chapter 12~

54 8 0
                                    

Reno sedang bekerja seperti biasa diruang kerjanya, saat sedang bekerja Reno mendengar ada yg mengetuk pintu kerjanya, lalu Reno pun membukakan pintu,

Ini bos laporan tentang Nindy anak dari ridwan dan lusi. Kata wawan anak buah Reno, bagusss, gimana soal peneroran semalam? Tanya Reno, semua berjalan dengan lancar bos, kita udh lakuin kaya yg bos bilang. Kata wawan menjelaskan, nice sekarang kamu boleh keluar. Ucap reno dan wawan pun keluar,


Saat sedang melihat data tentang Nindy fokus Reno teralihkan saat melihat notif panggilan di ponselnya dan tertera nama agus,

(Hallo, ada apa) kata Reno mengangkat telefon dari anak buahnya

(Bos saya hanya ingin menginfokan bahwa semalam ada yg menyelamatkan Nindy bos, dan sekarang dia sudah berada dirumah sakit walaupun belum sadar)

(Ckk,kenapa bisa)

(Maaf bos)

Reno mematikan panggilan tersebut dengan sepihak sambil berdecak sebal

Setelah dipikir pikir lagi Reno merasa bahwa rencananya cukup lancar karena jika ridwan dan lusi melihat anaknya sedang berada diruang ICU pasti sudah cukup menyakitkan bagi mereka, tapi ini belum selesai.

Reno tersenyum sinis saat sebuah ide muncul dipikirann










☘️

Kini shandy sedang berada dikantin dengan teman temannya seperti biasa, namun saat ini pikiran shandy masih kacau tentang Nindy dan membuatnya tidak fokus

Lu kenapa sih shan, murung terus. Tanya Gilang, gw khawatir sama Nindy. Jawab shandy, udahlah bang entar pulang sekolah kan bisa kita jenguk. Ucap fajri menghibur, dan shandy pun menganggukkan kepalanya






Seperti yang sudah dijanjikan shandy dan teman temannya ingin menjenguk Nindy ke rumah sakit,

Assalamu'alaikum. Kata mereka saat sampai diruang ICU dan mendapati orang tua Nindy disana, gimana keadaan Nindy om. Tanya shandy, Nindy belum sadar juga shan. Lirih lusi sedih,

Ngapain kamu kesini shandy. Tanya ridwan pada shandy dan semua teman nya pun terkejut atas pertanyaan ridwan, saya mau jenguk Nindy dan melihat keadaan Nindy om. Jawab shandy gugup,

Sebaiknya kamu jauhi Nindy. Kata ridwan tajam, tapi kenapa om? Hubungan shandy sama Nindy baik baik aja kok. Kata shandy membela diri,

Nindy juga begini kan karna kamu, karna keluarga kamu itu. Kata ridwan menaikkan sedikit nada suaranya,
Shan gatau kalo om Reno ngerencanain ini om. Kata shandy mencari pembelaan, kalau kamu hanya membawa masalah untuk Nindy lebih baik jangan dekati lagi anak saya. Kata ridwan tajam lalu pergi,

Udah ya shan jangan diambil hati, om ridwan kalo lagi emosi memang begitu. Kata lusi menenangkan shandy, iya tante shandy ngerti kok. Ucap shandy dan tersenyum tipis,

Sudah 3 jam shandy dan teman temannya berada di depan ruang ICU dan mereka pun memutuskan untuk pulang,

Tante, aku sama temen temen pulang dulu ya, besok kita kesini lagi. Kata shandy berpamitan pada lusi, iya kalian hati hati ya. Kata lusi

Kicii cepet sadar ya aku kangen. Lirih shandy pelan melihat Nindy dari kaca lalu mereka pun pulang












Assalamu'alaikum. Kata shandy saat memasuki rumahnya, waalaikumsalam, dari mana kamu. Tanya Reno pada shandy,
Om boleh sakitin shandy, tapi jangan sesekali om nyakitin Nindy pacarnya shandy. Kata shandy tajam lalu berlari menuju kamarnya,




Kini shandy sudah di dalam kamarnya lalu membersihkan diri

Butuh waktu 30 menit untuk shandy membersihkan diri lalu selesai

Shandy sedang membuka ponselnya dan memainkan game yg ada di ponselnya,

Jam kini sudah menunjukkan pukul 19:00 wib dan shandy melihat notif telefon di handphone nya dan tertera nama tante lusi disana, lalu shandy pun mengangkat telefon nya

(Hallo tante ada apa?)

(Shan, Nindy udah sadar kamu bisa kesini sekarang? Dia nyariin kamu terus)

(Shandy langsung kesana tante)

Shandy memutuskan panggilan tersebut dengan sepihak lalu bersiap untuk pergi,

Setelah dirasa rapi Shandy mengambil kunci motor ninja merah kesayangannya dan pergi menuju pintu

Mau kemana kamu? Tanya Linda, mau ke RS tante. Jawab Shandy, engga engga, kamu harus dirumah dan bersihin rumah, piring juga banyak tuh numpuk. Shan gaperlu izin dari tante.    Dan ingat semua nya ini milik Shandy jadi kapan pun Shandy bisa usir tante dan om dari sini. Kata Shandy lalu menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata rata,
Makin kurang ajar anak itu. Kata Linda berdecak sebal







Kini Shandy sudah sampai dirumah sakit dan langsung menuju ruang rawat Nindy

Assalamu'alaikum. Kata Shandy masuk ke ruang rawat Nindy, waalaikumsalam. Kata mereka berbarengan,

Kicii akhirnya kamu sadar juga, aku khawatir banget sama kamu. Kata Shandy duduk di sebelah brankar Nindy dan menggenggam erat tangan Nindy yg terbebas dari infus,

Aku gapapa sendy, kamu ga usah khawatir oke. Kata Nindy mengusap wajah Shandy pelan, maaf ya gara gara kamu deket sama aku, jadi kamu di terror sama om Reno. Lirih Shandy , udah gapapa oke kamu tenang aja. Kata Nindy meyakinkan ,

Sebaiknya untuk sementara kamu jauhi Nindy. Kata ridwan tegas, gausah pah , Nindy gapapa kok. Ucap Nindy yakin,

Papa kamu bener kok, sebaiknya aku jauhin kamu dulu sampai situasi membaik, aku gamau kamu kenapa napa kicii. Ucap Shandy tersenyum tipis,

Tapi shan.. , ucapan Nindy tergantung, udah ya kamu tenang aja aku bakal jaga diri, kamu juga jaga diri ya cantik. Kata Shandy mengusap wajah Nindy pelan,

Kalo gitu shan pamit dulu ya tante, om. Kata Shandy berpamitan, iya hati hati ya shan. Jawab lusi,

Kini Shandy sedang berjalan di Koridor rumah sakit, lagi lagi luka batin timbul dihati Shandy saat ia harus berjauhan dengan wanita yang paling dia sayang,









Next or stop?

Olla gais gimana nii buat chapter 12

Mangats untuk yg puasa😄

Jangan lupa vote and komen~~
































"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang