chapter 21 ~

55 3 5
                                        

ENGGAK, BANGSEN MASIH HIDUP!!!. Ucap fenly histeris yg membuat suasana semakin tidak kondusif

Dari kejauhan terlihat Nindy yg sedang lari tegesa gesa menuju ruang rawat shandy

Nindy memelankan langkahnya lalu berhenti tepat di depan mereka semua, Nindy bingung mengapa mereka semua menangis kejer didepan ruangan shandy

Nindy mempunyai feeling yg tak enak, karna tak ingin berfikir macam macam dia langsung bertanya pada farhan

Han ini kenapa? Kok pada nangis? Shandy gapapa kan? Lirih Nindy dengan mata yg berkaca kaca

Tangis farhan semakin pecah saat Nindy bertanya seperti itu, dia tidak mampu menjawab

Han ini kenapa? Jawab dong, ucap Nindy lagi dan kini air mata sudah menetes di wajah Nindy

Bangsen udah ga ada kak. Pelan fiki namun sangat terdengar jelas ditelinga Nindy

Hah shandy udah ga ada? Gausah bercanda deh, ini ga lucu? Ucap Nindy terkekeh tapi tetap saja air matanya membasahi pipinya

Gada yg becanda kak. Jelas zweitson lagi

Ga mungkin, kalian pasti ngeprank kan? Shandy pasti masih hidup kok, dia ada didalam kan? Ucap Nindy lirih dengan air mata yg sudah banjir

Kak tolong Terima kenyataan. Ucap fajri

Kenyataan apa ji? Kalian semua kenapa sih? Tanya Nindy matanya kini sudah sembab,

SHANDY UDAH GA ADA!!!!. Tegas farhan yang sudah emosi dengan perdebatan yg ada didepannya itu

Tubuh Nindy bergetar, bulir bulir air matanya sudah sangat membasahi pipinya, 

ENGGAK, SHANDY MASIH HIDUP!!!!.teriak  Nindy Lalu langsung masuk keruangan Shandy,

Nindy sudah didalam ruangan Shandy, ia berjalan pelan menuju ke brankar Shandy

Ia tak kuat menahan tangis, air matanya begitu deras, ia sudah tidak bisa membendung nya

Pemandangan di depan mata Nindy saat ini sangat membuatnya sedih, infus sudah terlepas dari tangan Shandy, dan wajahnya juga sudah ditutup dengan kain

Nindy mencoba menguatkan dirinya, lalu perlahan membuka kain yang menutupi wajah Shandy,

Tangisnya semakin pecah saat ini, wajah Shandy sangat pucat matanya pun sudah tertutup rapat,

Perlahan  nindy menggenggam telapak tangan Shandy,

Dingin, itulah yang dirasakan Nindy saat menggenggam tangan Shandy,

Sendy bangunn, kici disinii. Lirih Nindy namun tidak ada jawaban dari Shandy lagi

Sendyy, kamu masih hidup kan? Kata mereka kamu udah mati, mereka jahat banget ya, kamu masih hidup kan?? Ucap  Nindy dengan tangis yang sudah sangat tersedu sedu namun lagi lagi juga tidak ada jawaban dari Shandy

SHANDYY BANGUNNNNNNN, KAMU GA BOLEH PERGIII, KAMU GA BOLEH NINGGALIN AKUUUUUUUU. tangis Nindy semakin pecah

Karna merasa khawatir, farhan dan yang lainnya memutuskan untuk masuk kedalam ruangan Shandy

Mereka melihat Nindy yang dari tadi menangis dan terus berusaha untuk mengajak Shandy berkomunikasi

Nin udah ya, ikhlasin Shandy ya, gue tau lo kuat. Ucap farhan menguatkan Nindy, padahal dia sama rapuhnya dengan Nindy

Gak han, Shandy itu masih hidup. Tegas Nindy lagi, dia tidak bisa menerima ini semua

Kak nin udah, kasian Bangsen nya kalo kakak gini terus, dia ga bakal tenang disana. Jelas zweitson lagi

Udah gue bilang Shandy itu masih hidup, LO PADA DENGER GA SIHH!!! Teriak Nindy yg berhasil membuat mereka berlima bungkam,

Sendy bangun senn, kici disini, kici nungguin kamu, masa kamu gamau bangunn. Ucap Nindy lagi dengan keadaan sudah berlinang air mata.

Sendy bangun sekarang aku di sini nungguin kamu, bangun sendy aku di sini, ucap nindy lirih, namun lagi-lagi tidak ada juga jawaban dari shandy


Nindy pasrah, dia menggenggam tangan Shandy lalu mengecup keningnya, tidur yang nyenyak ya sayang. Kata Nindy sendu,

Tiba tiba tangan Shandy bergerak, Nindy terkejut, begitu juga dengan farhan, fenly, fajri, zweitson, fiki,

Tangan sendy gerak. Ucap Nindy sambil menunjuk genggaman tangannya dengan Shandy,

Gua panggil dokter. Ucap farhan lalu langsung berlari keruangan dokter

Kamu memang masih hidup shan, aku tau kamu gabakal ninggalin aku. Ucap Nindy sambil terus mengelus tangan Shandy yg tadi bergerak

Kini farhan sudah kembali bersama seorang dokter

Kami akan memeriksa Shandy, tolong tunggu diluar. Kata dokter tersebut kepada mereka

Tolong lakuin yang terbaik ya dok. Mohon Nindy dan dokter itu menganggukkan kepalanya antusias,


Kini Nindy, farhan dan lainnya sedang menunggu diluar ruangan Shandy

Jelasin ke gue, kenapa Shandy bisa begini. Ucap Nindy mengintrogasi,

Lo juga bakal gk nyangka kaya kita semua. Ucap fajri dengan ekspresi wajah yg sulit diartikan,

Maksud kalian? Tanya Nindy dengan raut wajah bingung, ia tidak mengerti dengan apa yg diucapkan fajri,

Permisi, Shandy butuh donor darah, siapa yg bersedia untuk mendonorkan? Tanya salah satu suster kepada mereka

Saya sus. Ucap Nindy

Baik, mari ikut saja. Ucap suster tersebut berjalan dan diikuti oleh Nindy,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Tertekan Batin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang