chapter 2~

129 13 0
                                    

Kringggg bel istirahat pun berbunyi dan semua murid berbondong bondong ke kantin.

Mau pesen apa shan? Tanya farhan, samain aja han, makasi udh ditraktir. Kata Shandy, yoii santaii. Kata farhan

Mereka pun sedang menikmati makanan mereka yaitu farhan, Shandy, gilang, ricky, fenly, fajri, zweitson, fiki, kedelapan manusia ini sangat sulit dipisahkan.

Bangsen pucet amat lu. Kata fiki khawatir, gw gapapa kok. Jawab Shandy lemas, gapapa gimana jamal elu kaya vampir tau ga. Kata ricky, apasih orang gw cuma gaenak badan aja. Kata Shandy memijat pangkal hidungnya,

Lu pusing ya bang. Tanya fajri, Shandy menganggukkan kepalanya tanda ia sedang pusing, ke UKS sana bang. Usul zweitson, gausah kali gua selemah itu. Kata Shandy meyakinkan, serah lu dah bang. Kata fiki pasrah

Eh gais kelas yuk udh mau bel. Usul fenly dan diangguki mereka,

Saat sedang berjalan Shandy hampir saja terjatuh, untung ada farhan yg sikap menopang tubuh Shandy,

Lu gapapa shan? Tanya farhan khawatir, gapapa santai aja. Kata Shandy padahal jalannya saja sudah oleng, gapapa gimana bang lu pucet banget terus lu hampir pingsan loh. Kata fiki khawatir, udah sans aja. Kata Shandy,

Tidak lama mereka pun sudah kembali ke kelasnya

Kegiatan belajar mengajar kembali dimulai, saat sedang belajar Shandy tertidur di bangkunya untuk menahan rasa tidak enak badannya,

Ehh shan shan bangunn dari tadi lu diliatin pak budi. Kata farhan menggoyang goyangkan tubuh Shandy, namun tidak ada juga jawaban dari sang pemilik badan.

Pak budi yg dari tadi mengamati Shandy yg tidur di bangkunya pun menghampiri Shandy, shandyyyy. Kata pak budi menggoyang goyangkan tubuh Shandy, tidak lama kemudian Shandy pun terbangun dari tidurnya,

Ehh maaf Pak, saya ketiduran. Kata Shandy dengan suara khas bangun tidurnya, ini sekolah Shandy bukan kamar tidur, kalo kamu lagi sakit sebaiknya kamu pulang. Kata pak budi

Maaf Pak, saya gapapa kok. Kata Shandy meyakinkan, yasudah kalo begitu kamu jangan tidur perhatikan pelajaran, bentar lagi kamu naik ke kelas 3 kamu mau tinggal kelas? Tanya pak budi, tidak pak. Kata Shandy sedikit menunduk

Pak budi tidak tahu saja Shandy belum makan dari kemarin, dia juga sangat lelah membersihkan rumah, memasak, menjaga anak tantenya yg masih berusia 1 tahun, dan Shandy juga punya penyakit leukimia, mungkin saja saat ini penyakitnya kambuh.

Lu kenapa sih ngeyel banget, lu itu lagi ga fit pulang aja kenapa. Kata farhan, udah sans aja han. Kata Shandy kembali memijat pangkal hidungnya karena kepalanya pusing.

Tidak lama kemudian bel pulang pun berbunyi dan semua murid pun pulang.

Pulang sama siapa lu? Tanya farhan, jalan. Kata Shandy lemas, jalan gimana bang? Lu mau maniknat dijalan? Itu muka udh kaya vampir juga, bukannya naik angkot. Dumel fiki,

Gua gada duit bakpao, gua ga dikasi jajan. Kata Shandy, kasian amat lu bang yaudh lu nebeng sama gua aja. Kata fiki menyalakan motornya, thanks. Kata Shandy menaiki motor fiki,




Next or stop

Gimana nih gais buat chapter 2?

Ada yg penasaran ga sama apa yg terjadi setelah Shandy sampai rumah?

Jan lupa vote and komen~

"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang