembali menjalani hidup dan kisah cintamu dengan nya seperti sebelum bersama ku jin, kau tidak perlu merasakan jadi aku.. dan aku, aku hanya meminta mu untuk berhenti menemui ku agar aku bisa dengan mudah melupakanmu"
Aku terisak pelan, benteng kuat yang ku bangun sejak beberapa bulan terakhir hancur dan aku kembali menangis di hadapannya.
Dia menggelengkan kepalanya dengan bibirnya yang bergetar pelan. "Tanpa sadar ternyata sebenarnya yang membuatku terus kembali ke kedai bukan karena aku tergila-gila pada ayam goreng buatan tuan Park melainkan aku yang ingin terus melihat mu.. senyuman malu-malu itu saat bertemu dengan ku.."
Dia mengucapkan itu sembari menatap tepat di mataku tanpa berkedip sedikitpun, menandakan jika yang dikatakan nya adalah kebenaran.
"Aku merindukan mu Moon.. Selama tour aku tidak berhenti menghubungi nomor ponsel mu yang sudah tidak aktif, setiap hari ku lalui tidak sekalipun ku lewatkan untuk menelepon mu.. walaupun aku tau kau sudah mengganti nomor ponsel mu sekarang.." bisiknya lirih.
